|IDI 22| Nasehat Untuk Diri

4.2K 450 20
                                    

Muslimah sejati adalah muslimah yang bisa menjaga hatinya, bersikap setia, terhadap seseorang yang sudah di pilihkan Allah untuk menjadi jodohnya

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Muslimah sejati adalah muslimah yang bisa menjaga hatinya, bersikap setia, terhadap seseorang yang sudah di pilihkan Allah untuk menjadi jodohnya.

Masih tersirat dan terngiang dengan jelas, bagaimana Andini mengutarakan kata cinta pada pria yang bukan dirinya. Seperti kaset yang mengalun dengan sangat indah, seperti alarm yang menjadi pengingat waktu dan diri kita, perkataan itu seperti sirene yang selalu berbunyi dan terputar di kepalanya. Satu pertanyaan timbul dalam benaknya. Apa ia pria yang tak cukup baik bagi seorang wanita? Entah, lah. Hanya Allah yang bisa mengetahui dirinya.

Selalu optimis untuk mendapatkan Andini itu lah yang ingin ia lakukan saat ini, jika menyerah kunci sikap pantang arah, maka berjuang adalah menunjukkan sikap keseriusan dalam jiwa. Walau ada penolakan yang akan membuat kita lelah, tapi yakinlah, bahwa Allah tak pernah tidur untuk mengetahui sikap baik kita.

"Untuk sementara, aku harus menyibukkan diri, agar perkataan itu tak terulang kembali," ucap Wijaya sembari secara asal memasukkan beberapa baju pada koper kecilnya.

Semua dokumen yang penting yang akan ia jadikan bukti nantinya, sudah ada di tangan Lina sahabatnya. Semua perjalanan dinas kantor dan perusahaan, ia lakukan saat ini juga. Pekerjaan yang akan membuat dirinya lupa, bahwa hatinya sedang terluka.

Dirasa cukup dengan apa yang ia bawa, Wijaya pun berjalan keluar dari kamarnya. Sebelum ia benar-benar melewati kamar Andini, ia membawa satu nampan berisi makanan untuk wanitanya itu. Di buka kamar Andini yang masih gelap, dan ia menaruh cepat makanan itu di atas nakas. Wijaya sempat memperhatikan Andini sekilas, sebelum lenyap di balik dahan pintu yang terlihat sangat tegas.

Langkahnya membawa ia pergi menuju lift yang ada di rumahnya, Wijaya pun memasuki dan memencet lantai utama. Ketika pintu utama telah terbuka, Wijaya pun segera menghampiri salah satu pembantu kepercayaan dirinya.

"Loh, Tuan mau ke mana?" tanya Bik Wati yang tak lain adalah orang kepercayaan Wijaya.

Wijaya menyuruh salah satu sopirnya untuk membawa koper itu di dalam mobilnya, kemudian menatap Bik Wati dengan senyumannya. "Saya mau ke luar negeri, Bik. Ada pekerjaan yang harus saya selesaikan."

Bik Wati yang mendengar itu tak terkejut lagi, karena memang majikannya itu sering dinas ke luar negeri. Maklum saja, pengusaha muda dengan bisnis yang melimpah, membuat majikannya ini selalu sibuk dan tak pernah absen dari pekerjaannya.

"Berapa lama, Tuan?" tanya Wati.

"Saya cuman seminggu, kalau lebih cepat, saya akan pulang awal." Wijaya kemudian melihat ke lantai atas. "Bik, saya titip istri saya. Besok dia akan kembali kuliah. Jangan beri dia salad, Bik. Suruh dia makan nasi. Jangan biarkan satu pria pun datang ke sini, karena itu akan menimbulkan dosa bagi saya, sebagai suaminya. Jika dia sudah pulang kuliah, maka semua pintu dan gerbang yang ada di mansion ini akan saya kunci secara otomatis. Apa bisa Bibik membantu saya?"

Imamku Dari Instagram (Completed) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें