The Masquerade PRINCE | Chapter 36 - Fall down

Start from the beginning
                                    

"Sebenarnya, kau bisa berjalan secara benar atau tidak, huh? Kenapa kau senang sekali meniru langkah siput?" sentak Dextier, berbalik spontan. Hampir saja Anna menabraknya jika tidak sigap mengerem kaki.

Dan lihatlah ... Dextier benci mengakuinya, tapi ia sungguh tak senang saat Anna selalu menunduk ketika ia mengeraskan nada suara. Respon impulsif yang selalu membuat suasana hati Dextier keruh seketika. Dasar wanita! Kenapa mudah sekali terbawa perasaan dengan hal-hal yang laki-laki anggap biasa saja, huh?

Karena kesal, Dextier akhirnya merangkul pundak Anna agar melangkah bersama-sama. Tidak memedulikan respon kaku yang gadis itu berikan. Sungguh, tindakan spontannya tadi di luar dugaan akan berpengaruh terhadap degup jantungnya. Feromon yang gadis itu keluarkan berdampak begitu besar terhadap akal dan pikiran Dextier. Ia sebenarnya tak siap menerima. Namun, apa daya semua sudah terjadi. Sehingga yang Dextier lakukan selanjutnya, menutupi rasa canggung yang telah ia ciptakan sendiri dengan memasang wajah dingin dan sebisa mungkin terlihat biasa saja.

Keluar dari area hotel, Dextier beralih menggandeng Anna menuju mobil yang telah ia sewa—lengkap dengan supir. Lagi-lagi pria itu tak sadar jika selama perjalanan genggaman tangannya belum terlepas. Padahal, di sampingnya Anna sudah duduk panas dingin sendiri. Sedikit pun Anna tak siap akan perlakuan Dextier. Ingin menepis, ia takut terkena imbasnya setelah ini. Jadi yang bisa ia lakukan adalah pura-pura tidak menyadari tautan tangan mereka, kemudian sibuk melihat pemandangan kota Paris dari balik jendela.

Beberapa menit kemudian, mobil yang membawa mereka berhenti di sebuah toko perhiasan yang di atas pintu masuk terdapat tulisan dalam ukuran besar, Max Jewelry. Baru melihat bangunan luarnya saja, sudah dapat ditebak, betapa mahal dan berkualitasnya perhiasan yang dijual di dalam sana.

"Turun. Aku harus membeli oleh-oleh ibuku dulu," kata Dextier menyentak lamunan Anna.

Gadis itu hanya mengekori Dextier. Begitu masuk, mereka langsung disambut ramah pekerja dalam balutan seragam mahal. Hal tersebut dapat Anna perkiraan lewat bahan seragam yang digunakan, walau hanya sekilas melihat.

"Welcome to Max Jewelry, Sir. What can I do for you?" sapa seorang wanita yang terdengar sengau.

"Aku butuh kalung dengan berlian yang tidak terlalu besar, namun berkualitas tinggi." Dextier menjawab tanpa memandang orang yang menjadi lawan bicaranya.

"Kami punya beberapa koleksi kalung berlian dengan kualitas bagus, Sir. Anda bisa melihatnya lebih dulu." Kemudian wanita itu mengeluarkan kotak kaca mengkilap yang di dalamnya terlihat kilau mata berlian.

Dahi Dextier berkerut mengamati kalung putih dengan bandul berlian dalam berbagai warna, bentuk dan ukuran. Tangan kanannya lalu terangkat menyentuh sebuah kalung yang tampak berkilau diterpa cahaya dengan berlian berukuran sedang berbentuk seperti magnet.

 Tangan kanannya lalu terangkat menyentuh sebuah kalung yang tampak berkilau diterpa cahaya dengan berlian berukuran sedang berbentuk seperti magnet

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terlihat simple, namun begitu cantik dan memukau. Karlen pasti akan menyukainya. Maka segera saja pria itu melakukan transaksi dan menunggu beberapa saat. Ketika akan menjatuhkan bokong di sebuah kursi—menunggu wanita tadi selesai mengurus surat perhiasan, mata tajam Dextier tidak sengaja melihat sebuah gelang kaki yang langsung menarik perhatiannya.

The Masquerade PRINCE [COMPLETED]Where stories live. Discover now