Chapter 2

23 3 2
                                    

Vote and Comment if you like💖

***

Sedalam apapun lukamu, aku akan selalu bersamamu, disampingmu sampai kau sadar aku benar-benar ada.

***

Drrt drrt drrt

Kak Reii is Calling

“Cla, gue jemputnya telat dikit ya. Macet banget nih soalnya” ujar Reihan diseberang

“Hm” Clara Cuma menjawab dengan deheman

“Lo tunggu di halte. Jangan kemana-mana” titah Reihan kepada Clara

“Ya” setelah menjawab panggilan dari Reihan, Clara langsung mematikan panggilan sepihak.

5 menit

10 menit

15 menit

Bahkan sekarang sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB tetapi Reihan tidak menampakkan wajahnya di depan Clara. Terpaksa Clara berjalan kaki untuk pulang ke rumahnya. Clara tidak ingin diganggu oleh siapapun sekarang. Moodnya benar-benar hancur. Dia menelusuri jalan ini sendiri tanpa ditemani oleh siapapun. Entahlah, dia tidak butuh teman pikirnya.

Clara memasuki rumahnya dengan tergesa. Alasan Clara pulang kerumah dengan tidak memesan taksi bukan karena tak memiliki uang saku, hanya saja Clara lebih senang jika di rumah dia langsung lelah agar bisa langsung istirahat. Dan benar, Dia sangat lelah, terlebih lagi dia belum makan dari tadi di sekolah. Clara langsung masuk ke kamarnya dan menuju kamar mandi. Dia berendam untuk menghilangkan penatnya.

***

Tok tok tok

“Cla, makan yuk. Kakak udah beliin makanan kesukaan kamu. Maaf ya tadi pasti Cla udah nunggu kakak lama di halte. Tadi macet banget Cla, terus mobil kakak mogok. Baterai HP kakak juga low, jadinya kakak ga bisa ngabarin kamu. Maafin kakak ya Cla” Reihan berusaha menjelaskan panjang lebar kenapa dia telat menjemput Clara.

Reihan sadar akan perubahaan adiknya 3 tahun belakang ini. Adiknya sangat tertutup padanya. Dia hanya akan bicara banyak kepada saudara kembarnya. Tetapi sudah 2 tahun ini saudara kembarnya menjalani sekolah di kediaman Omanya yang berada di Jepang sehingga membuatnya semakin tertutup kepada siapapun.

“Cla, kebawah yuk, kita makan. Kakak udah sediain untuk Cla loh” Reihan tau Clara takkan menjawab panggilannya karena dia kira Clara akan marah padanya.

“Cla, ayo kebaw--, Cla?” Reihan menyergit kenapa Cla tidak ada di kamarnya. Padahal Bi Ayu bilang bahwasannya Clara sudah berada dirumah sejak 30 menit yang lalu.
Reihan berjalan mendekati kamar mandi, mungkin dia sedang mandi pikir Reihan

Tok tok tok

“Cla, ayo cepetan mandinya. Kita makan yuk, kakak lapar nih” ujar Reihan sambil mengetuk pintu kamar mandinya.

Masih tidak ada sahutan

“Cla, kamu di dalam kan?” Reihan cemas, pasalnya Clara tidak menyahutinya sama sekali.

“Cla, kamu- astaga Cla ka-kamu pucet banget, masih pakai seragam juga” Reihan terburu-buru mamasuki kamar mandi Clara, ia melihat Clara berendam dengan wajah yang pucat dan mata tertutup. Segera ia bopong Clara keluar dari kamar mandi.

“Bi Ayu. Bi Ayu. Cepet ke kamar Cla Bi. Cla pingsan” Reihan teriak begitu keras agar Bi Ayu  segera ke kamar Cla.

“Astagfirullah non Clara kenapa den? Biar Bibi ambilkan baju non Clara ya den. Sebentar” Bi Ayu bergegas mengambil pakaian Clara dan segera memasangkannya. Reihan yang sadar situasi pun meminta Pak Ahmad menyiapkan mobil untuk membawa Clara ke Rumah Sakit.

SECRETSHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin