Intro

510 42 16
                                    

Hiruk-pikuk menemani kegelapan malam yang selalu melanda kota Seoul, Korea Selatan setiap harinya. Berbagai sumber penerangan mulai dari lampu jalan, lampu-lampu dari toko-toko yang masih buka, serta sinar bulan yang agak redup membuat jalanan ibu kota terlihat masih pantas untuk disinggahi oleh para warga yang belum mau menjelajahi dunia imajinasi malam mereka walaupun air yang baru turun dari langit membasahi sedikit-sedikit.

22:37 KST

Beberapa kendaraan tampak berlalu lalang di jalan, orang-orang yang tengah menyeberangi jalan untuk menuju tempat tujuan masing-masing, percakapan random dari mereka yang tengah bersama kenalan di bawah payung, serta yang tengah berjalan sendiri.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SLASH!

JROT!

.

.

.

.

.

.

.

Tap

.

.

.

.

.

.

.

"Agkh, krtk, krtk."

Drip... Drip...

"Glek."

"Wow, daging yang satu ini benar-benar enak. Ya, karena ini masih benar-benar segar, kkkkk.. Memang, hasil perburuan ku ini tidak pernah mengecewakan."

Sebuah suara berat yang sengaja direndahkan dalam sebuah ruangan yang hanya diterangi satu pencahayaan.

"Hm?" netranya melirik tipis ke arah pintu yang tidak jauh di belakangnya.

"Ck, menganggu makan malam ku saja." perlahan mulai berdiri dari posisi sebelumnya yang tengah berlutut sambil membersihkan cairan merah kental di bibir dengan cara menjilatinya.

"Hhh... apa aku jadikan mereka sebagai hidangan untuk besok saja ya?"

Netranya masih memandangi pintu yang tetap dalam keadaan tertutup. Sebuah seringaian tipis terlukis di wajahnya.

"Hmm~ sepertinya tidak usah. Karena menurutku mereka kurang enak."

KRASH!

Tap

"Maaf saja, tapi kalian terlambat."

Hap

.

.

.

BRAK!

"Diam di tempatmu!"

"Cari dia di setiap ruangan di sini!"

Tap Tap Tap Tap

"Maaf Pak, sepertinya dia sudah melarikan diri beberapa saat lalu."

Night and BloodWhere stories live. Discover now