SEMESTER 4 - Kuliah Online di ITB

617 33 3
                                    

Sebelumnya mon maaf ni baru bisa nulis sekarang karena butuh menenangkan diri dulu, biar nulisnya bisa seobjektif mungkin (meminimalkan konten julid).

***

Mari kita flashback ke hari Minggu, 15 Maret 2020. Seharusnya hari itu gue habiskan sampe malem lagi buat hadir salah satu kegiatan di unit gue tercinta. Tapi tak disangka-sangka, semua harus batal karena kampus gue tercinta ditutup. Iya, literally ditutup. Pokoknya hari itu grup di line rame sama pemberitahuan bahwa kampus di-lock down dan pada saat itu belum tau sampe kapan. Padahal hari sebelumnya gue masih sampe malem coy di kampus. Masih bisa makan sate di pinggir Jalan Ganesha, masih bisa menikmati rindangnya pepohonan di parkiran SR.

Pas hari Seninnya gue cuma ada matkul agama doang dan dikasih tugas gitu suruh ngerangkum ppt materinya. Udah aja. Sumprit kek rasanya ada yang hilang gitu ketika gak ke kampus. Ga ada panik lari-lari ke kamar mandi abis itu gas melaju ke kampus dan jalan cepet menuju GKU-T lantai 4. Tapi hari itu gue bersyukurnya akhirnya gue bisa menikmati rebahan (selagi bisa).

Hari-hari selanjutnya masih adaptasi, keliatan banget dosen-dosen masih pada bingung banget like, "Wey, tolong, terus ini gue ngajarnya gimane...". Jadi tuh di minggu pertama ada beberapa kelas yang ga ada, ada juga yang dosennya cuma kasih ppt dan suruh belajar sendiri.

Namun sesungguhnya, ITB itu pasti selalu punya cara untuk menguji adrenalin mahasiswanya. Tibalah saatnya dosen-dosen menyadari bahwa anak-anak didik "tercinta"-nya harus tetap mengejar materi seakan-akan badai covid lockdown ini tidak pernah terjadi. Dan, dosen pun menyadari satu hal. Ketika mereka ga bisa tatap muka sama mahasiswanya, mereka harus tetap memastikan bahwa tingkat ketersampaian materi ya harus tetap mengikuti standar kalo kuliahnya ga online.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Percayalah sejak saat itu keadaan tidak lagi sama seperti ketika negara api belum menyerang. Setiap matkul di sekitar dua mingguan pertama tuh pasti selalu ngasih tugas. Bahkan matkul yang selama bulan Januari-Maret sebelum PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) gak pernah ngasih tugas eh entah dari mana dosennya kepikiran ngasih tugas.

Tapi sahabat, ini bukanlah bagian yang terparah. Masih mending kalo hari ini dikasih tugas, beberapa hari lagi baru dikumpulin. Pernah gak sih terbayang kalo kalian punya daya tangkap dan daya pikir pas-pasan tapi dalam 2 jam harus mengerti dan memahami materi yang baru saja diberikan (dalam bentuk PPT) setelah itu harus langsung mengerjakan tugas  dan setelah selesai, harus langsung dikumpul untuk dinilai. Keterlambatan tentunya akan mengalami pengurangan poin.

 Keterlambatan tentunya akan mengalami pengurangan poin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Mau jadi admin Meme Comic Indonesia aja, ya Allah.

Eh, tunggu. Disclaimer dulu. Takutnya ada yang baca ini dan dia jadi malah takut duluan kuliah online di ITB, kan bahaya ntar gue disuruh tanggung jawab. Gue ngerasa sangat amat kesulitan dengan metode ngajar dosen yang ngasih ppt doang tanpa dijelasin, terus langsung ngasih tugas dan dikumpulin di saat itu juga ya karena otak gue gak seencer itu, gue sayangnya tidak menyempatkan waktu untuk mempelajari materinya dulu sebelum kelas. Tenang, banyak kok temen-temen gue yang ngerjain tugasnya kekejar. Tenang, tenang.

Tapi seperti yang gue bilang diawal, kegilaan ini sesungguhnya memuncak sekitar dua mingguanlah, karena sesudah itu, keluarlah suatu "wabah mental breakdown". Gue inget banget sebelumnya, diedarin sebuah link google form gitu. Isinya nanyain keadaan mahasiswa selama lockdown. Dan ternyata hasilnya sebagian besar mahasiswa mengaku stress selama pembelajaran jarak jauh.

Setelah itu, lumayan. Badai tugas kuliah online agak mereda sedikit. Setidaknya ga ada lagi itu paket yang isinya materi dan tugas yang harus dikumpulkan saat itu juga.

Tapi, di sini tuh keadaannya dosen masih beda-beda pandangan dan berusaha adaptasi dengan berbagai metode pembelajaran. Alhasil, platform yang digunain juga beda-beda. Pake Google Meet, Zoom, LMS alias kuliah.itb.ac.id, grup Line, WA, Microsoft Teams, Youtube, Dropbox, Google Classroom.

Sejauh ini, punya grup berisikan temen-temen deket lo yang sekelas sangatlah dibutuhkan. Buat saling nanya kalo tiba-tiba ditanya dosen, ngingetin tugas, nanya materi, dan terutama bangunin lo kalo ada kelas atau ujian.

Oke sekian dulu chapter ini. Puji Tuhan gak terlalu banyak bagian ngeluhnya.

Ujian online di ITB gimana? Nantikan chapter selanjutnyaaa...

ITB (Ini Tips Bertahan)Where stories live. Discover now