Chapter 31

284 15 1
                                    

"Semoga inilah yang terbaik,"
~Sanaya

Sanaya POV

Pulang dari rumah Zahra gue langsung rebahan di kasur empuk gue. Gue pulang dari rumah Zahra sekitar pukul 19.00 dan sampai di rumah pukul 19.30.

Gue bingung. Disisi lain gue juga mulai merasa suka sama Bintang. Tapi, disisi lain gue juga masih sayang sama Ary.

"Nggak Nay! Inget kasian sahabat lo. Biarin Ary buat mereka. Lagian lo kan punya Bintang, yang bakalan selalu ada di samping lo." ucap gue sambil menatap cermin di meja rias gue.

Gue bingung dengan kisah cinta ini. Kisah cinta apaan coba?? Tiga cewek suka sama satu cowok, lebih parahnya lagi ceweknya sahabat akrab semua. Duh!! Segitu ruwetnya cinta?? Ck. Ngerjain  MTK yang ruwet bin susah aja sulit apalagi cinta yang tak kasat mata mana rumit lagi. Huuh!!

"Nay!!"

Gue menoleh karena ada seseorang yang memanggil gue. Sudah dipastikan dari suaranya bahwa yang tadi manggil pasti kak Farrel. Oh yaa gue kalo manggil Kak Farrel itu kadang Kak, kadang Bang. Sama Papa juga gitu, kadang ayah kadang Papah. Ya suka suka gue gitu. Gue ngomong gini takutnya pembaca RakSa bingung karena kadang gue manggil Farrel Bang/Kak atau kadang panggil Papah/Ayah. Dan ini gue terpaksa harus menjelaskan karena authornya yang maksa :-*

"Makasih Nay que" (author)

"Kenapa lo? Berdiri di depan kaca sambil bengong??" tanya kak Farrel sambil duduk di bibir kasur king size empuk punya gue.

"Kepo amat lu," jawab gue sewot.

Gue tuh kadang kalo lagi badmood nggak suka kalo ditanya-tanyain. Apalagi di kepoin. Jadi lebih baik kalo gue lagi badmood kalian diam saja ok?

"Lo, masih suka sama Ary??" tanya kak Farrel penasaran.

"Lo kira move on itu gampang apa," ucap gue sambil melepas sepatu yang tadi gue pake dan pergi duduk di sofa yang ada di kamar gue.

"Ya makanya gue tanya. Kalo lo belum move on, kenapa lo bilang lo suka sama Rakha??" tanya nya.

Kalo dah gini pengin banget gue bunuh kak Farrel di rawa-rawa, kepo banget perasaan sama hidup gue. Heran deh.

"Yaa kan gue cuma bilang kalo gue suka sama Bintang, belum cinta. Dan gue yakin kok bakal lupain Ary. Dibantu oleh Bintang," ucap Gue.

"Kok bisa, Rakha mau bantu lo??" tanya Farrel masih penasaran.

"Ya karena di nggak mau kalo hati gue setengahnya masih ada nama orang lain Ary lebih tepatnya. Dia ingin, hati gue sepenuhnya nyimpen nama dia," ucap gue lancar tanpa hambatan atau halangan suatu apapun.

Gue baru sadar, gue keceplosan. Bisa diceramahin tujuh malem niih pasti!!! Nanti bakal ada qoutes sok bijak nih kayaknya yang keluar dari kak Farrel. Yaqqin banget gue dahh.

"Nah ininiiih, bodohnya lo. Lo tau kalo ada yang suka sama lo, tapi tololnya lo malah nggak respect sama dia. Malah sibuk sama orang yang bahkan ngelirik lo aja kagak," ucap kak Farrel.

Gue terdiam dengan omongan kak Farrel. Dan yang diomongin kak Farrel itu benar, gue setuju. Selama ini mata dan hati gue terlalu fokus pada Ary, hingga lupa bahwa disisi lain ada Bintang yang senantiasa di samping gue.

"Nay, cinta itu harusnya bikin lo bahagia, bukan menderita," ucapnya lagi.

"Cinta tidak akan bahagia ataupun indah kalo lo belum ngerasain yang namanya patah hati kak," ucap gue serius.

"Yaya terserah lo. Saran gue, mending lo lupain Ary dan bukalah hati lo untuk Rakha. Dia kelihatannya tulus banget sama lo." ucap kak Farrel sambil natap mata gue.

"Gue akan usahakan," jawab gue mantap.

Gue harap keputusan ini adalah yang terbaik, gue akan berusaha menerima Bintang sepenuhnya, dan melupakan Ary demi Kia dan Zahra. Dan semoga apa yang gue pilih tidak menyakiti hati orang lain, cukup gue yang ngerasain sakit hati. Sahabat gue jangan.






Hallo gengs!!! Akhirnya satu masalah hati selesai. Apakah Sanaya yakin akan keputusannya??? Atau justru cintanya makin dalam. Atau ada orang ketiga???  Ck rumit amat yaa, author aja bingung mau gimana.

Oh yaa follow ig author dunks @julianrhdd_ 

See uu😘

RakSa (END)Where stories live. Discover now