Accident

197 30 8
                                    

Di dalam toko, Kim Seokjin, namja berparas sangat tampan dengan rambut hitam mulletnya sedang membuat beberapa rangkaian bunga yang merupakan pesanan dari salah satu pelanggan. Ia tampak begitu teliti dan dengan mudah menyusun bunga-bunga tersebut ke dalam satu buket yang cantik.

Kring~

Bunyi denting bel, menghentikan kegiatan laki-laki itu sejenak.

"Ah, selamat datang~." sapanya dengan ramah.

"Ada yang bisa aku bantu?" lanjutnya kepada seorang pria dan gadis kecil yang berjinjit tepat di samping pria itu.

"Appa, aku ingin bunga yang itu!" sahut si gadis kecil sambil menunjuk-nunjuk ke arah bunga lily yang tengah dipegang Seokjin.

"Baiklah sayang." turut pria yang adalah ayah si gadis sambil tersenyum.

"Aku ingin satu buket bunga lily itu." pintanya.

"Baiklah, tunggu sebentar." ucap Seokjin yang kemudian merangkai bunga pesanan. Tidak butuh waktu lama, sebuket bunga lily sudah siap.

"Ini pesanan Anda." ucapnya sambil menyerahkan buket tersebut.

Gadis kecil yang masih berjinjit tersebut terus memperhatikan segala jenis bunga yang ada di toko. Hingga mata bulatnya menangkap sesosok siluet di sebalik pintu belakang dalam keadaan setengah terbuka. Siluet itu tampak tidak jelas akibat tempat dimana ia berada lumayan gelap. Hanya sesuatu yang berwarna ungu dan sebuah manik yang bisa dilihat oleh si anak kecil.

"Cantik." gumam si gadis, namun masih bisa didengar oleh Seokjin.

Seokjin sendiri menoleh ke arah pintu tersebut lalu berpaling kepada gadis kecil di hadapannya. "Apa kau ingin bunga mawar itu?" tanyanya membuat si gadis tersentak lucu.

"Mawar?" ulangnya.

Namja itu mengangguk. "Kau tadi sedang memperhatikan mawar itu kan?" tanya Seokjin lagi sambil menunjuk sebuah tempat yang dipenuhi bunga mawar. Tepat di dekat pintu.

"Wah, mawarnya cantik. Tapi, aku takut memegangnya karena mawar itu berduri." tukas si gadis.

Seokjin tersenyum. "Kau tidak perlu takut. Asal kau memperlakukannya dengan benar, kau tidak akan terluka."

Mendengar perkataan Seokjin, gadis kecil itu tersenyum dan mengangguk. Kemudian Seokjin mengambil setangkai mawar tersebut dan memberikannya pada si gadis kecil. Gadis kecil menerimanya dengan senang.

"Terima kasih Oppa~." ucapnya dan pergi meninggalkan toko bersama sang ayah.

Seokjin yang tidak lagi melihat kedua pelanggan itu lantas berjalan menuju pintu dan membukanya lebar. Netranya memperhatikan ke kiri dan ke kanan, namun tidak menemukan apapun. "Hhh... untung saja tidak kelihatan. Kenapa aku baru sadar kalau pintu ini tidak menutup sempurna?" monolognya.

"Jin hyung." baru Seokjin akan menutup kembali pintu tersebut, suara berat seorang namja yang tidak jauh darinya menghentikannya.

"Yoongi-ah." balasnya saat melihat namja bermata sipit serta berambut curly dengan campuran warna cokelat dan putih tengah berjalan ke arahnya.

"Ada apa hyung?" tanya yang dipanggil 'Yoongi'.

"Ah, tidak ada. Aku baru sadar kalau pintu ini tidak tertutup rapat." jawab Seokjin. Yoongi hanya mengangguk saja.

"Oh ya, tolong kau antarkan pesanan buket bunga ini ke alamat yang tertera ya." pinta Seokjin.

"Hm, baiklah hyung." turut Yoongi seraya mengikuti Seokjin untuk membawa buket-buket pesanan ke dalam mobil.

Night and BloodWhere stories live. Discover now