The Masquerade Prince | Chapter 6 - Business Meeting

12.6K 676 16
                                    

Double up!

Sebagai ganti minggu kemarin yang hanya up satu kali. Hehe....

Happy reading, ya! 😊😊

-------------------------
PLAYLIST: Don't Start Now – Dua Lipa.

----------------------------

Jefenerich Group Building, Madrid—Spain. 10.00 a.m

Pagi hari seperti biasa, Dextier sudah disibukkan dengan segudang pekerjaan. Segala macam pikiran yang sempat mengganggnya kemarin, terpaksa ia sampingkan. Profesional. Dextier tidak mungkin bersikap semaunya, sedangkan semua orang tahu jika ia benci ketidakprofesionalan.

Konsentrasi Dextier pada i-Mac buyar ketika seseorang mengetuk pintu ruangannya. Setelah diperkenankan masuk, tidak lama pintu didorong dari luar. Crishtoff. Tangan kanannya itu langsung berjalan ke arahnya usai memastikan jika Dextier sedang tidak menerima telpon.

Sesampainya di depan meja kayu milik Dextier, Crishtoff mengangguk singkat kemudian mulai menjelaskan maksud kedatangannya. "Sir, soal kejadian yang menimpa Anda kemarin, saya hanya berhasil mengumpulkan informasi terkait pelaku penembak."

Dextier menyandarkan punggung pada kursi kebesarannya. Tangan pria itu sesekali terlihat mengelus kulit cacat yang berada di sepanjang garis wajah. Namun, mata biru pria berkemeja gelap mengkilat itu setia menatap tajam mengikuti pergerakan lawan bicaranya.

"Lanjutkan."

Crishtoff mengangguk lalu kembali melanjutkan ucapan, "Menurut informasi yang saya dapatkan, mereka hanya menjalankan tugas yang diberikan seseorang. Dan saat ini, kami sedikit kesulitan menyelidiki sebab mereka belum membuka suara terkait siapa bos mereka. Mereka terus besikukuh menyembunyikan identitas orang tersebut. Sepertinya, seseorang yang hendak mencari masalah dengan Anda kali ini bukanlah orang sembarangan, Sir. Terbukti dari anak buahnya yang begitu setia sekalipun nyawa mereka sendiri yang menjadi taruhan."

"Hm... aku sudah menduga itu sejak melihat ketangkasan mereka menggunakan senjata dan tak-tik." Dextier mengangguk lantas melipat tangan di depan dada, sehingga terlihat otot lengan terlatih pria itu mengetat di balik kemeja.

"Dan sepertinya mereka memang sudah merencanakan kekacauan ini matang-matang, Sir. Terbukti dari laporan yang mengatakan seluruh CCTV di tempat kejadian secara bersamaan mati tepat ketika aksi penembakan itu tejadi."

Dextier mengangguk-angguk. "Aku tidak bisa meraba orang-orang di sekitarku saat ini. Tapi akan kupastikan jika sampai ada yang berani berkhianat, jangan mengharapkan dapat hidup lebih lama di dunia." Dextier menghunuskan tatapan tajam kepada Crishtoff.

"Tapi ... bukankah orang-orang Anda sudah disumpah bahkan sebelum masa pelatihan?" Crishtoff menatap wajah atasannya. Pria yang berada di atas Dextier beberapa tahun itu bergerak gusar ketika mendapati tatapan tak bersahabat Dextier.

Dextier tersenyum miring lalu menegakkan tubuh. "Bukankah di dunia ini manusia berbondong-bondong menuhankan uang? Jadi, adakah alasan lebih kuat yang dapat menyangkal kenyataan tersebut?"

Crishtoff tak berkutik. Keadaan berubah hening sampai pintu ruangan Dextier terbuka begitu saja. Semula, Dextier sudah bersiap menyemburkan makian jika saja orang yang baru masuk ke dalam ruangannya tanpa permisi itu bukan Renald.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Where stories live. Discover now