(5).Gisel

28 17 0
                                    

***

Pagi hari yang cerah bagi setiap orang  tetapi tidak untuk Tania, dia masih memikir kan kejadian kemarin saat Haikal tidak sengaja mencium nya, rasanya Tania semakin benci saja yang namanya Haikal. Kejadian kemarin terus tergiang-giang di kepala Tania membuat nya tambah pusing saja.

"argh.... dasar pembuat onar" teriak Tania yang mengundang tatapan bingung dari Andro_papanya Tania.

Sekarang ini Tania sedang berangkat ke sekolah diantar oleh Andro_papanya Tania. Mumpung arah kesekolah Tania searah dengan kantor Andro jadi Tania berangkat bareng papanya aja itung-itung hemat ongkos.

"kamu kenapa kok teriak-teriak"tanya Andro

"eh...gak kok pah" jawab Tania gegelapan

"beneren kamu gak apa-apa"

"iya pah... Tania gak apa-apa"

"tapi papah kok gak percaya yah, kenapa juga kamu pakek teriak-teriak segala kayak orang kesurupan aja."

Mendengar ucapan Andro Tania langsung membulat kan matanya kemuadian beralih menatap Andro

"papah doain Tania kesurupan" tanya Tania setengah berteriak tetapi mampu membuat Andro menutup sebelah telinganya karena ulah Tania.

"gak usah teriak-teriak" tegur Andro "lagian siapa juga yang doain kamu kesurupan papah kan cuman bilang kamu kayak orang kesurupan bukan doain kamu kesurupan" lanjutnya.

"itu sih sama aja" ujar Tania sambil cemberut

"lagian kamu pake teriak-teriak segala emang siapa sih yang kamu bilang tadi pambuat onar? Devan? Kalau Devan mah...udah biasa bikin kacau tapi kamu di apain sama sih Devan sampai teriak-teriak segala kan kuping pa_."

"bukan Devan pah..."potong Tania cepat

"terus siapa dong" tanya Andro

"udah ah... Tania males sebut-sebut nama dia"

"yaudah kamu turun gih"

Tania langsung menatap Andro tidak percaya, masa cuman gara-gara tidak memberitahu nama si pembuat onar itu Tania tega di turun kan di tengah jalan.

"papah tega turunin Tania di tengah jalan kayak gini?" tanya Tania sambil memasang tampang sok sedih nya.

"emang kenapa? kamu mau ikut papah ke kantor?" bukan nya menjawab Andro_papanya Tania malah balik nanya.

Andro hanya menghela nafas melihat kelakuan putri nya yang menunduk sambil cemberut "ini udah sampai Tania, emang kamu gak mau sekolah"

Tania langsung mengedarkan pandangan nya dan benar saja ia telah sampai ke sekolah, jadi Tania tadi hanya salah paham ke Andro yang menurun kan nya di tengah jalan ternyata ia di turunkan di depan gerbang sekolah, oh astaga ayolah orang tua mana yang tega menurun kan anaknya di tengah jalan seperti itu, dasar Tania.

"eh iya yahh... hehehe" ujar Tania sambil cengengesan

"yaudah turun nanti kamu telat kayak kemarin"

Tania tetap diam di tempat nya tidak ada pergerakan untuk turun, malah ia sedang memain kan jari-jari menghadap ke Andro.

Andro yang  melihat tingkah Tania seperti itu paham apa yang di lakukan oleh putrinya, kalau sudah seperti ini pasti ada maunya tapi Andro hanya pura-pura tidak peka bukan karna apa ia tak mau putrinya menjadi anak manja dan selalu di turuti apa yang ia minta, jadi Andro hanya diam tidak berkutik.

"pah" panggil Tania

"hm"Andro hanya membalas dengan deheman

"aku kan ada tugas kelompok"

DirimuWhere stories live. Discover now