Mendapat kabar dari ketiga sahabatnya yang tidak jadi untuk kerumahnya Aira kecewa, bagaimana nggak kecewa Aira dirumah sendiri udah jombol ngenes lagi, nasib-nasib.

"Ihh kenapa pakai acara gak jadi sih, lah aku dirumah sendiri ngenes banget, enaknya ngapai ya, ini ak nonton Tv aja , udah lama lagian gak nonton di tv" gerutu Aira.

Aira memutuskan menonton tv mumpung juga dia lagi duduk di ruang itu, Aira menyalakan Tv itu, tapi sebelum Aira mengganti chanel yang lain dia terpaku melihat apa yang sedang disiarakan disaluran ini.

Tiba-tiba air matanya mengalir begitu saja melihat siaran itu, entah kenapa Aira menangis? Aira matanya terus saja jatuh membasahi kedua pipinya, "hiks hiks hiks" hingga bunyi isakan keluar dari bibir mungil itu.

"Astaga non, ada apa non?" suara bibi Ina memacahkan keheningan yang tadinya hanya di isi isakan Aira "mm n n gak kok , I ini , a air matanya a aja yang keluar, naka sih"
"apa toh non, ayeaye waye" bibi Ina bingung dengan jawaban anak majikannya ini
"udah bibi balik lagi aja ke dapur, aku juga mau pergi keminimarket dulu ya bi" ujar Aira yang beranjak dari sofa dan menghapus air matanya.

"eh eh non mau kemana?"
"aduh bibi Aira mau pergi keminimarket"
"hehehe lupa non"

Aira sudah berada diambang pintu keluar "bibi Tv dimatiin ya, kalo bibi gak mau nonton film India" teriak Aira, bibi Ina memang suka menonton film India yang ada di ANTV itu "IYA NON" balas bibi teriak.

Bibi melihat kearah siara Tv yang sedang ditayangkan tak ada yang salah, ini hanya berita keluarga dari pengusahan kaya, bibi bingung, tapi entah lah, lebih baik dia menonton film kesukaannya.

...

Aira memasuki minimarket yang tidak begitu jauh dari rumahnya, Aira menuju rak yang terdapat snack bukan ular, snack makanan ya.

Aira memilih beberapa jenis snack untuk dibawah ketaman,dia malas pulang kerumah nanti nangis kayak tadi, cuman sendirian mending ketamankan rame.

Dikasir Aira ingin membayar belanjaan, tapi ia melihat tertabrak oleh seseorang, Aira memunguti belajaannya dibantu orang tersebut. "sorry banget y ague tadi gak sengaja" "iya" tapi tunggu dulu kenapa Aira seperti tau itu suara siapa.

Aira berdiri dan mendongak menatap siapa orang yang menabraknya, "Azzam?" panggil Aira

"ehh Aira, hehehe sorry ya gue benar gak sengaja." Jawab Azzam cengengesan

" kamu kenapa bisa disekitar sini"

"lah lo gak tau rumah gue gak begitu jauh sama rumah lo"

" beneran"

"wah gak percaya lo, ck ck artinya setiap gue antar lo pulang gue, jalan lagi arah mana"

" ohh iya".

"yaudah aku mau bayar belanjaan aku dulu"

Pamit Aira pergi meninggalkan Azzam, lain halnya dengan Azzam yang masih menatap Aira, okey azzam ada apa dengan lo?, batin Azzam. Azzam berlalu pergi keluar minimarket tersebut.

...

Selesai membayar Aira keluar dari minimarket tersebut, "itu bukannya Azzam ya, ish apa sih mana mungkin Azzam masih disini, ah udah lah aku pergi aja".

Baru beberapa langkah Aira berhenti, "AIRA" suara lantang Azzam memanggil Aira.

Dengan otomatis Aira membalik badannya menghadap kearah Azzam, jadi yg aku lihat tadi benaran Azzam, tapi kenapa Azzam masih disini, apa mungkin Azzam nunggui aku, ah mana mungkin, ish Aira sadar sadar,batin Aira.
"Ra he, lo mau ikut gue nggak? " ujar Azzam melihat tak ada sahutan, Azzam kembali memanggil Aira "Ra woyy, Aira, ck" ujar Azzam melambaikan tangannya didepan wajah Aira. Masih juga tak ada sahutan.

