The Ghoul-2

195 29 1
                                    

20:37 KST

Kim Seokjin baru saja keluar dari kamarnya, mengenakan baju biru dan black jeans. Ia melangkah menuju ruangan yang tidak jauh dari kamarnya hanya berjarak beberapa langkah saja. Setelah berada tepat di depan pintu, ia langsung masuk ke dalam tanpa mengetuk karena baginya ia bisa masuk sesuka hati.

Setelah menutup pintu kembali, Seokjin melangkah menuju sofa yang tengah diduduki oleh namja bersurai purple mullet yang tengah menggunakan earphone. Seokjin tersenyum sekilas melihat sosok itu tengah menikmati lagu yang tengah didengarkannya.

"Apa aku mengganggu waktu santai mu?" tanya Seokjin.

Yang ditanya menoleh kepadanya yang sudah ada tepat di dekatnya. "Tidak, tidak sama sekali Jin hyung." jawabnya. Seokjin mengangguk.

Hening sebentar hingga namja berambut purple kembali membuka suara. "Kebetulan kau kemari Hyung."

"Hm? Memangnya ada apa?" tanya Seokjin seraya duduk di sofa panjang yang ada di samping kanan lawan bicaranya.

"Aku ingin kau berjaga di area sekitar tempat kita. Aku pikir akan ada sesuatu." pinta namja yang tidak lain adalah Kim Namjoon itu.

"Maksudmu akan ada Ghoul lain yang masuk ke wilayah kita?" tanya Seokjin.

"Sepertinya." balas Namjoon.

"Apa akan ada kaitannya dengan kelompok Ghoul yang baru itu?" tanya Seokjin lagi.

"Mungkin. Karena menurut Yoongi hyung Ghoul pendatang baru ini kelihatannya suka bertindak nekat." jelas Namjoon sambil memandang Seokjin.

"Baiklah, aku akan berjaga." turut Seokjin dan berdiri dari tempatnya.

"Apa perlu aku mengajak yang lain?" tanyanya.

"Terserah padamu Jin hyung, tapi aku rasa tidak perlu. Kau hampir setara dengan Yoongi hyung." ucap Namjoon.

Seokjin terkekeh kecil mendengarnya. "Itu pasti karena ras kan. Ya sudah, aku pergi." pamitnya dan keluar dari ruangan Namjoon.

.

.

.

.

.

.

.

Jungkook POV

Aku sedang dalam perjalanan pulang dari kampus. Waktu saat ini sudah sangat malam. Sudah hampir seminggu aku pulang malam karena sibuk di kampus mengerjakan tugas dan mengikuti kegiatan tambahan yakni klub olahraga.

Sebenarnya aku bisa pulang dengan bis, tapi aku memutuskan untuk berjalan kaki saja karena aku ingin menikmati angin malam yang sejuk ini. Sambil berjalan, aku mendengarkan lagu menggunakan headphone milikku yang berwarna putih. Sesekali aku bernyanyi mengikuti lagu yang ku dengar dengan pelan. Suasana di jalan terlihat sepi ngomong-ngomong. Tapi, aku tidak masalah dengan itu.

Kakiku masih sibuk melangkah dan sekarang sudah melewati persimpangan jalan. Aku tetap fokus mendengarkan musik. Angin berhembus kencang ke arahku dan membawa aroma yang aku kenal. Sontak aku berhenti.

"Tunggu dulu. Kenapa aku melewati jalan ini?" monolog ku saat menyadari bahwa aku berjalan di jalan menuju flower shop yang ditinggali oleh kelompok Ghoul Bangtan.

"Ah, sial. Seharusnya aku tidak lewat sini. Karena aku tidak ingin bertemu True Kim itu lagi." gerutu ku sambil menepuk dahi.

"Sebaiknya aku putar balik dan cari jalan lain." putus ku.

Night and BloodWo Geschichten leben. Entdecke jetzt