Hamil

12 6 0
                                    

Setelah mereka berlibur, tiba saatnya untuk mereka kembali ke rutinitas mereka yang telah ditinggal kan. Anton dengan pekerjaan nya. Maya sebagai istri yang baik untuk beraktivitas di rumah.

Saat Anton hendak berangkat ke kantor, tiba-tiba Maya merasa mual dan tidak enak badan.

"Kamu gak papa sayang?" Tanya anton khawatir dan dibalas gelengan lemah Maya

"Aku dirumah aja ya nemenin kamu." Tanya Anton tetap khawatir melihat Maya yang lesu. Dan ia pun segera memanggil dokter untuk memeriksa Maya.

"Ibu Maya hanya kelelahan, dan saya kira ibu Maya sedang mengandung. Untuk menjaga kondisi, Tolong pastikan agar Bu Maya Makan teratur dan jangan kelelahan, karena tak baik untuk janin baru." Ucap dokter yang telah selesai memeriksa keadaan maya.

"Istri saya hamil Dok?" Tanya Anton kaget mendengar penuturan dokter. Begitu juga dengan Maya.

"Iya pak. Istri bapak sedang hamil. Untuk memastikan bapak bisa melakukan test di rumah sakit." Lanjut dokter tersebut memberi saran.

"Waaah. Alhamdulillah. Makasih dokter." Ungkap mereka berdua dengan perasaan bahagia.

"Iya pak, Bu. Saya ucapkan selamat ya. tolong Vitamin dan obatnya diminum ya Bu. Kalau begitu saya pamit dulu." Ucap dokter sambil berlalu

"Sayang, terimakasih." Ucap Anton dan memeluk Maya dengan perasaan bahagia.

Saat malam tiba, Anton selalu tidur sambil memeluk perut rata Maya. Katanya ia ingin berkomunikasi dengan calon anak mereka.

"Mas, dia belum bisa denger kamu. Dia masih dalam proses pembentukan janin." Ucap Maya sambil membelai kepala Anton.

"Biarin, aku mau tau setiap perkembangan nya." Ungkap Anton antusias sambil mengusap perut Maya. Dan mengusel ngusel wajah nya di perut Maya. Maya hanya bisa tertawa karena sedikit geli.

Maya yang diperlakukan seperti itu lama lama tertidur karena Anton tak henti-hentinya berbicara dengan perutnya sambil mengusap. Namun Anton sadar bahwa Maya telah tertidur. Ia pun mengubah posisi tidur Maya yang duduk menjadi berbaring sambil memeluk nya

"I love you Maya" ucap Anton sambil mengecup kening Maya.

Pagi harinya, Maya mulai mual dan itu membuat Anton selalu khawatir.

"Maya, kita ke dokter yaa. Aku takut anak kita kenapa-napa." Ucap Anton dengan raut wajah sangat khawatir karena Maya selalu mual di kehamilan nya

"It's okey. Aku cuma butuh istirahat. Kamu tenang aja ya." Balas Maya menenangkan Anton agar tak panik

"Kamu mau makan apa? Aku belikan somay, bubur, nasi Padang, apapun itu kamu harus makan. Dokter bilang kamu harus tetap makan" ungkap Anton membujuk Maya agar mau makan.

"Aku gak mau mas. Capek muntah muntah terus." Keluh Maya.

"Ini demi anak kita sayang." Bujuk Anton lagi.

"Hmm baiklah. Aku mau ketoprak." Pasrah Maya karena Anton selalu menyuruh nya makan.

"Tunggu, aku belikan ya" mendengar Maya menginginkan sesuatu, ia pun segera pergi membelikan nya

Saat sedang istirahat, ponsel Maya berdering.

"Maya, aku kangen kamu. Kita ketemuan ya. Aku mau jumpa sama kamu sebelum aku ke new York." Isi pesan dari Alex.

"Mas.. aku mau minta izin boleh?" Tanya Maya saat Anton sedang menyuapi nya makan ketoprak.

"Izin apa sayang?" Balas Anton sambil menatap maya

Story Of My Life (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora