Chapter 16 - "Jika kalian para polisi tidak datang terlalu cepat, kalian....

1.7K 270 29
                                    

Chapter 16 – "Jika kalian para polisi tidak datang terlalu cepat, kalian tidak akan perlu mati."

----

Di persimpangan kusen jendela dalam dan luar, ada lapisan minyak yang bertumpuk selama bertahun-tahun, ditinggalkan oleh sisa asap dan api. Sedangkan di atas lapisan tanah hitam, ada beberapa garis yang sangat tidak jelas tertinggal.

——jejak sepatu

Yan Xie bersandar di luar, memperhatikan penuh cukup lama. Akhirnya dia menemukan bekas tangga darurat di dekat dinding diluar gedung berbentuk tabung itu.

Yan Xie memberi tanda pada Jiang Ting, memintanya menunggu sebentar ketika dia memanggil dari ponselnya, "Halo, Lao Qin..."

"Kamu di mana sekarang?" Qin Chuan terdengar jelas sedang mengemudi saat itu, di belakangnya penuh dengan suara bising. "Kami telah mencari isi rumah Fan Zhengyuan secara menyeluruh dan akan kembali ke kantor untuk melapor secara detil. Ngomong-ngomong, tempat persembunyian lainnya di Pemandian Yihong di distrik Utara. Aku dengar dari informan kamu tidak muncul menemuinya?

"Aku menyuruh Ma Xiang ke sana dengan orang lain. Kenapa?"

"Ha," Kata Qin Chuan dengan senyuman, "Kamu sendiri yang menolak pergi bertemu seratus delapan puluh 'Yui Hatano'. Jangan salahkan aku oke."

"Tempat seperti itu...." Yan Xie melirik Jiang Ting dari ujung matanya, tiba-tiba merasa harus menyelamatkan gambaran pribadi miliknya. Jadi dia langsung mengalihkan percakapan, "Siapa Yui Hatano, dan kenapa pikiranmu sangat kotor sekali?"

Qin Chuan: "...???"

"Berhenti bicara omong kosong. Aku berada di rumah sewa Hu Weisheng, dan menemukan petunjuk baru. Jadi datang kesini secepat mungkin jika kamu dekat daerah sini." Sebelum Qin Chuan menjawab, Yan Xie berkata, "Jika tidak ada masalah lagi, kututup teleponnya. Cepat kesini! Bye!"

Jiang Ting mengambil foto jejak sepatu itu, sambil memegangi dinding dengan satu tangan. Dia ingin naik tangga darurat di luar jendela. Namun gerakannya kikuk dan bahunya langsung ditarik oleh Yan Xie di tengah-tengah. Yan Xie berteriak, "Apa yang kamu lakukan, ikuti aku saja di belakang."

Yan Xie mendorong Jiang Ting ke belakang, mengencangkan sarung tangannya, memegang erat kusen jendela dengan suara 'hm' dan melompat dengan indah di tenga udara. Tubuhnya keluar dari jendela dan bergantungan tanpa perlindungan di tangga darurat itu. Dia melongok ke atap dan berkata, "Sial!"

"Ada sesuatu disana?"

"Bajingan bermarga Hu ini memang jenius." Yan Xie bicara dengan keras, memanjat ke atap gedung itu dan lalu mengulurkan tangan untuk mengangkat Jiang Ting ke atas.

Kain yang digunakan sebagai sekat thermal di atap lantai tertinggu sudah hancur, dan tempat itu dipenuhi sampah, material bangunan dan pipa-pipa rusak. Pintu besi di kedua ujung koridor sudah berkarat dan burik, telah lama dikunci. Sedangkan di ujung koridor, ketiga struktur bangunan ilegal dibangun dengan bata dan lempengan besi. Ada suara gemuruh dari generator.

"Sebuah ide jenius membangun ruang kecil di atas atap. Sayang sekali Hu Weisheng tidak jadi tukang bangunan." Yan Xie mendekati gubuk itu, melihat isi di dalamnya. Dia bertanya, "Bagaimana bisa kamu berpikir mendorong jendela itu? Jangan coba-coba bilang karena insting!"

Di sore hari, angin berhembus kencang. Satu tangan Jiang Ting memeluk jaket Yan Xie dengan erat, sedangkan tangan lainnya menutupi hidung dan mulutnya. Dia menjawab dengan suara lirih, "Indera keenam."

"..." Yan Xie bertanya, "Emang kamu wanita?"

Jiang Ting menatap Yan Xie, tanpa kata satupun. Kelopak matanya yang putih sekarang memerah karena dingin.

PoYun/破云 (Break the Clouds)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang