18. Backstreet

1K 135 59
                                    

Hubungan ini bukan hanya tentang gue dan lo. Tapi juga tentang kita yang melawan dunia.

- Bhaskara Millard -

•••

Keterlaluan! Gauri bersumpah akan menjambak siapa saja yang ketahuan memotret foto dia yang sedang makan bersama dengan orang tua Caesar tadi malam. Karena orang itu, opini masyarakat kembali dipermainkan. Memang, tidak sedikit yang mengecam Gauri untuk berhenti mempermainkan perasaan Caesar. Namun, jauh lebih banyak yang justru bertambah mendukung hubungan keduanya. Mereka berpikir kalau Gauri makan malam dengan orang tua Caesar adalah pertanda yang baik.

Dan karena orang itu pula, Gauri harus datang ke ruang kerja Pak Bram pagi-pagi. Padahal, seharusnya dia syuting bersama salah satu youtuber terkenal yang mengajaknya kolaborasi.

“Saya tahu kamu sudah sangat bosan mendengar pertanyaan ini. Saya juga sangat bosan menanyakan hal yang sama pada kamu, Gauri.” Pak Bram angkat suara. Sementara Gauri masih sibuk menggulir berita panas tentang dirinya di sosial media. “Apa hubungan kamu dengan Caesar yang sebenarnya?”

Gauri berdecak keras. Dia membanting ponselnya ke atas meja dengan sedikit kasar. Pagi ini, Bhaska harus melihat sisi galak Gauri. “Pak, buat apa menanyakan sesuatu yang sudah jelas jawabannya?” Gauri balik bertanya. Bukan hanya bosan, Gauri muak dengan pertanyaan itu. “Saya sama Caesar itu enggak ada hubungan apa-apa. Kita cuma rekan kerja di beberapa proyek. Enggak lebih.”

“Kalau cuma seperti itu, kenapa kalian selalu jadi bahan gosip masyarakat?”

“Mana saya tahu?” Gauri mengangkat bahunya acuh. “Lagian, Pak Bram tahu sendiri, selama ini Caesar emang terlalu rajin kejar-kejar saya. Enggak jarang juga dia melebih-lebihkan kedekatan di antara kami.”

Sudah biasa di dunia hiburan untuk memanfaatkan nama orang lain untuk mendompleng popularitas. Mungkin, beberapa terlibat hubungan simbiosis mutualisme. Namun, untuk Gauri, orang yang seperti itu hanya akan menjadi parasit untuk namanya. Dia tahu, tujuan Caesar bukan ke sana. Laki-laki itu hanya sedang berusaha meluluhkan hati Gauri. Sampai tidak sungkan melakukan segala cara, terlalu putus asa.

“Udah, Pak. Masalah kayak gini enggak usah diperbesar. Lama-lama juga pasti bakal berhenti sendiri.” Gauri selalu begitu, tidak mau ambil pusing dengan gosip-gosip yang menyeret namanya. Apalagi kalau itu juga membawa nama Caesar, semakin malas Gauri memberi respons. “Udah beres, 'kan? Boleh saya pergi sekarang?”

“Ada hal lain yang mau saya bicarakan dengan kamu.” Pak Bram bangkit dari kursi kebesarannya. Berjalan memutari meja, lalu bergabung dengan Gauri dan Bhaska untuk duduk di sofa. “Apa benar kamu menerima tawaran menjadi peran utama untuk film Malik Ngayouw?” Pak Bram bisa melihat Gauri yang melotot ke arah Bhaska. Pasti dia mengira Bhaska yang melaporkan hal ini. “Bukan, bukan Bhaska yang memberi tahu saya. Tapi, Pak Malik sendiri.”

Gauri mendengkus. Tidak Bhaska yang angkat suara, malah Pak Malik sendiri yang datang pada Pak Bram. Memang sudah niat mereka untuk mendekatkan Gauri dengan Caesar. Bukannya merasa simpati atau tersanjung, Gauri malah lebih malas berurusan dengan keluarga itu. Catat, hanya keluarganya. Untuk misi menghancurkan Caesar masih akan tetap dilakukan Gauri.

“Kenapa kamu menolak tawaran ini, Gauri? Kamu bisa menajdi peran utama wanita tanpa harus casting terlebih dahulu. Pak Malik tidak pernah main-main dalam pembuatannya filmnya. Ini akan membuka karier kamu di dunia peran untuk ke depannya.”

“Karena lawan mainnya adalah Caesar, jadi saya enggak mau mengambil tawaran itu.” Jika memang harus berdebat, Gauri akan berdebat sampai menang. Masa bodoh orang yang di hadapannya saat ini adalah atasannya. “Selain itu, saya merasa kalau Pak Malik memang berencana mendekatkan saya dengan Caesar. Ini semua enggak profesional.”

Last Present [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang