chapter 10

561 27 2
                                    

"ketika mulut hanya bisa diam membisu dan hati hanya diam sembari menangis pilu"

                                 ~Sanaya Chandra

Sanaya POV

**********kriiiingggg

Setelah acara debat tadi bel masuk kelas telah berbunyi yang menandakan pelajaran pertama akan di mulai. Hari ini adalah hari paling luar biasa, pelajarannya iya, gurunya juga killer semua. Nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan??
Mana sekarang pelajaran matematika lagi.

"Pagi anak anak," sapa bu Herlin selaku guru Matematika.

"Pagi juga Bu!" ucap kami serempak.

"sekarang kita masuk ke materi nilai mutlak. Ada yang tahu apa yang dimaksud dengan nilai mutlak?" ucap bu Herlin.

"Mutlak kok kaya nama air ya," celetuk si Hendra.

"Ga nyambung lo Nyet! Apa hubungannya coba??" sembur si Kia.

"Ya disambung sambungin lah Neng Kia yang cantiknya mirip Lucinta Luna," sahut si Zahra.

"eeeh bukannya Lucintaluna itu aslinya laki ya?" tanya si Kia.

"Woyy! Kok kalian malah pada ngerumpi siih. Udah kaya emak emak tukang gosip. Lagian, ini tuh pelajaran Matematika bukan pelajaran gosip."  ucap gue.

"Weeh tumben luuu mau belajar Nay?? khilap loo yak," sembur si Kia.

"Gue bener salah, Gue salah apalagi. Inilah resiko cecan banyak yang suka iri," ucap gue mendramatisir.

"Kalian semua maju kedepan SEKARANG!" ucap bu Herlin tegas.

"Wadaww kalo udah kaya gini tamatlah sudah riwayat kita ini," ucap Zahra panik.

"Elo sih Ndra! Gara gara Lo kita semua kena batunya kan, maju sana Lo," ucap Kia.

"Lah Lo kok nyalahin Gue?? Apa salah Gue coba??" ucap si Hendra.

"Kalian maju atau nanti kalian tidak boleh masuk ke kelas Ibu lagi." Ucap bu Herlin.

"Kan si Hendra yang buat ulah Bu, masa kita juga kena batunya sih Bu," ucap si Kia.

"Hendra, Adzkia. MAJU SE.KA.RA.NG! Dan kerjakan soal di depan!" ucap Bu Herlin.

Nah kalau liat mereka kaya gini, Gue kan jadi seneng. Percayalah, liat teman kita menderita itu lebih menyenangkan. Ucap Gue membatin.

"Nay lo juga berisik, tapi kok lo nggak disuruh maju siiiihh!!!! Elaaah nasib cecan mah gini." ujar Kia.

"yeeeee dari tadi gue cuma diem yaaa helllowwww. Gue  cuma dengerin kalian debat aja yaaa. Dan dengan baik hatinya gue, gue mau melerai kalian berdua adu mulut nggak jelas itu," ucap gue panjang lebar.

"pokoknya lo harus bantuin gue Nay titik!" ucap Kia.

"Bodoamatt Ki gue nggak denger," ucap gue.

"Lo mah nggak setia kewan Nay." ucap Hendra.

"Alhamdulillah gue bukan hewan, jadi nggak perlu bantu kalian," ucap gue santai.

"KIA!!!! HENDRA!!! MAJU SEKARANG JUGA!!!!" Ucap bu Herlin.

"Iya buu," jawab Kia dan Hendra lesu.

Saat di depan papan tulis mereka kebingungan untuk menjawab soal tersebut. Yaaaa manteman makanya kalau ada guru yang sedang menjelaskan itu dengerin ya manteman ku semuuuuaaaaa.

Di depan.
"sstttt.....ndraa... Ini gimana cara ngerjainnya?? Bantuin elaahhh," ucap Kia.

"yeee mana gue tau pinter!! Kalau gue bisa juga dari tadi gue udah jawab nih soal," ucap Hendra.

"Ayoo Hendra, Adzkia kalian jawab itu soal di depan kalian. Jangan hanya ngobrol saja." ucap bu Herlin.

Kriiinggg.............

"Alhamdulillah ya Allah"

"Nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan?"

"Hamba sangat bersyukur pada Mu ya Rabb"

"Alaaah.......hamdulillah ya Allah"

"Allah baik deeh"

"Sekian yang dapat ibu sampaikan, tugas kalian adalah mengerjakan LKS hal 11-20. Jika tidak di kerjakan kalian tau konsekuensinya. Dan untuk Kia dan Hendra kalian minggu depan harus menjelaskan apa yang ibu jelaskan hari ini. Oke semua selamat pagi," ucap Bu Herlin.

"Pagi Bu!!!" ucap kami serempak.

"Ya ampuun Nay akhirnya terbebas juga dari semua ini. Huuuh," ucap Kia.

"Makanya kalau guru jelasin tuh dengerin, jangan malah debat rumah tangga mulu sama Hendra," ucap Gue santuyyy. Yoiii santuy kek di Pantuyy😂😂

"Rumah tangga pantat lo lebar!! Ogah amat gue kalo misalnya nikah sama tuh gentong," ucap Kia tidak terima.

"Eeh nggak boleh gitu Neng Kia, nanti kalau beneran babang Hendra jadi suami Neng Kia gimana?" ucap Zahra sambil cekikian.

"tau lo Ki. Jodoh tau rasa lo," ucap gue santai sambil tertawa karena melihat wajah cemberut ala Kia yang pengen di ceburin kolam kodok😂😂

"au ah. Kalian mah gitu selalu sedutin gue. Gue mah apa atuh." ucap Kia di dramatisir.

"ulululu neng Kia ngambek yaak?? Anak baik nggak baik marah marah nanti cepet tuwir," ucap Zahra sambil cekikikan.

"Ki, gue ketawa jangan?" tanya gue sambil nahan ketawa.

"SERAH LO NYET. BYE!!!!!!" ucap Kia emosi.

"Lah lu kok ngegas nyet. Woyyy!!! main kabur aja tuh badak." ucap Hendra. Lalu setelah itu kita semua tertawa.

Ok guyss ini part terpanjang yang saya buat. Tolonglah apa susahnya cuma kasih vote🙁.


See you🤗🤗

RakSa (END)Where stories live. Discover now