(11) Full sun

106 8 0
                                    

Let's go..

.
.
.
.




















Sepulang sekolah Haechan masih bersahabat dengan mood buruknya. Hari ini benar-benar hari yang buruk untuknya.

Dia membuang tas nya asal dan langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.

Panggilan dari Mark tadi membuat amarahnya memuncak lagi.

Apa salahnya jika seorang pacar meminta pasangannya memberikan kabar padanya atau setidaknya tidak mengabaikan semua pesan yang ia kirim jika tidak bisa mengangkat panggilan darinya.

Haechan menyadari sikapnya ini terlalu kekanak-kanakan.

Dia hanya ingin hari-hati berikutnya Mark tidak mengabaikannya. Jujur Haechan paling benci ada orang yang mengabaikannya jika dirinya sedang membutuhkan.

Kemarin malam Haechan menghubungi Mark karena ada beberapa hal yang ingin ceritakan kepada Mark dan ingin meminta bantuan kekasihnya itu untuk memberikan solusi.

Tapi ternyata Mark malah tidak bisa dihubungi bahkan hari ini juga tidak masuk sekolah tanpa memberitahunya.

"Haechan-ah, kau di dalam?"

"nde hyung, masuklah tidak dikunci. "

Jaehyun selaku kakak dari Haechan memasuki kamar sang adik, hanya untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakannya. Tidak biasanya Haechan akan berlama-lama di dalam kamar sepupang sekolah biasanya juga langsung menonton tv atau melakukan hal lain di luar kamar.

"ada masalah?"

"apakah terlihat jelas?"

"wajahmu itu tidak bisa berakting. Mau cerita?"

"hyung. Apakah terlalu kekanak-kanakan jika aku marah kepada seseorang?"

"alasannya?"

"aku marah kepadanya karena dia tidak bisa ku hubungi sejak kemarin malam dan hari ini pun dia tidak masuk sekolah dengan alasan acara keluarga. Maksudku, sepenting-pentingnya acara keluarga kan bukan berarti dia harus mengabaikan semua panggilanku."

"apakah Mark?"

"eum." jawab haechan sambil mengangguk lucu.

"sekarang sudah bisa dihubungi?"

"sudah, dia hanya meminta maaf. Aku terlanjur marah padanya, langsung kumatikan saja telfonnya."

"dasar.  Jangan menghakimi orang seperti itu. Siapa tau acara itu penting, mungkin dia ingin mengabarimu tapi dia lupa. Kita tidak tahu keadaan dia seperti apa. Jangan terlalu negatif thinking"

"sekarang aku berfikir seperti itu hyung. Ahh, aku tidak tau lagi."

Haechan menghela nafas panjang dengan mengacak-acak rambutnya sendiri saking pusingnya.

Jaehyun yang melihat dongsaengnya seperti itu hanya bisa tersenyum geli.

"jangan terlalu dipikir terlalu dalam. Jika memang merasa seperti itu, nanti hubungi lagi dia atau tunggu panggilan darinya. Terima maafnya, jangan seperti ini."

Haechan yang mendengar penuturan hyungnya hanya bisa mengangguk. Dia memang sudah menerima maaf Mark tapi entah mengapa dia tadi semakin marah pada Mark. Dasar hati yang labil.

~

Malam ini terasa lengkap bagi mark seperti malam-malam sebelumnya.

Irene, chanyeol dan Taeyong, sedang menemaninya. Mereka mengobrol seperti biasa agar Mark tidak merasa kesepian, meskipun sebenarnya Taeyong lebih sibuk dengan laptopnya untuk mengerjakan tugas kuliah.

My Full sun [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang