Chapter 44

212 10 2
                                    

Author POV

Ary sedang duduk dikamarnya sambil memegang kertas yang berisikan surat dari Zahra yang dititipkan lewat Sanaya dua tahun lalu.

Ary membuka surat itu dan segera membacanya dengan teliti.

Dear Mahesa Ary Pradana

Hai Ar, apa kabar??? Gue harap lo baik-baik aja. Dan gue berharap juga, saat lo buka surat nggak penting dari gue ini, lo udah punya pacar atau gebetan gitu kek, hahaha.

Ar, sekali-kali coba deh lo senyum, lo tuh kalau senyum gantengnya berkali-kali lipat lebih ganteng. Senyum lo itu manis, kenapa nggak pernah lo tunjukkin?? Jangan jadi manusia es terus dong, nanti nggak dapet cewek lagi hahaha:-)

Gue yakin, saat lo baca surat ini gue udah gak ada. Gue nulis surat ini agar lo tau tentang perasaan gue, perasaan yang selama ini gue pendem.

Ar, gue telah jatuh sama pesona datar wajah lo, sama ucapan ketus lo. Padahal kalau dipikir-pikir kenapa gue nggak jatuh cinta aja sama Hendra yang friendly daripada sama lo yang wajahnya udah sama kek tembok;-). Gue nggak tau gue cinta sama lo sejak kapan, yang jelas hati gue selalu deg-deg an saat ada lo di depan gue.

Ar, maukah lo mewujudkan keinginan terakhir gue?? Gue ingin lo jadi manusia normal yang tidak terlalu dingin, dan yaa cobalah buka hati lo supaya mereka yang mencintai lo memiliki harapan terhadap lo. Mencintai sepihak itu sakit Ar.

Ar, gue mencintai lo sampai akhir hayat gue, bisakah lo mengenang gue suatu saat nanti? Hehe mungkin lo nggak bakal sudi kan?? Ya udah kenang gue sebagai teman lo yaa, meskipun gue mengenang lo sebagai pujaan hati sampai akhir hayat gue ini.

Ar, Jangan jadi manusia dingin lagi yaa, gue ingin liat lo disini tertawa dan tersenyum, bukan wajah datar kek tembok.

Oh ya, jangan sakiti perasaan Kia, coba buka hati lo buat orang disekitar lo, jangan ditutup terus tuh hati, entar jomblo selamanya lagi:-)

Ar, gue pamit. Gue cuma mau menyampaikan perasaan gue aja ke lo, bahwa gue telah jatuh ke pesona dingin dan datarnya diri lo. Gue harap lo tidak terganggu dengan surat nggak penting ini.

Kenang gue di sepanjang hidupmu yaa:-) seenggaknya sebagai teman lo, gue disini pasti sudah senang tidak karuan dan sampai jungkir balik mungkin;-)

See u, sampai jumpa dilain dimensi Ary. I LOVE YOU, meskipun lo nggak bakal jawab i love you too, tapi gue selalu mencintai lo sepenuh hati gue.

Terima kasih telah jadi cinta pertama dan terakhir di hidup gue, meskipun cuma gue yang mencintai lo:-*

Ok. Mungkin surat gue terlalu panjang yaa, yaudah tolong bilangin sama Sanaya dan Kia jangan terlalu larut atas kepergian gue, karena gue yakin, mereka pasti akan sedih banget gue tinggalin.

Ya udah, kali ini beneran selesai suratnya, see u Mahesa Ary Pradana.

Tertanda
Zahra yang mencintaimu🌹

Ary mlipat kembali kertas yang berisikan surat itu, dia tidak tau apa yang sekarang dirasakannya, kecewa, bahagia, sedih bercampur jadi satu.

"Lo pergi sebelum lo denger pernyataan cinta gue Ra. Padahal, gue lebih mencintai lo daripada lo yang mencintai gue," ucap Ary sambil menggenggam surat dari Zahra.

"Harusnya gue lebih dulu ungkapin perasaan gue, tapi gue terlalu pengecut hingga gue kehilangan lo untuk selamanya," lanjutnya dengan mata yang memandang sosok gadis cantik di layar ponselnya.

"I Love You Too Zahra Salwa Zahira. Gue mengenang lo lebih dari kata teman Ra, makasih udah balas perasaan gue, meskipun lo ngira cinta lo itu sepihak," ucap Ary sambil mengelus layar ponselnya yang masih menampilkan sosok Zahra disana dengan senyum manisnya.

"Sampai jumpa lain waktu Zahra,  i love you today, tomorrow, and forever, gue bakal berubah demi lo," ucapnya lagi sambil tersenyum ke arah foto zahra di layar ponselnya.













"Hanya kau yang bisa membuat rasa bahagia, kecewa, dan sedih bercampur jadi satu."
~Mahesa Ary P.




Hay hay!!!!!! Gimana kabar kalian??? Jangan lupa vote dan Comment yaa😊

Jangan lupa follow @julianrhdd_

See u😘

RakSa (END)Where stories live. Discover now