S e n a m

80 61 0
                                    

Puluhan kursi sudah terjejer rapi pada pagi gelap. Tak disangka, salah satu kursi tersebut langsung mendapat majikannya. Seorang wanita berambuh putih termangu begitu saja seorang diri. Ia celingak-celinguk, mencari keberadaan yang lain, kemudian ia berbicara sendiri, lalu tertawa bersama udara pagi yang menusuk relung-relung tulangnya.

“Mana musiknya!?” ia berteriak keras, lalu mulai membanting beberapa kursi tersebut. Selanjutnya, suara cekikian terdengar lagi.

“Ayo, kita senam!” Ia bangkit, lalu mulai menggerakkan badan mengikuti irama musik—yang sebenarnya hanya ada dalam imajinasinya.

SAUJANAWhere stories live. Discover now