Ancaman

24 7 1
                                    

Saat pagi datang, Maya sudah bersiap siap untuk ke kantor. Namun wajah Maya sangat lesu seperti kurang tidur.

"Kamu yakin berangkat kerja dengan keadaan kamu saat ini?"tanya ibu Maya melihat keadaan putri nya yang tampak pucat

"Aku yakin Bu. Aku baik-baik saja." Balas Maya meyakinkan ibu nya bahwa ia baik-baik saja

"Kamu Pulang jam berapa tadi malam nak? Apa ada masalah?" Tanya ayah Maya sambil meminum kopinya.

"Gak ada apa-apa kok yah. Semua baik kok. Don't worry dad." Balas Maya sambil duduk sarapan dihadapan ibu dan ayahnya.

"Yasudah kalau begitu, kamu bawa bekal ini. Kalau tidak sanggup jangan paksakan diri kamu. Jangan lembur malam ini. Mengerti?" Ucap ibu Maya sambil meletakan kotak bekal disamping Maya.

"Baik Bu." Ucap Maya sambil tersenyum.

"Kak, aku berangkat bareng temen aku kak. Dia udah jemput. Aku duluan ya." Kemudian Tania pamit dengan ayah dan ibu.

Setelah itu Maya juga menyusul langsung berangkat ke kantor.

Sesampainya di kantor, ia melihat staf direksi sudah berdatangan untuk rapat pemegang saham. Maya tahu bahwa sebentar lagi akan ada pergantian jajaran direksi. Maka dari itu, Maya dan karyawan lainnya selalu keteteran menyelesaikan pekerjaan sebelum peresmian direktur baru agar posisi mereka aman saat melakukan adaptasi dengan pimpinan baru.

Saat sibuk menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, ia dipanggil untuk melakukan audit. Dan saat ia menuju ke ruang audit laporan, Maya tiba-tiba pingsan.

Saat membuka matanya, Maya melihat ruangan putih. Ia tau bahwa saat ini ia di opname di rumah sakit.

"Kalau gak becus kerja, mending kamu berhenti."ucap Anton ketika Maya sudah sadar.

"Ngapain kamu disini?"tanya Maya acuh

"Gadis tidak tahu diri, sudah untung dibawa ke rumah sakit."geram Anton melihat sikap acuh maya

"Ini memang prosedur perusahaan, jika salah satu karyawan ada yang sakit harus di urus."jawab Maya sambil melihat sekeliling nya yang ternyata hanya Anton saja yang di ruangan tempat ia dirawat.

"Yah, saat aku jadi direktur besok, siapa yang sakit langsung pecat." Ucap Anton percaya diri

"Dasar diktator." Balas Maya sambil memutar kedua bola matanya karena jengah dengan sikap angkuh Anton.

"Apa kamu bilang??" Tanya Anton sambil berdiri dihadapan Maya namun Maya hanya mengabaikan dan diam karena ia tahu kalau ia balas ucapan Anton perdebatan mereka tidak akan kelar karena sikap keras kepala Anton selalu membuat Maya naik darah.

Lama mereka terdiam akhirnya Maya membuka suara

"Kamu gak ke kantor? Bukan nya sekarang adalah rapat pemegang saham." Ucap Maya memecah keheningan antara mereka

"Batal." Jawab Anton malas

"Kenapa?" Tanya Maya penasaran

"Apa kamu bodoh? Karna aku dengar kalau kamu pingsan makanya aku batalin." Balas anton

"Ohya saat peresmian jabatan, aku akan umumkan pernikahan kita." Lanjut Anton memberitahu Maya rencana nya

"Apa? Kamu bercanda?" Maya kaget ketika Anton memberitahu bahwa ia akan mengumumkan perjodohan mereka

"Aku serius." Balas Anton sambil menatap mata Maya serius

"Tapi aku gak setuju" ucap Maya membuang mukanya. Ia gelisah ketika Anton menatap nya

Story Of My Life (END)Where stories live. Discover now