KYKTpart42 (end)

912 42 16
                                    

"Cinta sejati akan selalu
menemukan jalan kebahagiaan..
sebab kekuatan cinta selalu
punya keajaibanya"


Dan waktu berlalu cepat. Rossa menjalani kehidupannya bersama afagn dengan bahagia. Karena memang sejatinya cinta mereka amatlah kuat.

Semua berjalan baik-baik saja.. kecuali soal momongan. Rossa masih sering memikirkan hal itu. Meski Afgan baik-baik saja dan tak pernah menanyakannya. Namun tetap saja Rossa selalu kepikiran.

Afgan juga tak pernah membahas masalah sensitif itu pada Rossa takut Rossa sedih dan kefikiran.

Meski diam-diam rossa memikirkanya.Memendam rasa takut dan khawatir itu sendrian..

Sinta juga baru melahirkan anak pertamanya satu bulan lalu. Laki-laki tampan dan menggemaskan sekali

Rossa yang datang bersama Afgan kerumah sakit benar-benar turut merasakan kebahagiaan Sinta dan Dimas

Afgan menggegam tangan Rossa erat saat keduanya pulang dari rumah Sakit menatap mata rossa dalam-dalam lantas tersenyum ia tau sekali perasaan Rossa

"Agan gk papa buu.. agan gpp klau harus terus hidup berdua aja sana bubu kita punya Rizky. Jadi bubu jangan pernah mikirin hal yang bkin bubu sedih.." ucap Afgan meyakinkan.

Rossa menatap sorot menenangkan dimata Afgan, tersenyum kecil tetap saja ia tak ingin membuat Afgan kecewa apalagi orang tua Afgan.

Rossa tau betul keluarga Afgan sangat mengharapkan momongan dari Rossa.

Rossa hanya tersenyum kecil menggeleng menatap Afgan, meminta maaf pada Afgan lewat tatapan itu.

Dan jika sudah begitu yang Afgan bisa lakukan hanya memeluk Rossa erat sungguh ia tak apa jika tuhan memang belum memberikan kepercayaan pada mereka.

Afgan mengusap punggung Rossa
"Its ok.. all is well.. jangan mikirin itu buu" bisik Afgan.

Rossa menahan isak..
"Buu buat agan dengan ada bubu disamping agan aja itu udah lebih dari cukup buu.. jangan mikirin hal-hal yang bikin bubu makin sedih agan udah sering bilang kan.." ucap Afgann.

Rossa mengangguk mengangkat wajahnya dari dada Afgan.

Afgan tersenyum menatap Rossa
"Buu.. udah ah jangan nangiss.." Afgan mengusap lembut kedua pipi Rossa. Wanita itu tersenyum. Afgan mencium kening Rossa

"Its ok.. i love you.." ucap Afgan. Rossa tersenyum menyeka sisa air matanya lalu menghela nafas dalam selalu seperti itu Afgan akan selalu mampu membuat Rossa jauh lebih tenang.

***

Hingga menjelang satu tahun usia pernikahan mereka...

Rossa menatap kalender yang ada di meja riasnya. Mengerutkan dahi ia baru ingat, ia terlambat datang bulan dua minggu.

Rossa mnghela nafas.. apa jangan-jangan... Rossa mnggeleng ia sudah sering mencoba dan hasilnya nihil.

Tapi tak ada salahnya kan di coba lagi separuh hati Rossa menyemangati.

Rossa tersenyum harap-harap cemas tangannya gemetar membuka laci meja riasnya mengambil tespack yang baru bebrapa hari lalu Bibi beli untuknya namun belum Rossa pakai.

Ia sudah sering diam-diam mengecek tanpa sepengetahuan Afgan dan kali ini Rossa sunguh takut hasilnya kembali nihil

Ayo chaa jangann negatif thinking.. Rossa membatin.

Ia menimbang nimbang . tapi akhirnya Rossa memutuskan masuk kekamar mandi.

Saat keluar dari kamar mandi Rossa tambah cemas jantungnya berdetak cepat. Rossa masih belum berani melihat hasilnya takut kecewa seperti yang sudah sudah.

Kamu Yang Ku Tunggu (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz