Honeymoon

16 6 0
                                    

Waktu pun berlalu begitu cepat, dan hubungan antara Maya dan Anton semakin membaik.

Anton telah membuktikan ucapannya dengan berubah menjadi lebih baik.
Ia sudah tobat dari club malam dan ia tak lagi bermain wanita. Baginya cukup Maya saja di hidup nya, ia sudah merasa senang. Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan.

Saat Maya sedang membuat cookies, Anton pulang ke rumah dengan beberapa kantong di tangannya.

"Sayang, aku pulang." Ucap Anton sambil menaruh beberapa kantong di atas meja pantry saat Maya sedang asyik membentuk beberapa cookies Yang akan di panggang nya.

"Mas bawa apa?" Tanya Maya saat melihat beberapa kantong yang di taruh Anton.

"Ini beberapa camilan dan makanan kesukaan kamu tadi aku beli saat mau pulang." Ucap Anton sambil memeluk Maya dari belakang dan menaruh kepalanya di bahu Maya sambil melihat kegiatan Maya yang sedang mencetak cookies yang dibuatnya.

"Mas, lepas dulu. Aku lagi buat cookies." Ucap Maya risih ketika Anton mulai mengganggu nya dengan menciumi wajah Maya dari samping. Anton yang mendengar gerutuan Maya pun hanya tertawa kecil karena ia berhasil mengusik Maya.

"Kamu mandi dulu deh, habis ini kita makan malam. Aku udah siapin." Kata Maya sambil melepaskan pelukan Anton dan menatap wajah lelah Anton sambil membelai mesra pipinya.

Anton yang diperlakukan seperti itu tentu senang. Ia mengecup tangan Maya yang sedang mengelus pipinya.

"Maya, kita mandi bareng yuk." Ucap Anton yang sukses membuat Maya kaget dan wajahnya memerah malu. Anton pun yang melihat Maya blushing akibat ucapan nya gemas mencubit pipi Maya.

"Kamu apa-apaan sih mas. Mandi sendiri sana. Aku lagi sibuk buat kue." Ucap Maya menghindari tatapan mesum Anton. Dan memilih untuk memanggang kue nya

"Hmm. Baiklah, nanti malam aku minta jatah ku yaa." Ucap Anton meninggalkan Maya yang sudah memerah menahan malu karena ucapan vulgar Anton.

Malam itu mereka menghabiskan waktu bersama sambil menonton film dan memakan cookies yang dibuat Maya.

"Sayang, aku kepikiran kalau kita belum pernah honeymoon kemana gitu." Ucap Anton sambil memakan cookies buatan maya

"Memang kamu mau pergi kemana? Tanya Maya tak terlalu peduli. Ia malah sibuk menonton film.

"Terserah kamu sih. Aku ngikut." Balas Anton meletakkan toples kue itu di meja dan duduk menghadap Maya.

"Emang kamu gak sibuk dengan urusan kantor?" Ucap Maya terganggu karena pembahasan Anton, lalu ia mengabaikan tontonan nya dan memilih untuk menghadap Anton yang sedang memandangnya.

"Urusan kantor masalah gampang sayang. Yang penting itu aku mau Kita segera buat baby." Ungkap Anton serius dan Mendengar Anton berbicara seperti itu membuat Maya salting.

"Kamu mau kan??" Tanya Anton memastikan, namun Maya hanya terdiam belum menanggapi. Pasalnya setelah mereka berbaikan, ia belum memberikan hak Anton sebagai suaminya. Sebab Anton pernah berjanji akan menyentuhnya dengan izin Maya dan tidak ada paksaan.

"Kalau kamu belum siap aku gak akan maksa." Ucap Anton lagi-lagi ia mencoba mengalah. Ia tak ingin Maya terbebani dan memaksa Maya melayaninya jika Maya belum siap. Lalu ia pun kembali memakan cookies buatan maya sambil menyender di bahu Maya manja.

"Baiklah. Aku mau." Ucap Maya akhirnya setelah ia pikirkan. Dan hal tersebut membuat Anton kaget dan memandang Maya tak percaya.

"Tapi tidak sekarang. Aku masih belum siap." lanjut Maya dan Mendengar itu Anton kembali merasa sedikit kecewa. Tapi tak apa Maya sudah berusaha. Anton akan menghargainya.

"Jadi kapan kita bisa buat baby nya sayang?" Ucap Anton tak sabar.

"Saat kita honeymoon." Balas Maya

"Besok kita pergi." Tegas Anton.

"Apa???" Tanya Maya kaget tak percaya. Karena ia merasa belum ada persiapan.

"Kamu tenang aja, gak usah siapkan apapun. Kamu harus menyiapkan dirimu saja." Ucap Anton sambil mengerlingkan mata nakal.

"Baiklah" ucap Maya pasrah.

Keesokan harinya, Anton menepati perkataan nya bahwa mereka akan pergi honeymoon. Ternyata Anton telah menyiapkan segalanya sebelum mengungkapkan rencana nya kepada maya.

Ia memilih pergi ke New Zealand dan menyewa sebuah villa di dekat pegunungan karena ia ingin suasana alam dan privacy.

"Jadi kamu udah nyiapin semua ini." Tanya Maya kagum melihat pemandangan pegunungan dan sungai yang ada didepannya.

Saat ini mereka sedang bersantai di balkon kamar villa yang mereka tempati sambil meminum teh di saat suasana dingin akibat udara sejuk alam bebas.

"Ya, aku pikir kita butuh liburan berdua. Aku tau kamu bosan di rumah saja." Ucap Anton sambil memeluk Maya dari belakang.

Lama mereka menikmati waktu dengan memandangi senja sambil berpelukan, tiba-tiba Maya berbalik menghadap Anton.

"Terimakasih untuk semua nya mas. Aku senang kamu membuktikan semua ucapan mu padaku." Ucap Maya tersenyum sambil mengalungkan tangannya di leher Anton.

"Aku mencintaimu mas." Sambung Maya sambil tersipu-sipu. Ia cukup deg-degan menyatakan perasaannya.

Anton yang melihat kejujuran Maya yang manis, langsung saja menyambut Maya dengan ciuman. Maya yang mendapat ciuman dari Anton secara tiba-tiba, ia tak menolak.

Mendapat respon positif dari Maya, Anton segera memperdalam ciuman Maya.

Setelah puas berciuman, Anton menggendong Maya bridal menuju kamar mereka. Anton segera membaringkan Maya ke kasur.

"Maya, aku tak tahan lagi. Boleh aku melakukan nya?" Bisik Anton yang sedang dilanda gairah

"Baiklah, tapi pelan-pelan". Ucap Maya pelan

"Aku akan memperlakukan mu dengan lembut sayang." Balas Anton sambil melepas satu persatu pakaian mereka.

Anton pun memulai aksinya.

"Jangan malu Maya. Aku suami mu. Tak apa. Nikmati saja." Ucap Anton yang melihat Maya sedari tadi menutup matanya.

Dan mulailah pergumulan panas mereka untuk pertama kalinya tanpa paksaan. Murni karena kemauan mereka berdua.

Keesokan paginya, Maya terbangun karena sinar matahari yang menembus melalui jendela kamar mereka. Ia melihat Anton masih tertidur nyenyak sambil memeluk nya. Ia pun tersenyum sambil membelai wajah Anton.

Anton yang merasa tidurnya terganggu, segera membuka matanya. Ia melihat Maya sedang memandangi nya dan mengelus wajahnya.

"Kamu udah bangun?" Tanya Anton dengan suara serak khas baru bangun tidur.

"Hmm." Balas Maya sambil tersenyum

"Makasih ya sayang kamu udah izinin aku buat miliki kamu seutuhnya." Ucap Anton sambil Mencium kening Maya. Dan Maya hanya berdeham dan membiarkan Anton melakukan apapun yang di inginkan nya.

Lalu mereka pun kembali berciuman dan mengulang kegiatan panas mereka tadi malam untuk kesekian kalinya. Saat sudah mencapai puncaknya, Maya menghentikan kegiatan mereka.

"Mas, aku capek. Udah ya." Ucap Maya dengan wajah lelah nya sehabis melayani nafsu Anton.

"Hehehe baiklah. Maafkan aku ya." Ucap Anton sambil mencium kening Maya.

Mereka pun menikmati waktu mereka selama berada disana untuk bersenang senang dan melupakan segalanya untuk memulai hubungan baru yang lebih baik. Mereka sudah mulai membuka diri dan saling menerima satu sama lain.

Nah, gimana nih dapet gak feel nya???
Gak kerasa bentar lagi mau habis kisah Maya dan Anton.
Ada masukan gak??
Kira2 ending nya gimana yaa???
Author rasa, kalian sudah pasti bisa menebaknya kaaan???

Next part nya di tunggu yaaa. Jangan lupa like and comment.

Story Of My Life (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя