Part 23 club

23K 1.1K 75
                                    


Senin, 29 november 2021
22 : 17

Senin, 29 november 202122 : 17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duta cafe. Setidaknya itulah tulisan yang terpampang di depan bangunan caffe dengan konsep kekinian. jika di lihat dari luar, Tempat ini memang seperti cafe biasa, tapi jika kamu terus berjalan lebih dalam, kamu akan menemukan sebuah club yang tersembunyi. Tempat ini yang selalu menjadi pelarian kevin.

Sebelum pergi ke tempat ini, kevin sempat menghubungi teman-temannya yang lain, siapa lagi kalau bukan bagas, renal dan david untuk menunggunya di tempat biasa.

Pertama kali kevin menginjakan kaki di tempat ini karena ajakan david, siapa sangka laki-laki yang jarang berbicara itu sudah sering ke tempat seperti ini sejak masih kelas sebelas sma, bahkan dia sudah punya kartu akses platinum vvip yang hanya dimiliki sepuluh orang beruntung, tidak termasuk dengan kevin, bagas dan renal.

Semakin malam, keadaan club semakin ramai. Orang-orang menari dengan bebas, bercumbu semaunya tanpa tau tempat. Toh di tempat seperti ini orang-orang sibuk mencari kesenangan masing-masing. Begitupun dengan ke empat pemuda yang tengah di kelilingi wanita-wanita cantik nan sexy.

“mau tambah lagi?” ucap perempuan yang saat ini duduk di pangkuan kevin. laki-laki itu lantas menganggukan kepala sebagai tanda persetujuan. Entah sudah berapa botol sudah kevin habiskan namun kesadarannya masih bisa terkendali.

“yakin ga mau main?” ucap perempuan itu lagi, sedari tadi dia menggoda kevin dengan terus membusungkan dada, membuat dua gunung kembar itu mencuat dari tempatnya. Tapi kevin sama sekali tidak terpengaruh.

Sementara wanita yang berada di samping kanan dan kiri kevin, tangan mereka terus meraba-raba dada laki-laki itu dengan gerakan sensual, tapi itu juga tidak berpengaruh apa-apa.

“lagi.” Kevin mengacungkan gelasnya. “vin, lo udah ngabisini lima botol.” Peringat renal.
“gw masih kuat.” Ujar kevin lagi.

“biar aku yang ambilin.” Perempuan yang ada di samping kanan kevin beranjak menuju bartender dengan memberikan kedipan nakal.

Tak berapa lama, perempuan itu kembali dengan satu botol minuman yang ada di tangannya. Di tungkanlah minuman itu pada gelas kevin.

Entah kenapa, hanya dengan meminum satu gelas saja kepalanya sudah pusing. Padahal beberapa menit yang lalu kevin masih bisa mempertahankan kesadarannya.

“babe.” Bisik wanita yang ada di pangkuan kevin dengan sedikit mendesah.
Kevin memperhatikan wanita itu lamat-lamat “keysa?” gumamnya.
Kevin lantas menyambar bibir merah itu dengan rakus.

“bucin banget dia sama si keysa.” ujar renal “sampe di tempat kaya ginipun dia masih inget sama tu cewek.” Timpal bagas.

Disela-sela permainan panas kevin, tiba-tiba wanita yang ada di pangkuannya di tarik kasar oleh seseorang, membuat wanita itu jatuh terjerembam.

My Little Sister Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang