TASYA || 26

7.4K 349 1
                                    

Holaa, TASYA ganti cover ya gaes.

Semoga suka sama cover barunya✨

Happy Reading.

***

Tasya, Naya, Fidel, Jupiter, Restu dan Valen kini sedang berdiri di depan ruang guru menunggu Gibran yang belum juga keluar.

Sudah jam sebelas siang dan ini merupakan jam-jamnya perut laper tapi karena mereka adalah teman yang baik... Jadi lah berdiri di sini dengan keadaan perut keroncongan.

"Tuh bocah lama banget sih, ngerjain dari jam lapan sampe jam sebelas belum kelar. Tidur jama'ah sama Pak Uli kali ya?" gerutu Valen. Sedari tadi Valen lah yang paling bawel, sibuk menanyakan kapan makan, kapan minum padahal dari awal masuk kelas mulutnya tidak berhenti mengunyah.

"Sabar lah Len." Fidel ikut menimpali, dirinya juga jengah melihat tingkah Valen yang seperti cacing kepanasan.

Hello, yang laper bukan Valen saja.

"Eh, Udel. Diam aja deh lo!"

"Yee ngegas!"

"Ya lo bawel, lagian tumbenan amat lo ikut gabung, biasanya juga nemplok aja sama Jihan."

Fidel menunjukan raut tidak sukanya pada Valen,"Suka-suka gue lah,  molen!"

"Wah! Sekate-kate banget lo ya ganti nama orang!" ucap Valen sambil menggulung lengan bajunya.

Fidel menarik alis kirinya, menantang.

"See, apa kabar sama lo yang manggil gue dengan nama udel?"

Skakmat!

Valen diam tidak berkutik. Ucapan Fidel memang benar, dirinya dan Fidel sama saja, sebelas dua belas.

"Len...Len!" Restu geleng-geleng kepala.

Valen kalo udah ketemu sama Fidel memang seperti itu, di ibaratkan seperti tikus bertemu dengan kucing.

Ga pernah akur. Uber-uberan terus.

"Efek di putusin kan gitu Res, maklumin aja."

Valen menyorot matanya pada Jupiter yang dengan santainya berbicara tanpa menoleh ke sumbernya.

Tawa Fidel pecah mendengar ucapan Jupiter yang begitu menusuk, ia menunduk menahan tawanya agar tidak terlalu bar-bar karena itu bisa bikin ruang guru ancur akibat amukan Valen.

"Ga usah ketawa lo, udel!"

"Dih, Valen ngegas." Naya menjawab.

Valen makin gondok, ia malah menambah gulungan lengannya dan membuka dua kancing seragamnya dengan mata menatap Naya lurus.

Restu yang ada di samping Naya masih memantau gerak-gerik yang di buat oleh temannya, berani nyentuh Naya, usus Restu ia akan bikin usus scotel.

"Sini lo maju! Zianida!" tegas Valen masih belum menyadari jika teman-temannya sedang memperhatikannya, terlebih Restu yang sudah siap melayangkan bogemannya kapan saja.

Naya menggeleng,"Ga mau ah, lo jelek. Lagian nama gue Nayara Zanitha bukan Zianida."

"Ga mau ah, lo jelek." Valen mengulang kalimat Naya dengan gaya bicara yang di buat-buat.

"Nyadar goblok, lo sama gue sebelas dua belas! Bedanya lo cewe gue laki!" lanjutnya.

"Zian-

"Len..."

Valen menoleh pada Restu yang sudah menggulung lengan maju sama seperti dirinya di tambah dengan wajah yang super duper sanggar.

Valen cengar-cengir,"Eh, ada Restu."

TASYA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang