Mereka berteriak kencang dengan wajah murka kepada manusia di pinggir jalan raya. Mereka di atas kala itu, punya segalanya dan hanya memikirkan tentang menaati peraturan. Yang diteriaki ada di bawah, mencoba menutup kelaparan tanpa tahu batas pelanggaran. Semua abu-abu dan tidak ada yang benar, juga tidak ada yang salah.
"Kami menentang karena kami lapar, kami bisa mati jika kami turuti semua peraturan itu."
"Kalian bodoh dan terus memperkeruh keadaan."
Mereka dihalangi tembok.
Jika terus bersahutan-sahutan pun, hanya akan ada keegoisan yang mereka dengar.
ВИ ЧИТАЄТЕ
SAUJANA
Різне"Bahwa apa yang diceritakan mata, lebih terang dari apa yang diucapkan mulut." [Based on true story] Copyright © 2019