The Masquerade PRINCE | Chapter 50 - Under The Stars

Mulai dari awal
                                    

Anna menghela napas panjang sebelum berbalik. “Kenapa kau musti menyuruh mereka untuk melayaniku? Padahal aku bisa mengurus diriku sendiri.”

“Aku hanya mengurangi resiko kau terjatuh di kamar mandi.”

“Aku hanya terluka kecil, itu pun dokter sudah memberikan perban anti air. Tapi kenapa kau harus berlebihan seperti ini?” Ia menatap lawan bicaranya memelas. “Tidak ada sangkut pautnya luka dengan jatuh. Dan lagi aku masih bisa berjalan serta melakukan segala aktivitas seperti biasa dengan hati-hati, oke?”

Jawaban Anna jelas membuat Dextier melayangkan tatapan tak suka. “Aku tidak berlebihan, Anna. Semua itu kulakukan sebagai bentuk antisipasi saja. Lagipula, lukamu belum kering, bisa saja sewaktu-waktu kau terpeleset atau tidak sengaja membentur sesuatu hingga lukanya kembali berdarah.”

Gadis itu jelas memberengut tidak terima. Tetapi sebelum ia sempat membuka suara, Dextier sudah menggendongnya tanpa aba-aba, membuat Anna spontan memekik dan melingkarkan tangan di sekitar leher pria itu.

“Apa yang kau lakukan?”

“Membawamu menuju meja makan, apa lagi?” sahutnya santai seraya berjalan keluar.

Anna hanya mampu mengatupkan mulutnya kembali. Percuma juga menunjukkan aksi protes, bila pada akhirnya Dextier selalu menang.

“Seluruh hidangan telah tersedia di meja makan, Tuan Muda.”

Diane menyapa begitu Dextier menginjakkan kaki di area ruang makan. Pria berkaus hitam polos tersebut hanya mengangguk kemudian bergerak menurunkan tubuh Anna di kursi paling dekat dengan kepala meja--tempat yang biasa ia tempati.

Satu hal yang tidak Dextier sadari ketika menurunkan Anna adalah wajah gadis itu terus terperangah menatap jejeran piring di meja makan. Semua jenis makanan empat sehat lima sempurna terhidang begitu rapi dalam jumlah yang tidak main-main. Bukannya tergiur, Anna justru merasa kenyang lebih dulu hanya dengan melihatnya.

Ya Tuhan, ucapan Dextier memang tidak pernah bercanda.

“Kenapa, Anna? Masih kurang?”

Anna tidak dapat menahan delikan mata. Apa Dextier sudah gila?

Ingin sekali ia mengucapkan sepatah kata jika saja mereka sedang berdua. Dan meski dipaksa Dextier makan sebanyak apa pun, perut Anna tidak mampu menampung lebih dari dua piring. Mungkin pria itu akan tetap memaksanya makan lagi bila Anna tidak menunjukkan gelagat ingin muntah.


***


Satu dari banyak hal yang tidak Anna ketahui selama ini adalah pemandangan langit malam dapat begitu menawan disaksikan dari atas ketinggian lantai tiga mansion Dextier. Berdiri bersandar di pembatas, melihat dan menggabungkan beberapa bintang menjadi garis khayal ternyata bisa menjadi hal paling menakjubkan. Anna amat menyukainya.

“Kau suka?”

Gadis dengan rambut digerai sepunggung tersebut mengangguk semangat. Dextier yang melihat mata Anna terus berbinar pun tak tahan untuk memeluknya dari belakang. Posisi mereka yang saling menghadap ke depan, memudahkannya menyandarkan dagu di bahu Anna. Walau sempat menegang, perlahan ia merasakan gadis dalam dekapannya mulai merilekskan diri.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang