Sakit Hati

17 7 0
                                    

Mulai saat itu Anton terus mencari tahu pria yang bernama Alex yang sedang dekat dengan istrinya.

"Cari tahu semua tentang Alex." Ucap Anton di telpon kepada bawahannya untuk memata-matai pergerakan Alex dan motivasinya mendekati Maya.

Sudah seminggu berlalu, Maya tidak mengabarinya sedikit pun, Anton mulai khawatir, ia pun segera menelpon Maya.

"Halo.." ucap Maya diseberang sana.

"Sudah seminggu, janjimu akan pulang dalam waktu seminggu." Balas Anton menghiraukan sapaan maya

"Anton, maaf. Lusa aku akan pulang." Ucap Maya tak enak hati, sebab ia janji kepada Anton untuk liburan hanya seminggu sementara waktu yang ia janjikan malah lebih dari seminggu apalagi ia sama sekali tak mengabari Anton selama ia bersenang senang. Ia benar-benar lupa akan Anton.

"Tidak. Kamu harus tepati janji mu." Jawab Alex dingin. Ia paling Tidak suka jika dibantah apalagi Maya sudah ingkar janji.

"Tapi aku masih ingin disini" balas Maya sambil merengek agar Anton mau memberikan dispensasi waktu untuknya.

"Pulang atau ku paksa kamu pulang dengan hal yang pastinya akan kamu sesali. Jangan membuat ku marah Maya. Kamu tau aku seperti apa." Ujar Anton memperingati maya

"Baiklah besok aku akan pulang. Aku akan bersiap dulu." Balas Maya menyerah karena disini ia yang salah. Terpaksa ia harus menyudahi liburan nya.

"Hari ini kamu pulang. Aku sudah memesan tiket untuk mu. Malam ini kamu tak sampai di apartemen, kamu tau akibatnya sayang." Ancam Anton memaksa

Dan Maya hanya mendengus kesal, lalu mematikan sambungan sepihak, ia kesal dengan sikap Anton yang seenaknya.

"Whats wrong Maya? Kenapa muka mu kusut seperti itu?" Ujar Alex yang sedari tadi memperhatikan Maya yang sedang menjawab telpon di ujung sana. Maya sengaja agar Alex tak mendengar percakapan mereka. Karena Maya malas memberitahu Alex tentang kehidupan nya. Sebab bagi Maya Alex hanya teman yang baru dijumpai untuk bersenang-senang saja. Jadi ia tak akan memberi tahu perihal kehidupan nya. Walaupun Alex adalah pria yang baik menurut nya. Cukup ia saja yang menelan kehidupan nya.

"Aku lupa sudah seminggu aku berada di sini. Aku terlalu menyukai berada disini" jawab Maya lesu

"Lalu?" Sambung Alex masih kurang paham karena sehabis menerima telpon wajah Maya yang ceria saat bersama nya mendadak murung.

"Aku harus pulang hari ini, kalau tidak ada ancaman karena aku melanggar janji ku." Ucap Maya frustasi.

"Maksud mu?" Tanya Alex masih tidak paham kondisi maya

"Tak apa. Maafkan aku yaaa aku tak bisa lagi bertemu dengan mu Alex. Senang bisa berkenalan dengan mu. Aku harus pergi." Ujar Maya malas karena ia sudah badmood dan tak ingin menjelaskan apapun kepada Alex.

"Kenapa tiba-tiba? Aku Masih ingin bersamamu. Bagaimana kalau kita ke Indonesia barengan saja?" Bujuk Alex tak rela jika Maya menyudahi liburan nya. Sebab ia masih ingin menghabiskan waktu bersama Maya.

"Tidak bisa. Aku bakal dihukum bos ku nanti." Jawab Maya sembarangan

"Tidak apa apa. Paling hanya di pecat." Ucap Alex sambil terkekeh

"Lalu aku harus makan apa kalau aku tak bekerja." Balas Maya ikut terkekeh karena Alex selalu bisa membuat moodnya kembali baik lagi dengan candaan konyol nya.

"Kamu bisa bekerja di perusahaan ku." Ucap Alex menawarkan kali ini ia serius.

"Oh tidak Alex, terimakasih. Tapi ada yang lebih bahaya lagi jika aku tak pulang. Maka dari itu pertemanan kita sampai di sini saja ya." Ucap Maya mencoba untuk menjelaskan agar Alex bisa mengerti kondisi nya.

Story Of My Life (END)Where stories live. Discover now