Bab 49 : Jamuan Putra Mahkota

6.1K 686 12
                                    

"Apa yang harus kita lakukan?" Jo Na Yeon menggigiti kukunya sesaat setelah Dayang Min keluar dari ruang kelas.

Kelas Mengenal Silsilah Keluarga Kerajaan baru saja usai dan itu artinya pembelajaran hari ini selesai dan mereka berlima bisa kembali ke Harem untuk beristirahat, tadinya. Tapi informasi yang Dayang Min sampaikan sebelum menutup pertemuan membuat semangat mereka menguap. Tiba-tiba saja para gadis Bangsawan itu merasa lelah berkali-kali lipat. Apalagi perasaan was-was yang perlahan merayap, membuat pikiran-pikiran negatif dikepala para gadis mengudara bebas.

Bahkan Kwon Mi Rae yang biasanya terlihat percaya diri pada setiap keadaan tampak memikirkan jamuan nanti malam.

"Siapa yang mengira dia akan melihat sendiri para kandidat calon pengantinnya? Apa yang akan dilakukannya pada kita? Apa jangan-jangan..." Na Yeon memegang lehernya dengan mata membelalak lebar. "...Dia akan menghabisi kita dengan pedangnya?"

Dia yang dimaksud Na Yeon adalah Putra Mahkota.

Choi Ae Shin menepuk keras lengan Na Yeon. "Jangan menakutiku seperti itu!"

"Ouch! Sakit!" Na Yeon memberengut mengelus lengannya yang pasti akan memar nanti. "Aku kan hanya bertanya. Mengingat kekejamannya, kemungkinan hal itu terjadi pasti ada."

Ae Shin menggeleng pelan. Dibandingkan temannya ini, ia memang lebih bisa melihat situasi dan kondisi. Tampaknya, meski kakek Na Yeon adalah Perdana Menteri, kepandaiannya tak menuruni Na Yeon. Terkadang gadis ini bisa lebih polos dari anak kecil. "Kupikir kita bisa bertanya pada Nona Li." Ae Shin beralih memandang Hanna. "Di antara kita berlima, hanya Nona Li seorang yang sudah pernah melihat Yang Mulia Putra Mahkota. Menurut Nona Li, Apakah Putra Mahkota seperti kabar yang beredar?"

Hanna yang sedang mendengarkan percakapan dua gadis itu sontak menaikkan sebelah alis mata. Di kompetisi ini, Hanna memang kandidat tertua. Namun dalam sebulan ke belakang, eksistensinya hanya terlihat saat kelas berakhir dan Dayang Min menyerahkan tanggung jawab meja dan kursi padanya. Setelahnya? Jangan harap ada kandidat selain Hye Jin yang menatapnya santai. Ketiga nona bangsawan lain--terutama Kwon Mi Rae--selalu menatap sengit ke arahnya. Malah semakin sengit saat Ratu perlahan mulai menaruh respek pada ketenangan Hanna.

Yah, bukannya Hanna mengkhawatirkan pandangan gadis-gadis itu. Kalau boleh jujur pun Hanna tak terlalu ambil pusing dengan pandangan orang-orang di tempat ini. Rae Yu sudah pernah mengingatkan bahwa sosoknya sebagai Putra Mahkota sudah ditakuti dan dibenci banyak orang hingga Hanna harus selalu siap menghadapi segala situasi. Karena itu, Hanna tak punya waktu memperbaiki pandangan orang-orang terhadapnya. Terlebih, Hanna tidak terlahir kembali ke dunia ini untuk menyenangkan semua orang.

Dia hanya ingin membahagiakan dirinya dan juga orang-orang tersayangnya. Selebihnya, bukan urusan Hanna sama sekali. Selama sebulan hidup berdampingan tanpa kepedulian satu sama lain, tiba-tiba dimintai pendapat seperti barusan tentu saja membuat Hanna terkejut. Lebih-lebih, para gadis ini memintanya menjawab pertanyaan tentang Rae Yu. Sang Putra Mahkota Joseon sekaligus kekasih hati Li Hanna. Memangnya perempuan mana di muka bumi ini yang dengan senang hati membeberkan kelebihan kekasihnya di depan perempuan lain yang berniat menjadi istri kekasihnya itu?

Tentu saja Hanna akan menjawab sekenannya. Mengurangi tanpa melebihkan sedikitpun. "Saya memang pernah melihat  Putra Mahkota saat Raja mengadakan Jamuan Kerajaan dan saat pesta pertunangan Putri Seol. Namun kedua acara tersebut dilakukan pada malam hari sehingga saya tak bisa melihat Putra Mahkota dengan jelas." Hanna berujar kalem.

Yoon yang mendengar jawaban Sang Nona dari luar ruangan terbatuk pelan karena menyadari kebohongan yang terucap lancar dari mulut Hanna. Ternyata selain kemampuan menempatkan diri Hanna yang luar biasa, perempuan itu juga memiliki kemampuan berbohong yang mumpuni. Yoon semakin yakin bahwa tak ada seorangpun di Joseon--atau di dunia--ini yang lebih cocok mendampingi Tuannya selain Hanna.

HANNA'S WORLDOn viuen les histories. Descobreix ara