Saat itu Devan sedang menginjak usia remaja, umurnya yang masih 14 tahun.

"Hay Devan" balas Revan sambil tersenyum ke arah Devan

Beberapa jam saat Revan menemani Devan bermain, Revan merasa sakit diperutnya sampai akhirnya ia izin kepada Devan

"Devan, kakak mau ke toilet dulu yah,kamu diem diem disini,jangan kemana mana" ujar Revan dan langsung meninggalkan Devan

"Oke kak, emang gue anak kecil apa" jawab Devan

"Mending gue maen" ujar Devan kepada dirinya sendiri.

Saat itu Revan masih berada dalam toiletnya.

Devan melangkah keluar menuju perkarangan rumah, namun saat ia melangkah keluar. Tiba tiba saja ada seseorang yang menyekap Devan dari belakang.

Revan mendengar suara teriakan Devan. Setelah beberapa menit mengeluarkan isi makanannya itu, akhirnya Revan keluar untuk menemani Devan kembali namu saat ia tiba diruang tamu, ia tidak melihat Devan,ia hanya melihat mainan mobil mobillan milik Devan.

"DEVAN!DEVAN!DEVAN!,kamu dimana?!" Teriak Revan sambil mengelilingi rumahnya yang sederhana itu,untuk mencari Devan

Setelah beberapa jam Revan memutari rumahnya,ia tidak bisa menemui Devan. Sampai akhirnya

Tok tok tok

"Hayy Revan anak bunda" ujar bunda sambil mencium keningku. Saat itu bunda lah yang menjadi tulang punggung keluarga kecilku.

Revan menangis merasa bersalah. Dan bundanya yang melihat kelakuan Revan itu aneh akhirnya bunda bertanya kepada Revan

"Kamu kenapa Revan? Devan mana?" Tanya bunda, lalu matanya menari sana sini mencari keberadaan Devan.

"DEVAN!DEVAN!" Ujar bunda teriak teriak sambil mulai mengelilingi rumah.

"REVAN! MANA ADIK KAMU! JAWAB BUNDA!" Teriak Bunda didepan muka Revan, ia sangat terkejut mendengar bundanya marah besar,karena sebelumnya bunda tidak pernah memarahinya apalagi membentak

Akhirnya Revan menceritakan semua.

"ASTAGA! Revan kamu bener bener Kaka yang ga berguna!" Ujar bunda sambil mengambil benda pipih miliknya dan menelepon polisi terdekat.

Setelah polisi tiba, bunda langsung minta polisi untuk mencari anaknya itu, namun polisi tidak bisa menemukan keberadaan Devan,hingga suatu hari

Saat Revan berjalan keluar rumah ia menemukan secangkir surat, lalu ia berikan kepada bundanya yang sedang membuat sarapan untuk dirinya,dan bunda

"Bunda" ujar Revan

"Mau apa lagi kamu?" Jawab bunda ketus

"I..ini..ada surat bunda"

Tanpa berbicara bunda langsung menarik kertas ditangan Revan dengan kasar.

Dan saat Revan melihatnya surat itu berisi tulisan

Anakmu,Devano Putra Pamungkas.
Masih Hidup. Aku tak membunuhnya atau menyiksanya, tapi biarkan dia tetap bersamaku

Setelah selesai membaca surat itu, bunda langsung menelefon polisi terdekat, saat polisi berusaha menyelidiki,ia menemui sebuah alamat namun saat polisi mendatangi rumah yang ada di alamat itu,ternyata rumah itu sudah kosong sejak 2018, itu berarti 2tahun yang lalu,namun saat itu masih 1tahun yang lalu.

Akhirnya bunda stress dan depresi, tetapi bunda tetap mengurus Revan hingga Revan besar, dan sekarang bunda sudah mulai memaafkan kejadian itu dan memaafkan Revan

Flashback Off

"Jadi gitu le" sambung Revan saat selesai bercerita.

Alea mengangguk berulang ulang tanda ia mengerti cerita Revan.

"Oke,gue bakal bantu lo,tapi besok lo harus mau jadi pacar gue,oke?" Ujar Alea.

"Oke" jawab Revan

Alea mengulurkan tangan untuk memberi tanda Deal dan Revan pun langsung menjabat tangan Alea. Ini pertama kalinya Revan memegang tangan cewek, apalagi cewek yang selama ini ia benci.

• • •

Quote
"

Karena memang tidak selamanya mencintai itu menyakitkan."


Tbc-

Badboy Vs Fuckgirl Where stories live. Discover now