Bab 2 - Thankyou, Rezvan.

84.6K 7.4K 783
                                    

Selamat membaca! semoga suka...

Jangan lupa klik tanda bintang dan terus vote cerita ini...

Acacia Tamara Caldwell, on Mulmed.

***********

Acacia membereskan peralatan-peralatan sekolahnya setelah bel pulang berbunyi. Ponselnya yang berada di meja berdering menunjukkan panggilan suara dari Karina, asisten pribadi sekaligus menejer Acacia.

"Halo Mbak," sapa Acacia ramah.

"Ca, aku udah kirim ke kamu jadwal kamu hari ini ya, emm... kamu dimana sekarang?"

"Aku masih disekolah, lagi beberes mau pulang." ucap Acacia.

"Oke, sampe sini maksimal jam 4 ya Ca, kamu ada sekitar 5 scene soalnya. Mang Dede udah ada disana kan?"

"Aku kurang tau Mbak, itu semua urusan Galen,"

"Oke aku hubungi Galen ya, jangan lupa makan dulu ya Ca. Nanti aku minta Galen beli makanan buat kamu."

"Iya Mbak," Acacia mematikan sambungannya.

"Siapa Ca?" tanya Quina.

Acacia menoleh "Asisten gue," mendengar itu, Quina pun mengangguk.

"Na, Ca, Sher, gue duluan ya, ada janji sama nyokap," ucap Natalia.

"Ah gue juga duluan ya udah dijemput supir," balas Sheryl.

Acacia dan Quina mengangguk sebagai jawaban. "Hati-hati" jawab Acacia.

Quina menoleh ke arah Acacia. "Ca, lo abis ini kemana?" Acacia mengecek ponselnya, melihat jadwal yang diberikan Karina.

"Gue ada jadwal shooting, kenapa Na?"

Quina menggeleng. "Gue tinggal gak papa? gue udah ditungguin Narendra nih,"

Acacia tersenyum. "Ciee," ledek Acacia.

Acacia kemudian mengangguk. "Gak papa Na, have fun yaa,"

Quina tersenyum lalu mengusap bahu Acacia kemudian pergi meninggalkan Acacia.

Acacia mengambil totebag nya kemudian melangkah keluar sembari mendengarkan lagu melalui airpods. Galen yang melihat Acacia sudah melangkah keluar kelas kemudian mengikuti langkah Acacia dari belakang.

"Non Aca mau makan apa? Saya ditugaskan Mbak Karina untuk membelikan makanan buat Non Aca," Acacia menoleh kearah Galen yang berada dibelakangnya.

"Galen udah berapa kali aku bilang berhenti panggil aku Non, kamu lebih tua 2 tahun daripada aku," Galen menggelengkan kepalanya.

"Saya nyamannya seperti ini, lagian Non Aca itu anaknya Tuan Gavin," Acacia mendengus lalu melanjutkan langkahnya.

"Terserah lah,"

Galen tersenyum melihat anak majikannya yang sudah dianggap seperti adiknya itu.

"Jadi, Non Aca ingin makan apa?"

Acacia memberhentikan langkahnya melihat warung yang sepertinya tempat berkumpul anak CASTOR seperti yang Quina bilang tadi.

"Non?"

Acacia hanya memandang lurus kearah warung sekip tepatnya kearah Rezvan yang sedang merokok sembari bercanda dengan anak-anak CASTOR. Kondisi warung sekip sendiri lumayan ramai diisi oleh anak-anak castor yang seluruhnya merupakan laki-laki. Disamping warung tersebut tersedia lapangan seperti tempat parkir motor.

CASTOR [OPEN PO]Where stories live. Discover now