Back to topik

Seperti kata Zio Gavin dan Bara "solidaritas sangat tinggi dikelas kami"
" jadi jangan takut tak buat tugas karena akan dibantu" ujar Zio
"satu orang yg sakit kami semua sakit,"
"satu orang benci guru itu kami benci"
"satu orang dibully dikelas dgn sukarela kami bully" tapi bukan bully pakai kekerasan cuman omongan aja tapi bercanda jangan pernah ambil hati.
"kelas kami itu kompak walau bacot"
"Solidaritas, Soli dan ritas"

Kelas ini memiliki semboyan "SOLIDARITAS" "KAMI SAUDARA".

Oke oke balik lagi ke kegiatan kelas yang masih rusuh sama gosip dan tanya-tanya soal keadaan Aira
tapi itu semua terhenti seketika mendengar, suara ketua kelas yang bisa dikatakan cukup tegas .
"heh udah dulu gossip atau ngerumpinya tu ma'am Kumal udah kesini, ntar kenah semprot" ujar sang ketua kelas bernama Kevano.

Semua yg tadinya ribut seketika menjadi diam, yg tadinya berantakan semua menjadi rapi dalam sekejap, guru ini memang mereka hindari dan paling dibenci jika berada diruang kelas,tapi kalo sudah diluar mereka akan akrab.

Ma'am kumala Inaza Sp.d yg disingkat ma'am Kumal padahal ma'amnya pembersih lo,memang sebleng nih kelas.
Tuk
Tuk
Tuk
Bunyi sepatu ma'am Kumala,

"udah tuir juga masih pakai sepatu yg ada haknya ntar jatuh tu" ujar Gavin, untung tak terdengar oleh ma'am kumala, bagaimana mau kedengaran kalo mereka semua tertawa mendengar kata Gavin.

Tawa kembali redam ketika ma'am Kumala sudah memasuki ruang kelas X MIPA 3,

"good morning"
"morning too"
"how are you today?"
"I'm fine,thanks, and you?"
"I'm fine too"

Setelah percakapan sedikit yg memang diharuskan oleh guru tersebut.
"WHAT" pekik ma'am kumala memekakan gedang telinga kelas itu "sebenarnya kalian tadi piket kelas apa tidak?!" Tanya ma'am yg memang udah setiap dia masuk pasti itu-itu saja yg diomongin jadi, MAMPUS buat yg piket hari ini.

Setelah selesai omelan, ma'am kumala memulai pelajaran"baiklah kita melanjutkan pelajaran kita buka bab 7 halaman 223"dan seterusnya.

...

Istirahat mereka semua beranjak kekanti? tidak, melainkan tetap dikelas . Aira senang berada diantar mereka yg bisa membuatnya melupakan masalah yg ada, tanpa sadar Aira tersenyum dengan tulus tanpa beban melihat semua tingkah dari teman-temanya.

"Senyum lo manis Ra" ujar Azzam tepat di samping Aira dan berlalu begitu saja ,ucapan singkat itu mampu membuat pipi Aira memerah seperti tomat mateng.

Memang sendari tadi Azzam memperhatikan Aira yg sedang tersenyum, tapi senyum itu beda, Azzam juga tak tau kenapa dia bisa ngomong seperti itu kepada Aira, pasti jika bertemu mereka akan kembali canggung.

...

"ra kita duluan ya,atau lo mau bareng kita aja?" Tanya Rahma
"gak kok ma , kalian pulang duluan aja ,lagian rumah kita bedah arah lo" tanggap Aira
"tap-" ujar Rahma yang sudah dipotong oleh Aira

"udah pulang sana" usir Aira
"hufftt yaudah kita pulang ya ra, bye bye" rahma keluar kelas melambaikan tangan nya
"lah sih Rahma bege ninggali gue, dadah rara ku yg cantik bidadari Zira pulang dulu ya" ujar Zira dengan kealayan dan lebaynya menyusul rahma.
"astaga tu anak ya, udah dibilang jangan alay gitu bisa gak" gerutu Najwa, Aira hanya geleng geleng "bye bye ra gue nyusul dua anak rimbah dulu" "dadah Aira" Najwa melambaikan tangannya kepada Aira.

Ada satu orang lagi yang belum keluar dari kelas selain Aira, itu azzam yg berencana mengajak Aira pulang bareng.

Azzam Pov

Gue masih dikelas sekarang kerja gue lihatin seseorang, eh bukan tapi memang lagi nunggu dia tanpa sepengetahuannya.
"hmm hai Ra" ujar gue agak kikuk gitu,mengingat apa yg terjadi pagi tadi, dia noleh kearah gue dan senyum, ya Allah manis banget sih senyum lo tu, jadi gemes gue, Astaga Azzam lo kenapa sih.

Gue pukul kepala gue karena mikir gitu,bisa gila gue kalo gini, "kamu kenapa Zam ko pukul kepala sendiri?" ujarnya penasaran nah kan bego gue nih, "h mm ke pala g gue agak puyeng, ah iya puyeng" ujar gue saliting. Bahasa gue tu ya. "O" balasnya.

"ayo ra bareng gue aja pulangnya" ajak gue
"aku dijemput" ujarnya agak gugup sih,mungkin gue natep dia gitu banget.
"abang lo gak bakal jemput gue tau kok"
"jemput kok" ujar dia kekeh
drt
drtt
"nah itu pasti pesan dari abang lo"
"kok kamu tau,nah kamu bener juga kalo abang aku gak jemput, kamu tau dari mana sih?" Tanya bertubi-tubi
"ada deh rahasia"
"ishh" Aira hanya memberengut kesal mendengar ucapanku tadi.

...

Sekarang gue dan Aira udah dijalan , tapi terhenti mendengar kruyk bunyi perut sesorang yang gue yakini Aira, kan gak ada lagi tu orang lain. Gue berhenti di salah satu warung makan tempat gue sering mampir selama bertempat tinggal dikota metropolitan.

"ngapai berhenti Zam?" Tanya Aira dengan raut wajah bingung, yg bisa gue tangkap melalui kaca spion
"gue tau lo laper" ujar gue santai "ayo turun" ajak gue.
"aku nggak laper kok" elaknya
"nggak laper, terus tadi bunyi perut siapa, masa hantu siang bolong gini"
ku lirik dia yg sudah malu karena ucapan gue tadi "ish azzam nyebelin" teriaknya dengan memukul lengan ku, nggak ada efek sama gue.

"udah ayo" gue tarik tu tangannya memasuki warung makan tersebut yg bernama "WARUNG MAKAN ASELOLE" alay banget.

"nah duduk situ"perinath gue yang hanya diturutinya "mau pesan apa ra" "mie ayam aja" " pak mie ayam dua" teriak gue kepada pak Salim ,orang punya warung. "ditunggu nak Azzam" jawabnya

"kamu kenal?" "iya"

selesai makan gue nganter Aira pulang. "makasih ya Zam" "iya sama sama" dan gue melajukan motor, meninggalkan perkarangan rumah Aira, tapi sebelum jauh dari rumah Aira gue mendengar "hati hati dijalannya Zam" teriaknya yg gue yakini itu Aira, gue tersenyum simpul mendengar itu. Entah kenapa begitu?

Azzam Pov End
...

hai semua udah lama ya nggak jumpa
rindu gak?
ulangan author baru usai jadi baru bisa lanjut
vote dan komennya ya semua
i luv yu all
bubay
wassalamualaikum

SENJA ( H I A T U S ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang