Pertemuan

42 10 2
                                    

"Assalamualaikum" ucap Maya ketika sudah sampai di pintu rumahnya dan masuk untuk salam kepada ayah dan ibu nya.

"Walaikumsalam" balas semua orang yang ada di rumah mereka.

Dapat dilihat bahwa tamu yang berkunjung adalah teman dari ibu Maya yaitu Tante Mira beserta keluarga nya.

"Maya, kenalin dulu ini Tante Mira yang sudah pernah ibu ceritain sama kamu. Beliau sahabat baik ibu sejak kecil." Ucap ibu Maya sembari tersenyum

"Wah.. nak Maya sudah besar dan cantik sekali ya. Sudah lama kita gak berjumpa ya nak. Dulu Tante sering sekali main kerumah Santi untuk sekedar bercerita.

Kemudian Maya menyalami Tante Mira dan suaminya. Lalu ia salaman dengan seorang pemuda yang tampan yang tak lain adalah putra Tante Mira.

"Perkenalkan, saya Anton." Ucap Anton sambil menjabat tangan Maya dan dibalas senyuman oleh Maya.

Setelah sesi perkenalan selesai, Maya hendak pamit untuk ke kamarnya karena ia merasa tidak nyaman dan segera ingin istirahat karena sudah lelah sehabis dari kantor. Namun, sang ibu menahan Maya agar tetap duduk bersama untuk membicarakan sesuatu hal yang penting yang Maya tahu pasti masalah perjodohan lagi. Dan hal tersebut sukses membuat Maya semmakin lesu. Mau tak mau, terpaksa Maya duduk disebelah ibu nya untuk ikut bergabung dalam pembicaraan.

"Baiklah jeng Mira, mumpung Maya sudah pulang sebaiknya langsung aja ni kita masuk ke pembicaraan inti nya ya." Ucap ibu Maya semangat.

"Hehehe baiklah jeng, ohya kedatangan kami kesini tidak hanya untuk menjalin silaturahmi saja, namun saya ingin menjodohkan anak saya Anton dengan Maya." Ucap Tante Mira menjelaskan kedatangan mereka ke rumah, namun Anton hanya diam saja tidak menanggapi dan hanya sibuk dengan ponselnya.

"Sebab, kami sudah sejak lama untuk merencanakan hal ini. Tapi itu semua tergantung kepada anak-anak kita ya jeng. Mereka yang akan menjalani, jadi apa salahnya mereka mencoba untuk kenalan dulu. Kalaupun cocok ya Alhamdulillah. langsung kita nikahkan saja" Sambung Tante Mira kembali Dengan semangat tak kalah berapi-api dari ibu Maya sahabatnya.

Mendengar hal tersebut sontak Maya kaget dan ingin menyanggah bahwa sebenarnya ia tidak terima dengan perjodohan ini. Sebab, ia sudah memiliki pilihan pasangan hidupnya walau belum tentu sang tambatan hati juga menyukai nya.

"Maaf Tante Mira, bukannya saya tidak setuju. Tapi saya merasa belum siap akan perjodohan ini. Saya rasa ini terlalu mendadak." Ujar Maya mengutarakan pendapat nya.

"Oh tidak apa-apa nak. Kalian kenalan saja dulu. Istilah anak muda sekarang sih PDKT dulu. Nanti baru kita bicarakan terkait pernikahan kalian kalau dirasa cocok. Kita gak akan maksa kok nak. Semuanya tergantung kalian. Tante juga sudah bicarakan ini dengan anak Tante dan dia setuju. Ya kan Anton?" Ucap Tante Mira panjang lebar dan meminta persetujuan putra nya

"Iya ma. Maya, kita ini hanya sebatas kenal aja dulu. Istilahnya kamu ini sudah jadi tunangan saya secara tidak langsung." Ucap Anton menjelaskan kepada Maya tentang status mereka.

"Tunangan?? Maksudnya gimana ya? Tunangan secara tak langsung?" Ucap Maya kaget. Ia tidak mengerti maksud dari perkataan Anton yang menyatakan mereka tunangan secara tak langsung. Apa maksudnya???

"Jadi gini nak, kami ngerti kamu belum siap. Jadi kami mengadakan pertemuan ini sebagai awal pertemuan kalian. Nah seminggu lagi bakalan ada acara tunangan kamu dan Anton. Untuk itu sekarang kamu statusnya adalah tunangan Anton secara tak langsung karena resmi nya adalah seminggu lagi. Itupun kalau kalian setuju." Ucap ayah Maya menjelaskan.

