37. Talk To Friends

1.4K 283 9
                                    

Silakan pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri💚

Jadilah pembaca yang bijak.

Thanks!

Lidahmu kelu, mau jawab aja rasanya nggak bisa. Tapi segera kamu netralkan keterkejutanmu dengan tawa renyahmu,

"Om nembak nih ceritanya?"

Johnny merengut lucu begitu lihat kamu malah ketawa, "Saya serius (Y/n). Saya suka sama kamu."

Ahaha.. ha..? Tawamu otomatis berhenti karena keseriusan dalam nada bicaranya. Wajahmu berpaling, menunduk kemudian. Suasana jadi canggung, hingga kamu yang berdeham hendak berbicara--

"Mbak? Ayo pulang. Ibu udah nunggu." tersela oleh adikmu.

Matamu terpejam sesaat, lantas berdiri dan tersenyum tipis pada Johnny yang tengah menatapmu kecewa.

"Maaf Kak, aku pulang dulu. Makasih makanannya,"

Dengan itu kalian pamit, pergi kembali ke rumah dengan secara gak langsung menggantungkan pertanyaan Johnny malam itu.

Helaanmu terdengar, menutup wajahmu dengan bantal, mencoba memejamkan mata. Tapi sayangnya perkataan Johnny kembali terngiang.

Kamu mendecak kesal untuk itu. "Harus jawab apaan?" pada akhirnya bayangan Johnny dan berbagai pertanyaanmu padanya pun lambat laun muncul, hingga kamu terlelap dengan sang lelaki tinggi sebagai aktor mimpimu malam itu.

***

"Ya Tuhan... Tugas lagi~" lesu Yeri, Joy yang di sampingnya usap-usap punggung Yeri yang merosot di atas meja.

"Sabar ya curut.. kelompokan kok, ini. Lo tenang aja," tutur Joy, Yeri mendecih. Lalu kembali tegakkan badannya, menghadap ke kamu dan Mina yang lagi ngobrol.

"Oi! Nanti nge-mall yuk?" ajaknya. Kamu dan dua orang temanmu yang lain menoleh.

"Gak bisa. Gue mau kerkel sama dia," tunjuk Mina ke kamu pakai dagunya. Satu kelompok dua orang, dan kebetulan kamu sama Mina.

Asyik, nggak kerja kelompok malah saling curhat ntar.

Ngomong-ngomong tentang curhat, kamu jadi ingat perihal Johnny dan pernyataan sukanya. Seketika kamu mendengus, lalu mendecak kesal.

Yeri yang masih ngomel kamu abaikan. Memilih bersedekap dada dan sandaran ke kursi.

Otomatis ketiga temanmu alihkan atensi ke kamu yang tiba-tiba kesal. "Elah, baperan lo anjir! Wajar dong, gue ngomel? Lo kerkel mulu di pikirin, masih lama juga—"

"Ck! Bukan itu!" sentakmu. Yeri kaget, Joy bertanya.

"Terus? Kenapa sih lo?" herannya.

Kamu mengembuskan napasmu pelan, menatap mereka bertiga melas.

"Gue di tembak cowok."

"Wait?! Apa?! Siapa??" Yeri heboh. Mina kerutkan dahinya bingung, "Emang lo lagi deket sama siapa? Kok gue nggak tahu?" tanyanya yang di angguki Joy juga Yeri.

Helaan kembali lolos dari bibirmu, "Si penyiar radio yang selalu gue bicarain ke kalian. Johnny Seo. Dan.. kalian pernah ketemu sekali waktu itu. Di kantin, yang pakai jas, pas ada kak Jaehyun juga." jelasmu.

Ketiga temanmu mulai mengerutkan dahinya, mencoba mengingat, hingga Yeri berseru keras. Buat anak-anak yang di kelas tatap dia nggak suka, tapi Yeri sih, bodo amat.

Kamu cuma elus dada. "OH! TAHU GUE! ASTAGA..." Yeri sampai gebrak meja karena alaynya.

"Ah.. jadi dia? Terus masalahnya? Lo juga suka kan, sama dia?"

Mina menganggukkan kepalanya menanggapi kalimat Joy, "Iya tuh. Lo sering komentar gimana kerennya dia pas siaran. Terus suaranya yang kata lo menyejukkan hati? Ya nggak? Terima aja dong, ngapain kesel gitu?"

Embusan jengah kamu berikan, "Ah, lo mah, nggak paham~ hati gue kan, masih sama Jung— yang dulu.." lirihmu di bagian akhir. Napasmu berembus lega, hampir aja keceplosan bilang nama si mantan.

Joy berdecak sebal, "Njir... Ngapain coba mikirin adek kelas lo itu, hah? Katanya udah nggak kontekan lama?"

Kamu hanya diam. Yeri menyahut, "Gini deh, jangan urusin masa lalu lo. Ibarat kata ya, maaf nih. Lo itu udah dibuang. Ngerti? Belum tentu dia mikirin lo di sana, ngapain lo selalu mikirin dia, hah?"

Mina mengangguk, "Yang pasti aja deh, (Y/n). Kasihan hati lo kalau masih terikat sama seseorang yang udah pergi lama begitu. Tapi kalau lonya belum siap, ya udah. Jangan gantung si Johnny itu tapi, lo tahu rasanya sakit kan? Jadi pasti lo tahu pilihan yang terbaik yang mana." senyuman Mina serta anggukan mantap kedua temanmu buat kamu akhirnya senyum tipis.

Iya, sepertinya.. kamu memang harus melupakan si masa lalu. Enggak, bukan melupakan, tapi move on.

Dan kira-kira, jawaban apa yang akan kamu berikan untuk Johnny?

---

Tbc.

Thursday, 30 april 2020

Terima nggak? Udah di jedor tuh, wkwk
Dan untuk yang (siapa tahu nungguin si mantan) bentar lagi bakal muncul. Tenang aja.

Uwu, semangat puasa!

And for you all, thank you, always. Buat yang udah votment dan sebagainya. I really thankful!
Jangan lupa buat selalu votment ya?

고맙데이 💚

Love

🌱

Publish: 4 may 2020


Om John! | JSWhere stories live. Discover now