10 | Baikan?

Mulai dari awal
                                    

"Gu..gue..ta..takut van" ujar Alea gemetar.

Revan hanya membalas dengan senyuman. Dengan pertanda bahwa Alea pasti bisa.

Revan pun keluar dari mobilnya dan membukakan pintu yang berada disamping Alea. Alea keluar dengan tetap tersenyum didepan Revan. Ia nampak bingung melihat mobil mamah&papahnya berada digarasi.

"Ah iya sekarang kan hari minggu, mereka pasti libur." Batin Alea.

"Yaudah yu!." Ajak Revan seraya menggenggam pergelangan tangan Alea.

Setelah mereka berdua tiba didepan pintu garasi,Revan mulai memencet tombol bel hingga belasan kali, hingga akhirnya muncul seorang wanita paruh baya menggunakan daster rumahan bermotif bunga Bungan dengan varian warna menambahkan kesan kecantikan wanita tersebut ditambah dengan rambut yang dicepol berantakan dan sedikit polesan makeup.

Gerbang terbuka.

"Mamah." Lirih Alea.

Yang disebut mamah itu hanya diam terperangah. Sampai akhirnya ia menyadari dan memeluk putri sulungnya. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa itu adalah

"Alea, anak mamah." Ujarnya seraya memeluk erat putrinya.

Alea hanya terdiam, sudah kurang-lebih 2tahun ia tidak merasakan pelukan hangat itu lagi. Dan sekarang ia merasakannya.

"Mah." Ujar Alea pelan seraya mendorong dengan lembut tubuh sang mamah untuk tidak memeluknya lagi.

Hiks hiks
Wanita paruh baya itu menangis,mungkin ia menyadari kesalahannya atau telah menyesal dengan segalanya?!.

"Ayo masuk." Ajak sang mamah.

Revan dan Alea pun mengikuti jalur wanita paruh baya itu. Ia memasuki rumah Alea yang terlihat lebih elegant dengan desain warna putih bersih.

Setelah mereka masuk diruang tamu Alea melihat sang papah yang tengah asik menonton acara kesukaannya.

Sang papah akhirnya menengok saat ia mendengar suara langkah kaki, ia benar benar terdiam melihat sosok Alea. Anak kesayangannya,namun ia terlalu sayang pada hartanya.

"Alea!." Ujar sang papah seraya bangkit dari sofa dan melangkah untuk memeluk putri sulungnya.

Alea hanya terdiam mematung,namun ia tidak membalas pelukan sang papah. Ia masih tidak bisa memaafkan sepenuhnya dengan semua masalah ini

"Maafin papa Alea." Lirih sang papah ditelinga Alea.

Akhirnya mamah Alea pun menghampiri suami dan anak sulungnya itu,ia ikut memeluk Alea dengan air mata yang terus mengalir

"Mamah juga minta maaf nak,kamu balik ya,mamah ga akan kerja. Mamah akan fokus sama kamu." Ujar sang mamah

Alea membalas pelukan itu. Hingga beberapa detik kemudian mereka semua duduk disofa panjang yang empuk berwarna merah yang membuat rumah besar ini semakin terlihat elegan.

"Ini Revan mah,pah, pacar Alea." Ucap Alea sembari memperkenalkan Revan.

"Dia yang nyuruh Alea untuk nemuin mamah dan papah, dan menyelesaikan masalah ini." Sambungnya

Mamah dan papah Alea tersenyum melihat Revan,ia langsung menyalimi punggung tangan mamah&papahnya Alea.

"Waah calon menantu mamah." Ujar mamah Alea seraya meledek anaknya.

"Ish mamah,orang masih sekolah juga." Balas Alea seraya tersenyum malu.

"Yah kan nanti selesai sekolah & kuliah kalian bisa nikah." Lanjut papah Alea

Revan hanya tersenyum mendengarnya, ini tandanya lampu hijau menyala terang untuknya.

"Nak Revan rumahnya dimana?" Tanya mamah Alea.

"Di deket sekolah bu." Jawab Revan.

"Ko manggilnya ibu si? Panggil aja mamah. Karena sekarang kamu menantu saya,heheh." Ujar sang mamah seraya terkekeh geli, begitupun papah nya dan Alea.

Revan lagi lagi tersenyum membalasnya,ternyata dibalik semua sikap Alea ia mempunyai keluarga yang sangat harmonis, hanya saja keluarganya yang lebih mementingkan ekonomi.

"Emm.. yaudah kita makan siang aja yu? Sekarang kan udah jam 11 kita siapin aja dulu yah." Ujar mamah Alea lalu bergegas menuju dapur untuk memberi tahu bi Ijah, pembantu rumah ini.

20 menit kemudian

Semua makanan telah tiba,makanan itu memang sangat lezat, ditambahkan dengan sambal khas Bi Ijah yang rasanya tak terkalahkan membuat nafsu makan Alea meningkat hingga 97%.

Semua makanan yang Alea simpan dipiringnya habis kurang dari 15menit ia memakan makanan begitu cepat dan banyak hingga ia tersedak.

Uhuk uhukk uhukk

"Nih." Ujar Revan seraya memberikan gelas berisi air putih.

"Makasih." Balas Alea sambil meminum air putih yang diberikan Revan.

"Makannya,kalo makan tuh pelan pelan." Ujar Revan

Ehem Ehem
Tiba tiba saja mamah dan papahnya Alea berdeham.

"Romantis banget ya mah." Ujar sang papah seraya meledek pasangan yang ada didepannya.

"Iya,ga kaya papah,masa dulu mamah kesedak papah malah ketawain sambil bilang sukur segala lagi." Balas sang mamah.

Papah hanya terkekeh melihat istrinya itu berbicara dengan nada yang dikasihani.

Semua orang yang ada di meja makan tertawa geli melihat aksi pasangan tua itu.

• • •

Setelah selesai makan, Revan pun pamit pulang karena mamah dan adiknya sudah menunggu, hari ini Alea akan tinggal lagi dirumahnya,semua barangnya yang di kost akan dibawakan supirnya.

"Makasih van." Ujar Alea saat mereka berdua berada didepan pintu rumah milik Alea.

Revan sudah lebih dulu berpamitan dengan kedua orangtuanya. Jadi kedua orangtuanya tidak ikut keluar karena ia tidak ingin mengganggu putrinya untuk berduaan dengan Revan.

"Iya le,sama sama." Ujar Revan seraya mengelus rambut panjang Alea, lalu ia masuk kedalam mobilnya.

"Dah"

"Dah."

• • •

QUOTE
"

Jangan benci orangnya,tapi bencilah perpisahannya."


Tbc-

Badboy Vs Fuckgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang