Pernikahan

18 6 2
                                    

Tak terasa tibalah saat hari pernikahan mereka. Maya sudah siap dengan balutan kebaya putih yang pas di tubuhnya serta makeup natural yang membuat kecantikan Maya terpancar di hari yang seharusnya sangat membahagiakan untuk nya.

Namun Maya ragu akan pernikahan nya karena pernikahan yang ia jalani terikat perjanjian yang bisa dikatakan sepihak. Dan Anton lebih mendominasi perjanjian dengan kemauan nya tanpa bisa di tolak oleh Maya.

Ucapan akad pun telah selesai. Pemasangan cincin pernikahan pun juga sudah selesai.

Suasana haru kini membendung keluarga pasangan tersebut ketika acara sungkeman pengantin. Maya yang menangis di pangkuan ibu nya saat sungkeman meminta izin kepada kedua orang tua mereka. Sebaliknya,  Anton terlihat cukup santai saat menjalani proses sungkeman.

"Nak, sekarang kamu adalah tanggung jawab suami mu. Patuhlah kepada suami mu. Jadikan suami mu panutan mu karena sekarang ia adalah pengganti orang tua mu." Ucap ayah Maya sambil membelai sayang kepala Maya yang sudah menitikan air mata. Lalu Maya memeluk ayah nya penuh haru.

Setelah acara sungkeman selesai, mereka pun melakukan resepsi pernikahan yang mengundang tamu yang bisa dikatakan terbatas. Hanya rekan, saudara, teman dekat Maya dan Anton, serta tamu penting lainnya yang menghadiri acara pernikahan mereka. Karena mereka sepakat untuk membuat resepsi pernikahan mereka diadakan lebih privacy dan bersifat kekeluargaan.

Setelah acara yang cukup panjang dan melelahkan itu selesai, kini tiba saatnya untuk Maya dan Anton beristirahat dari kegiatan yang mereka jalani.

"Mas, aku mandi duluan ya." Ucap Maya sambil bersiap dan mengambil beberapa helai pakaian nya dan menuju kamar mandi.

"Oke" ucap anton singkat sambil berbaring di tempat tidur yang telah di design sedemikian rupa.

Setelah Maya selesai mandi dan menggunakan piyama nya, ia kaget melihat Anton telah tertidur. Terlihat Anton kelelahan karena langsung tertidur tanpa mengganti baju.

"Mas, bangun. Mandi dulu baru tidur." Ucap Maya sambil membangunkan Anton. Ia khawatir jika Anton tidak merasa nyaman karena tidak mandi dulu dan ganti pakaian yang lebih nyaman.

Anton yang terbangun terlihat bingung karena melihat maya yang sudah selesai mandi tapi tetap mengenakan jilbab nya

"Kenapa kamu masih pake jilbab? Emang kalau kamu tidur biasa pake jilbab gitu? Gak gerah?" Ucap Anton heran

Maya yang di tanya seperti itu hanya terdiam

"Yaudah terserah kamu. Aku mandi dulu." Ucap Anton lalu segera ia masuk ke kamar mandi yang ada dikamar mereka.

"Mas tunggu." Cegat Maya sebelum Anton menutup pintunya.

"Kenapa? Kamu mau ikut aku mandi?" Ucap Anton tersenyum mengejek.

"Ah bukan itu maksudku. Nanti kamu mau tidur dimana mas?"tanya Maya tak enak dan salah tingkah.

"Ya aku tidur di kasur lah. Emang mau dimana lagi?" Ucap Anton acuh dengan pertanyaan bodoh Maya.

"Aku masih belum terbiasa mas tidur sama orang lain. Apalagi kamu. Walaupun kamu udah jadi suami sah aku." Ucap Maya semakin tak enak

"Yaudah kamu mau gimana? Aku udah capek ini Maya. Jangan berbelit-belit deh." Balas Anton lelah melihat sikap Maya yang aneh menurut nya.

"Kita pisah ranjang" jawab Maya dengan sekali tarikan nafas

"Maksud nya kamu mau tidur diluar gitu? Aku gak mau ya tidur diluar. Nanti apa kata orang diluar." balas Anton tak yakin dan heran dengan jalan pikiran maya

Story Of My Life (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu