First Day

328 31 5
                                    

Jungkook POV

Hari ini adalah hari dimana aku mulai menempuh pendidikan di Universitas. Aku sudah tidak sabar untuk mempelajari dan mengembangkan lebih jauh bakatku dalam bidang gambar. Aku ini adalah mahasiswa jurusan arsitektur lho, hebat kan. Tentu saja hahaha.

Aku tidak bermaksud menyombongkan diri. Tapi, kemampuan menggambar ku ini sudah dibilang ahli atau profesional. Itu karena aku memang hobi menggambar, setiap hari saat ada waktu senggang aku selalu melukiskan mahakarya ku di kertas, kanvas, atau di komputer.

Ok, kembali lagi ke awal. Saat ini aku tengah bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Aku tengah mengenakan kemeja berwarna baby blue lalu merapikan sedikit rambutku. Setelahnya membuat sarapan. Aku memang tinggal sendiri di sebuah apartemen yang lumayan dekat dengan kampus. Aku sudah tidak punya orang tua sejak SMA karena sebuah kecelakaan. Lalu untuk mencukupi kebutuhanku aku bekerja sebagai salah satu guru di kursus lukis yang berlokasi tepat di sebelah kampus. Gajinya lumayan untuk bisa membantu membayar uang kuliah nantinya walaupun setengahnya aku mendapat keringanan dari beasiswa, jadi setidaknya aku sangat terbantu dengan itu.

"Ok, karena sudah sarapan saatnya berangkat. Jika tidak aku akan terlambat." ucapku sambil meraih tas dan pergi menuju kampus dengan menaiki bus.

Baru saja melangkahkan kaki di depan gerbang masuk, rasa gugup muncul secepat kilat dalam diriku. Jari-jariku reflek meremas tali tasku erat.

"Oh, ayolah Jeon Jungkook. Ini kampus bukan pelatihan militer! Santai saja." ucapku. Dan setelah memantapkan diri, aku kembali melanjutkan perjalanan menuju kelas.

Author POV

Jungkook masih berjalan menuju kelasnya. Kini ia tengah menaiki tangga menuju lantai 4 karena lift sudah duluan terisi penuh oleh mahasiswa lainnya. Ia sebenarnya tidak masalah kalau lewat tangga, lebih sehat katanya.

Ia baru sampai di lantai 3. Masih ada waktu sekitar 10 menit lagi sebelum kelas dimulai, jadi tidak perlu terlalu terburu-buru.

Bruk!

"Ah!" tubuh Jungkook sedikit oleng ke belakang dan untungnya ia berpegangan pada pegangan tangga sehingga kepalanya tidak mencium ubin tangga yang keras.

"Ah, mianhae aku menabrakmu. Aku sedang buru-buru." ucap orang yang menabrak Jungkook barusan.

Jungkook melihat sosok yang menabraknya. Seorang namja dengan rambut hitam bergelombang yang sedikit panjang serta diperkirakan lebih tua 2 tahun darinya. Sepertinya orang itu adalah salah satu seniornya.

"Oh, tidak apa-apa sunbae." balasnya.

"Oh? Kau mahasiswa baru ya?" tanya namja itu.

"Ne, namaku-"

Drrrrt Drrrrt

Ucapan Jungkook terpotong akibat sebuah suara dering ponsel dari saku celana namja di depannya.

"Halo, hyung." ucap namja berambut hitam itu setelah menempelkan ponselnya pada telinga.

"Kau dimana? Cepat pulang dan bantu aku."

"Iya, aku baru keluar dari kelas. Aku dalam perjalanan. Hm, nee." ia kembali menghadap ke Jungkook.

"Maaf ya, aku sedang buru-buru. Aku harus pergi." ucapnya dan langsung pergi begitu saja tanpa sempat Jungkook untuk bersuara.

Jadi, Jungkook hanya bisa diam memandangi kepergian namja itu. "Dia tampan. Tidak kusangka ada yang sedikit lebih tampan dariku." monolognya.

"Oh, ya ampun! Tiga menit lagi kelas dimulai!" ia pun histeris setelah melihat jam tangan dan langsung ambil langkah seribu menuju kelas.

Night and BloodWhere stories live. Discover now