Walau jalan berliku
Dan bukit berkelak-kelok
Jauh dan terjal
Membuat tersandung berkali-kali
Hatiku tetap membara
Karena di ujung jalan
Tempatku berpisah dengan hutan
Adalah untukku berpulangRumah
Wahai tempat yang berarti lebih dari segalanya
Kau begitu indah
Tak ada kata bagiku untuk membuatmu berpindah
Karena di sanalah aku seharusnya berada
Ketika lelah melanda
Ketika sepi membuatku sendiri
Ketika di luar sana manusia membenciKadang aku begitu ingin pergi dan berpisah darimu
Namun setelah menyelesaikan seteru
Hanya gambarmu yang kuinginkan
Suara canda dan tawa
Atau keheningan malam yang menyembunyikan berkas cahaya
Asap dari panci dan wajan
Menyembul di antara cerahnya cahaya pagi
Dan membuat hangat tubuh yang dingin dan letihAku bisa menghabiskan seribu tahun lamanya
Hanya bersamamu dan melupakan dunia
Mengingat setiap rekaman ingatan pada rekahan dinding yang samarDi sana terdapat aku yang menangis
Yang penuh benci
Juga aku yang sibuk dengan permasalahanku
Atau pertengkaran di antara para penghunimu
Di sana terdapat aku yang tertawa
Yang membuat lupa bahwa hari ini dunia sedang tidak baik-baik sajaRumah kadang bukan menjadi sesuatu yang membuatku terjaga setiap malam
Atau segera beranjak dan mengarungi luasnya dunia
Tapi tempatku pulang
Ketika dunia sudah tak ingin berdamai denganku lagi
Dan penat sudah menghampiriRumah
Di sana aku menghabiskan lelah
Dan melepaskan semua perasaan tentang dunia yang hampir musnah#day28
#30dayswritingchallenge
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Melodi Aksara Pada Bumi Manusia
Короткий рассказWinan terus menerus memandang wajah istrinya yang terbaring lemah di hadapannya, belum juga membuka mata. Diperhatikannya hembusan napasnya yang pelan-pelan, wajah lembutnya yang entah mengapa begitu kuat dan tegas, wanita yang dipilihnya tiga tahun...