KYKTpart11

689 36 7
                                    

"Maaf jika aku terlalu pencemburu..
Asal kau tau aku hanya takut kehilanganmu"


***

Malam ini mendung.. Afgan tengah berdiam di taman yang sudah sepi, sudah pukul sembilan malam siapa pula yang hendak ketaman?

Tapi Afgan tak beranjak dari tempatnya duduk,  dikursi taman yang disampingnya tumbuh serumpun bunga mawar yang tengah mekar. ROSE Afgan jadi teringat Rossa.

Mendukung sekali cuaca malam ini untuknya berdiam, lalu kata-kata Rossa terngiang lagi.

Afgan menghela nafas gusar jangan.. jangan hilangkan lagi wanita itu dari hidupnya.

Afgan tak henti merutuki diri, merutuki kesalahanya. Tadi dia hampir saja membelokan mobilnya kesalah satu tempat hiburan malam. Tapi karena wajah Ocha dan Dheri yang kecewa membayanginya ia mngurungkan niat memilih duduk merenung di taman.

Kacamatanya dilepas semakin memperjelas sorot kesedihan di wajah itu.
Afgan meremas rambutnya frustasi
"Maafin Agann.. buu..jangan pergi.." gumamnya

Angin malam berhembus dingin, setitik air jatuh dari langit disusul jutaan lainya. gerimis menderas membuat laki-laki itu basah kuyup ia tak berniat berteduh apalagi pulang. Ia tetap diam membiarkan air hujan menyamarkan air matanya yang juga turut jatuh..

Ochanya sudah memilih pergi

*****

Rossa mengetuk-ngetukan jarinya dimeja rias menatap handphonenya laki-laki itu tak menelpon ia menghela nafas.

Wanita itu menggigit bibir. kemana Afgan? Apakah laki-laki itu sehat?? Jujur Rossa rinduu amat rinduu. Rossa menopang dagunya teringat kata-kata Viona.

"Maafin bubu gaann..." sesal Rossa

"Drrrrtttttt.."
Handphone Rossa bergetar ia melihat nama yang tertera dilayar menghela nafas kecewaa bukan Afgan, David

Rossa mengangkat telfon
"Hallo dav.." sapa Rossa
"Hyy cha.. apa kabar?" Tanya David diujung telefon
"Baik dav.." jawab Rossa lemah

"Ehmm cha.. kamu ada waktu gk besok?" tanya David
"Kenpa vid.?." tanya Rossa
"Bisa kita ketemu.." ucap David
Rossa mengigit bibir ia sedang tak ingin diganggu dan bertemu siapapun,

"Sorry dav gw gk bisa gw ada kerjaan"bohong Rossa

David menghela nafas tersenyum pahit
"Ohh yaudah lain kali ajaa chaa.." ucap David. Rossa tersenyum kecil
"Yaudah yaa cha good night."sapa David mematikan telefon.

Rossa menghela nafas meletakan kembali handphonenya ke meja. Ia menatap wajahnya dicermin lingkran hitam dibawah matanya tampak jelas, ia terlalau banyak fikiran.

Rossa menyentuh sebingkai foto dimeja tersenyum

"Gaan bubu kangenn.. kangenn bangett.." ucapanya matanya mengembun.

Ia bangkit menuju jendela kaca besar dikamarnya, diluar hujan deras Rossa menyentuh kaca, dingin.

"Maafin bubuu gaan harusnya
bubu percaya agan.." gumam Rossa lagi.

Ia menuju tempat tidur memutuskan untuk beristirahat, ia terlalu lelah memikirkan semuanya, memikirkan Afgan.
Rossa menatap langit-langit ruangan berdo'a dalam hati semoga dimanapun laki-laki itu berada sekarang, tuhan selalu menjaganya.

Dan laki-laki itu masih ditempatnya, hujan sudah mereda menyisakan sedikit gerimis, Afgan memijit pelipisnya yang terasa pening.

Ia bangkit dengan langkah gontai, kembali ke mobilnya mengenakan kacamata lalu melajukan mobilnya, pulang.

Kamu Yang Ku Tunggu (COMPLETED)Where stories live. Discover now