"woyy Aira, malah ngelamun" teriak Azzam didekat telinga Aira yg tertutup oleh jilbab biru.

"eh i iya ada apa Zam? " tanya Aira gagap
"kalo orang ngomong tu jngn ngelamun" ujar Azzam
"hah iya, kenapa? "
"lo mau ikut gue? "
"kemana? "
"cuman bilang iya atau nggak "
"iya ikut, memang mau kemana?"
"udah diam aja"
"ayo"

...

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampi ditempat yang Azzam maksud.

"WAH INI INDAH BANGET" teriak Aira melihat pemandangan danau yg terhampar di tengah kota metropolitanini.

"lo suka? "
"iya suka, suka,sukaaa banget " ujar Aira yg sangat menggemaskan bagi Azzam yg melihatnya.

"yaudah lain kli gue ajak lagi lo kesini" ujar Azzam santai "Beneran ya zam, janji" ujar Aira seperti anak kecil
"ya janji" mereka berdua mengikat jari kelingking tanda perjanjian itu.
Apakah mungkin mereka akan kembali, tapi itu hanya waktu yg akan membuktikannya.

Mereka berdua dia menikmati keheningan yg ada, setelah lama menikmati suasana itu.

"Ayo pulang Ra ini udah mau azdan solat zuhur" ajak Azzam yg sudah berdiri didekat motor. "iya ayo" Aira berdiri dari duduknya menyusul Azzam meninggalkan tempat ini, semoga apa yg mereka buat hari ini akan kembali terkabul suatu saat nanti.

...

Mereka berdua berhenti di salah satu masjid karna Azdan zuhur telah berkumandang, jadi mereka memutuskan untuk solat dulu.

Setelah selesai solat "Ra kita mampir dulu di warung makan ya, gue lapar" ajak Azzam "iya aku juga lapar" jawab Aira.

Azzam menepikan motornya disalah satu wartung makan, selama makn tk ada satu pun yg bicara hanya bunyi dentingan sendong yg beradu dengan piring.

"gue bayar makanan ini dulu,"
"eh ini uangnya " ujar Aira mengeluarkan Uang 20.000, tapi tak dikubir oleh Azzam. "ish nyebelini bnget sih, orang mau bayar" gerutu Aira.

"woyy Ra ayo, lo mau masih disini" teriak Azzam ternyata sudah ingin keluar dari sini. Aira berjalan menghampiri Azzam "makanan aku kan belum dibayar Zam" "udah ayok, atau gue tinggal " "eh iya".

...

"ayo mampir dulu Zam" ujar Aira yg berada dideoan gerbng rumahnya. "nggak usah gue mau pulang dulu" ujar Azzam yg sudah menghidupkan kembali motornya. "yaudah, makasih ya untuk hari ini" ujar Aira dengan senyumnya dan Azzam kembali terpaku melihat senyum tulus itu.

"hmm iya, yaudah gue pulang" balas Azzam kembali dengan senyumnya. Azzam sudah berlalu meninggalkan rumah Aira.

Sedangkan Aira melamun mengingat apa yg terjadi selama dia pergi dengan Azzam.

Ekhem "hmm,hmm" "uhuk uhuk" batuk yg sengaja dibuat oleh Alvino yg menyaksikan kejadian barusan.
"eh abang" ujar Aira menyalami tangan abangnya.

"Aira kedalam dulu ya,dadah" Aira sudah berlari kedalam rumah, Aira tau apa yg akan Alvino tanya jadi lebih baik iya kabur saja.

"astaga adik durhaka, malah ninggali abangnya" teriak Alvino kepada Aira yg sudah ada didalam rumah.

Alvino tersenyum. semoga lo orang yg bisa membuka hati adik gue, agar semua yg dia simoan bisa diketahui batin alvino.

"WOYY BANG JANGAN SENYUM-SENYUM NANTI KEMASUKAN" teriak Aira yg menggetkan Alvino "ASTAGA LO YA ADEK LAKNAT" teriak Alvino menyusul Aira.

...

"akankah cerita ini berakhir bahagia?"
"apakah pertemuan mereka akan ada perpisahan? "
...

Hallo semua
Vote dan coment okey
Semoga author bisa selesai cerita ini ya.
I luv yu
Bubay
Wassalamualikum

SENJA ( H I A T U S ) Where stories live. Discover now