49. Your Promise

1.5K 289 19
                                    

Silakan pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri💚

Jadilah pembaca yang bijak.

Thanks!

P.s. : eh udah kelewat banyak wkwk, maap bucinnya Om john, aku ngantuk jadi tidur:>

Nafas ya nanti:^

"..."

"Di mana?"

"R-rumah Joy."

"Bisa kamu kirim alamatnya? Saya mau ketemu."

"Hm, iya."

"15 menit. Tunggu di sana."

Tutt.

Apakah perlu dipertanyakan siapa barusan? Dan gimana perasaanmu? Yang jelas kamu yang paling paham dengan kondisi jantungmu kali ini.

Tenggorokanmu kering, menelan ludah juga gak ada gunanya. Matamu mengerjap berkali-kali, lantas embusan napas lewat mulut kamu keluarkan.

Se-gak-menyangka ini, kamu dengan seorang Johnny Seo. Haruskah lelaki itu membuatmu tersentak beberapa kali karena pernyatannya?

Atau dengan perasaannya yang sungguh menyakinkanmu.. sekarang?

Selepas pembacaan cerita dari si 'Unknown', siaran pun berakhir dengan 2 lagu terkahir. Dan Johnny menelponmu setelahnya, maka dengan gugup kamu beralih ke cermin di kamar Joy, mengecek kembali riasan tipis wajahmu serta rambutmu.

Sial. Berantakan.

"Joy pinjem sisir ya!" sebelum Joy memberi izin, kamu udah lebih dulu merapikan rambutmu dengan benda itu. Joy mendengus keras melihat itu, terlalu basa-basi buat izin ngapain?

Yeri yang melirikmu merapikan diri dengan tergesa bertanya, "Kenapa sih? Mau ke mana lo?"

Kamu berbalik melihat ketiga temanmu yang telah memandangmu penuh tanya, kamu mengulum bibirmu sebelum tersenyum tipis.

"Ketemu kak Johnny, hehe."

Mina mengerutkan dahinya, "Di mana? Lo gak bawa mobil. Mau gue anter?"

Kamu segera menggeleng. "Dia yang ke sini. Maaf ya, Joy kasih tahu alamat lo tanpa bilang."

Mereka semua mengangguk, lalu Joy tersenyum dan mengibaskan tangannya di depan wajah. "Gapapa, bagus berarti. Dia tanggung jawab. Nah, gitu dong pinter milih pengganti."

Mina dan Yeri tertawa, kamu hanya geleng-geleng kepala. Belum juga resmi.

Ekhem, nggak tahu nanti.

Ting!

From,
Om John! : Nggak mau keluar nih cantik?

Senyummu makin lebar, telingamu menangkap adanya mesin mobil yang baru mati di depan rumah Joy. Segera kamu menatap teman-temanmu dan mereka yang paham langsung menganggukkan kepala dan menyuruhmu keluar.

"Gak bakal kita ganggu kok," kata Yeri. Kamu mengucapkan makasih dan berjalan untuk menemui Johnny.

Mengatur napasmu sebentar sebelum membuka pintu utama rumah Joy yang sepi hari ini.

And... There he is!

Saling melemparkan senyuman sebelum kalian yang sama-sama berjalan mendekat hingga berhenti tepat di belakang pagar rumah yang hanya sebatas pinggang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saling melemparkan senyuman sebelum kalian yang sama-sama berjalan mendekat hingga berhenti tepat di belakang pagar rumah yang hanya sebatas pinggang.

Mobil Johnny terparkir di sisi lain jalan, suasana langit malam yang bersih dengan sinar bulan terasa cocok untuk kalian saat ini. Semesta benar-benar tahu bagaimana menghidupkan keindahan.

"So.. khem, you know who's the Unknown— and what he's talking about right?" tanyanya mengawali.

Tanpa basa-basi. Bagus. Buat jantungmu bekerja dua kali lipat. Kamu mengangguk, "Ya, i know."

Tatapannya hangat, tapi mengunci. Senyum manisnya membuatmu gak mau beralih untuk terus melihatnya. Hingga kamu merasakan kedua tanganmu berada pada genggaman besarnya.

Johnny sempatkan untuk mengelus lembut punggung tanganmu dengan jarinya. Dia menunduk memperhatikan gerakan tangannya sendiri, sedangkan kamu menelan ludah aja susah rasanya.

Lalu pandangan kalian bertemu kembali, senyumannya masih sama. Bahkan lebih lebar. "Saya mau tagih janji kamu."

Alismu menukik, tanda gak ingat. Johnny mengeluarkan kekehannya, lantas melanjutkan. "Janji untuk bilang 'Ya'."

Matamu membola ketika bayangan ingatan pada hari lalu terputar. Matamu kembali mengerjap beberapa kali sebelum menunduk untuk menghindari tatapannya.

Haruskah untuk sekarang?

"Dan saya mau ingetin kamu, kalau saya mau jawaban itu sekarang."

Mampus.

Kamu makin menunduk, tapi Johnny dengan segera tangkup kedua pipimu agar bisa kembali menatapnya. Kamu menahan napasmu reflek, tahu nggak sih tiba-tiba berhadapan sama wajah ganteng itu gimana:(

Deg-degan parah!

"Kamu udah tahu semuanya. Alasan kenapa saya suka sama kamu, alasan kenapa saya mau serius sama kamu. Dan alasan kenapa saya se-berjuang ini sama kamu. Kamu tahu semuanya.. kalau saya mau kamu terima saya buat selalu hadir di kehidupan kamu, selalu ganggu kamu setiap saat dan berikan semua perhatian saya buat kamu. Saya.. mau kamu jadi milik saya dan saya jadi milik kamu. Jadi, will you say yes?"

Rentetan kalimat indahnya buat kamu terkekeh dengan genangan air di kedua kelopak matamu. Kamu udah cukup melihat ketulusannya untukmu dan telah menunda jawaban begitu lamanya untuk orang yang seharusnya dengan mudah mendapat persetujuan sejak awal.

Johnny masih menatapmu dengan ekspresi harapnya, kamu tersenyum melihatnya. Kedua tanganmu bergerak untuk menyentuh miliknya di kedua pipimu.

"Kamu udah tahu jawabannya Kak." lirihmu.

"I will say yes, meskipun tanpa janji itu. You did it, i'm yours."

Dan dekapan erat pun gak terelakkan. Kalian sama-sama bahagia, sampai gak ada kata yang keluar selain terima kasih dari Johnny dan tawa kalian yang mengudara.

Jangan lupa, dengan keadaan jendela samping pintu utama yang terdapat tiga onggok manusia pengintip resminya hubunganmu dengan Johnny malam ini.

"Haha sial, udah jadian mereka. Huhu, bahagianya aku~"

---

Tbc.

Friday, 29 may 2020

Aku nggak suka motong adegan😭
Jadinya aku terusin sampai jadi banyak words.
Gapapa ya panjang dikit:">

Anyway

Catet tanggalnya sayang!! Kalian resmi hari ini huhuಥ⌣ಥ

And for you all, thank you, always. Buat yang udah votment dan sebagainya. I really thankful!
Jangan lupa buat selalu votment ya?

고맙데이 💚

Love

🌱

Publish: Saturday, 6 june 2020

Om John! | JSWhere stories live. Discover now