Extraa!!! 02

239 6 0
                                    

Erlinda yang hendak mengambil sesuatu dari laci kamarnya tiba tiba merasa ada yang tidak beres dari dirinya

"loh...ada apa ini?"erlinda terkejut dengan kedua tangannya gemetar

"Hei...erl...kenapa?"

"Nggak tahu,bil...ini...tanganku.."

"Coba angkat..."billy yang memanik

Erlinda berusaha mengangkat kedua tangannya

Erlinda menggelengkan kepala sambil menangis panik

"dari kapan ini,sayang?,hah?"billy panik

"setiap aku ingin angkat sesuatu pasti harus begini.."sambil menangis

"erl...erl..jangan panik...oke?,pasti ada jalan untuk sembuhkan ini.."

Erlinda hanya menatap billy

"Aku takut aku bakal ujung ujungnya seperti papaku dulu yang harus meninggal di ranjang rumah sakit karna penyakit seperti ini"erlinda sambil dengan kedua tangannya yang gemetar

"Ssshhh...ssshhh...itu tidak akan terjadi... itu tidak akan terjadi...sampai kapanpun kita akan tetap bersama..."

Erlinda menangis lalu billy memeluknya

"Kak armani...ada apa?"

"Anna...kita harus bawa mama berobat.."

"Memangnya kenapa?,apa yang terjadi?"

"Mama mengidap multiple sclerosis.."

"Multiple apa?,kenapa ini bisa terjadi?"

"bisa jadi karna gangguan sistem saraf dan juga otak...ini kata teman kakak yang berprofesi jadi dokter.."

"Kita harus bahas ini dengan papa.."

"Iya...iya...nanti kakak akan contact teman kakak yang dokter itu.."

***

"Ma...biar anna aja yang angkat tumpukan Buku ini...mama duduk aja.."

Erlinda terduduk di meja bundar kamar

"Erl...erl...hei..."Billy terduduk di samping

"gimana sembuhkan ini?,aku tidak mau terus begini,bil!"

"Nothing gonna happen to you,erl...Armani dan anna pasti bisa bantu kamu untuk sembuhkan ini,oke?"

"Oma...apa yang terjadi sama oma?"Pricillia terduduk di hadapan

"Oma kamu ini mulai sakit,Pricil..."

"Oma sakit apa,tan?"

"Terkait sistem saraf otaknya.."

"Nggak...oma pricil gak mungkin bisa sakit separah itu,iya kan?,opa?"

Billy hanya bisa diam

*ngggg...ngggg...ngggg...*ponsel pricillia

"Andrew?,apa apaan dia?"pricillia bergegas keluar dari ruangan sambil memegang ponselnya

"Jangan terlalu cemas..."billy sambil memeluk erlinda dengan memegang tangan erlinda yang keringat dingin

"Hm,iya..."erlinda berusaha untuk tenang

my husband my best partner [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang