Chapter 1

47 5 2
                                    

Vote and comment if you like💝

***

Kita harus berteman dengan luka. Dengan luka kita sadar bahwa semua tak seindah ekspektasi

***

Tuk tuk tuk…

Clara mengikuti guru dengan berjalan dibelakangnya, seraya melipat tangan dibawah dada dan tanpa senyum saat berpapasan dengan siswa yang masih ada di lorong sekolah

"Wah siapa tu? Anak baru kali ya?"

"Gila cantik banget tapi sayang jutek gitu mukanya"

"Gue ga pernah liat dia deh, anak baru ya?"

"Sumpah cantik banget, kira-kira dia pindahan kelas berapa ya?"

Kira-kira itulah bisikan-bisikan yang dapat Clara dengar dari indra pendengarannya. Clara tak menanggapinya, Clara tetap berjalan mengikuti guru yang entah kemana Clara dibawanya. Guru ini tidak lagi melangkahkan kakinya, ia berhenti di depan pintu, dan Clara rasa itu adalah kelas barunya, karena di depan pintu terdapat tulisan 11 IPA 1.

“Nak, kamu tunggu disini dulu ya ibu akan menyampaikan sesuatu dikelas. Sebentar” ucap ibu guru dan meninggalkan Clara di depan pintu sendirian.

Clara menyandarkan tubuhnya pada dinding disamping pintu. Entah apa yang disampaikan oleh guru itu. Sungguh lama sekali. Membosankan batin Clara.

“Ayo nak, masuk” panggil sang guru dari meja guru yang ia duduki.

Clara melangkahkan kaki untuk masuk kedalam ruangan yang dia sebut sebagai kelas baru, ah membosankan sekali harus pindah sekolah setiap saat. Semua orang menatapnya. Ada yang menatap penuh kagum, ada yang menatap penuh iri, dan ada yang menatap seperti mendapat mangsa baru.

"Wah anak barunya cakep anjir"

"Wah gila gitu mukanya, udah punya doi belum sih?"

"Nikmat tuhanmu yang mana yang engkau dustakan"

Masih banyak lagi, tapi tidak ada satupun yang Clara hiraukan.

“Sudah-sudah jangan berisik. Baiklah, silahkan perkenalkan dirimu” ujar sang guru.

“Kenalin gue Clara Pradita. Lo semua bisa manggil gue Cla” Clara memperkenalkan diri dengan singkat tanpa senyum diwajahnya.

“Baiklah, semoga kamu bisa berbaur dengan teman-teman baru kamu ya Clara” ucap ibu guru itu.

Dan Clara hanya menjawab dengan mengangguk kepala sedikit.

“Kamu bisa duduk disamping Bryan. Bryan tolong angkat tangan mu” imbuh guru itu yang sampai sekarang Clara belum tau namanya.

Ah masa bodo batinya.

Clara melangkah ke arah ujung, ditepi dinding barisan ketiga dari depan. Ya disitulah Clara ditempatkan, beruntung lah, karena Clara sangat tidak suka duduk paling depan dan dekat dengan guru.

“Baiklah anak-anak, sudah ibu sampaikan tadi, bahwasannya semua guru akan mengadakan rapat pagi ini, kalian bisa mengerjakan tugas yang ada di buku halaman 123 tentang Trigonometri. Tolong nanti ketua bisa dikumpulkan bukunya di meja ibu ya” setelah mengatakan itu, guru itu keluar dari kelas.

"Asik freeclass dong"

"Hayu ah ke kantin"

"Ntar nyontek ya guys, go boleh pelit-pelit"

SECRETSWhere stories live. Discover now