"Tapi yah,apa ini gak terlalu terburu-buru?" Ucap Maya membela.

"Lho.. semakin cepat semakin baik dong." Ucap papa Anton sembari tertawa. Dan hanya dibalas senyuman kaku oleh Maya karena ia tidak menyangka hari ini ia akan di jodohkan secepat itu.

Lalu ia hanyalah melihat Anton yang terkesan masa bodoh dan tak peduli dengan perjodohan ini. Bahkan ia melihat Anton masih sibuk dengan ponselnya. Dan sesekali melirik Maya dengan tatapan datar nya.

Setelah lama bercerita keluarga Anton pun pamit untuk pulang, dan Maya kembali ke kamarnya untuk istirahat. Karena ia sudah sangat lelah dengan apa yang terjadi hari ini. Setelah ia membersihkan diri, kemudian ia terlelap di tempat tidur nya.

Setelah seminggu pertunangan Maya dan Anton, secara resmi Maya adalah tunangan dari Anton. Kehidupan Maya berjalan seperti biasanya. Hanya status nya saja yang berganti menjadi tunangan seorang Anton putra wijaya, yang ia baru ketahui anak dari pemilik perusahaan dimana tempat ia bekerja.

"Eh, Maya. Lo tau gak? Hari ini bakalan ada pergantian direktur baru lho." ucap Siska teman kantor Maya sekaligus sahabat nya sejak kuliah.

"Terus kenapa?" Jawab Maya acuh sambil tetap mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk.

"Yee.. Lo sih. Gak update. Kalau misalkan pimpinan kita diganti, otomatis peraturan perusahaan bakalan di revisi. Dan pasti ada pergantian bahkan pemecatan massal" jawab Siska serius.

"Yaudah lah, biarin aja. Itu urusan mereka. Nah sekarang Lo mending balik ke divisi personalia buat beresin kerjaan Lo daripada gosip disini." Ujar Maya menasehati sahabat nya yang selalu ngeyel.

"Lo parah bener ya may. Jutek amat sih. Selow dong. Ah elah, sama sahabat sendiri juga. Coba Lo pikir, kalau aturan perusahaan diganti jadi yang lebih parah gimana???" Ucap Siska manyun karena diusir oleh Maya.

"Lo mau dipecat gara-gara Lo lalai dari tugas? Ini masih jam kerja lho. Kalau Lo ketauan keluyuran ke divisi orang lain, Lo bakalan kena SP, walau Lo staff HRD, Lo bakalan tetap di pecat. Mau???"ancam Maya lelah akan sikap sahabatnya yang hobi gangguin Maya.

"Yaelah, Lo pake ngancam gue. Gue udah nyelesain tugas gue kali. Lo pikir gue gak bertanggung jawab apa? Yaudah gue balik dulu. Ntar pulang bareng yaa. Mau nebeng, gak bawa mobil gue. Hehehe" ucap Siska cengengesan sambil berlalu pergi dan Maya hanya menghela nafas karena akhirnya Siska gak mengganggu dia bekerja lagi. Langsung saja ia cepat cepat mengerjakan tugas-tugas yang harus diselesaikan hari ini untuk di rekap.

Saat di perjalanan pulang, Maya dan Siska mampir dulu untuk makan malam disebuah kafe langganan Maya.

"Wah parah Lo may. Pake acara lembur segala Lo. Jadi malam kan kita pulangnya. Untung gue setia nungguin Lo lembur. Malah laper banget lagi." Ucap Siska dengan wajah ngambeknya sambil menyerahkan pesanannya ke waitres yang menunggu pesanan mereka.

"Bawel banget sih Lo. Dari dulu Ampe sekarang bawel Lo gak ilang-ilang ya. Heran gue." Ucap Maya jengah sambil memilih menu makanan yang akan dipesan.

Dan merekapun makan dengan khidmatnya. Namun, saat sedang menikmati makanan, Maya gak sengaja melihat Ali bersama seorang wanita sedang memesan makanan. Mereka duduk tak jauh dari tempat Maya. Namun Ali membelakangi Maya sehingga ia tak melihat Maya. Kemudian Maya dengan penasaran pergi menuju meja Ali.

Story Of My Life (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें