Sanaya POV
Kalian tau nggak?yang gue maksud DIA dipermulaan? Jika kalian menjawab. Bahwa DIA yang dimaksud adalah Rakha, maka kalian salah besar.
Yang gue maksud DIA adalah sahabatnya. Yaitu ARY. Yaps Mahesa Ary Pradana namun entah kenapa gue justru palah kenal ama tuh temannya. Padahal gue pinginnya kenal ama Dia. Kasian kan gue??
*halah sok drama lo Nay (author)
*eh author gila. Ini semua juga lo yang buat kali. Dasar geblek (sanaya)
*ya maap lupa(author)
Percaya nggak percaya, yang gue sukai memanglah Ary. Dan soal kejadian dengan Rakha gue juga nggak ngerti. Pantun itu tiba" terlontar begitu saja.
Dan yang buat gue bingung tatapannya bikin gue tuh degdegan tau nggak. Dan disaat gue natap matanya tuh adeem gitu.
Kalau sama si Ary tuh gue nggak gini. Paling cuma degdegan biasa nggak sampai segitunya. Tapi ini tuh beda.
Arrrghhhh gue frustasi Tai lah.
"woyy! Ngelamun aja lo Nay!" ucap si Kia.
"tau tuh. Biasanya ceria banget," ucap si Zahra.
"oh iya beb. Gue mau cerita nih," Ucap si Kia.
"cerita cerita aja kaleee nggak usah ngomong kampret," sela si Zahra.
"eh Tai. Gue belum ngomong ni, main sela aja omongan orang!" ucap si Kia.
"bisa diem nggak?" ucap gue dingin.
Mereka nggak tau kali yaa. Kalo gue ni lagi pusing kalo lagi mikirin soal asmara.
"ok. Langsung to the point. Entah kenapa gue kok ngerasa kalo gue tuh suka sama Ary deh." ucap si Kia
"WHAT!!!" ucap gue bareng dengan Zahra. Bagai ada pisau yang menancap di hati gue kala mendengar bahwa sahabat kita sendiri menyukai orang yang sama kita sukai. Sumpah rasanya sakit banget hati gue.
"lo....... Serius Ki?" ucap Zahra
"iyaa. Gue juga bingung. Apalagi tadi pas di kantin kita makan bareng. Gue tuh gugup dan deg degan setengah mampus tau nggak?" ucap Kia.
Ya Tuhan apaan ini. Gue dah nyimpen perasaan ini lama. Tapi apakah gue pantas merebut orang yang sahabat gue cintai. Tapi, kalau gue terus mempertahankan rasa ini, gue akan jadi orang egois. Arrrgghhhhh!!!!!!
"emmm......menurut lo, gimana Nay," ucap si Kia
"menurut gue. Itu terserah lo Ki. Kalo lo ngerasa nyaman dan baik buat lo kita sebagai temen cuma bisa mendukung. Tapi kalo lo ngerasa Ary nggak baik buat lo, maka akan lebih baik lo jauhin dan buang rasa itu jauh jauh," ucap gue
Dan setelah mengatakan itu gue langsung pergi dari kelas dan menuju kamar mandi. Disana tanpa aba" air mata gue lolos gitu aja. Gue nangis gitu aja. Jadi gini rasanya menyukai orang yang disukai oleh sahabat kita sendiri. Ingin mengalah tapi tidak rela
Setelah gue nangis di kamar mandi gue bergegas ke luar karena bel pulang sekolah telah berbunyi.
"Nay lo kemana aja sejak tadi setalah istirahat kedua nggak balik balik," ucap si Zahra
"toilet" ucap gue datar
"Nay, nggak biasanya lo bolos jam pelajaran. Apalagi ini jam pelajaran terakhir sampe bel pulang lho Nay," jelas Kia
" badmood. Duluan," setelah mengucapkan kata itu gue langsung pergi dari kelas.
Sumpah ya Allah dada gue rasanya sakit banget sesek gitu. Dan tak lama air mata gue lolos gitu aja. Pertahanan yang selama ini gue buat agar tidak nangis gagal hanya karena sahabat kita sendiri menyukai orang yang sama. Tapi, tidak mungkin kan gue bilang kalo gue juga suka sama Ary kalo gue bilang justru gue egois.
Argghhhhh!!!!!
Frustasi gue!!!!!Tai!!!!!!!
Gue langsung masuk ke mobil gue dan langsung pulang ke rumah.
Cukup sekian dulu ya. Jangan lupa vote dan comment.
Byee
YOU ARE READING
RakSa (END)
Teen FictionSEBELUM BACA, ADA BAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU. Kisah tentang hati yang menginginkan perasaannya dibalas kembali oleh seseorang yang ia sukai. Namun, apakah orang itu akan menyadari bahwa diam diam ada seseorang yang menyimpan perasaaan untuknya...
