Seorang pria yang memiliki pekerjaan bagus, pintar dan tampan. Memiliki rumah besar, istri yang cantik dan bayi yang baru berusia dua tahun. Bukankah ia sangat beruntung?
Namun satu kehidupan tidak cukup bagi pria ini. Ia menciptakan kehidupan kedua...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
"Perempuan itu sudah mengaku," lapor Jeff pada Allie keesokan harinya.
"Apa? Secepat itu?" Allie terkejut.
"Ya, tadi malam saat Eddy menginterograsinya, perempuan itu langsung mengaku bahwa ia yang melakukan pembunuhan berantai itu... Bahkan semua pola pembunuhannya ia jelaskan dengan sangat detail," jelas Jeff.
"Semua polanya dia tau? Semua korbannya ia juga tau?"
"Ya, semuanya, tanpa terkecuali," jawab Jeff.
"Lalu apa motif pembunuhan itu?" tanya Allie lagi.
"Perempuan itu bilang, membunuh membuat dia merasa enakan. Ia memiliki masa kecil yang traumatis, seperti yang pernah kita bicarakan sebelumnya... Benar-benar perempuan psikopat!"
"Sudah lakukan tes psikologi?" tanya Allie.
"Dalam proses," jawab Jeff, "Namun sepertinya dia sudah pasti menjadi terdakwa. Semua dokumen sudah lengkap untuk membawanya ke pengadilan."
Allie terdiam. Seperti ada yang aneh dengan semua ini. Semudah itu dia tertangkap dan semudah itu dia mengaku?
"Siapkan dia, aku ingin bicara dengannya," ujar Allie.
"Kau mau menginterograsinya lagi??" seru Jeff bingung.
"Aku memiliki beberapa pertanyaan lagi. Siapkan ruangan," perintah Allie sambil menyiapkan beberapa map.
***
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
VITA POV
Vita diseret Kembali ke ruang interograsi. Ia sendiri merasa bingung kenapa ia harus masuk ke ruangan itu lagi.
"Bukankah semua sudah kujelaskan?" pikirnya. Vita membulatkan tekadnya untuk mendekam di penjara dan menerima hukuman yang harusnya diterima oleh Andre. Ya, itu keputusannya. Namun, itu bukan tanpa pertimbangan. Vita sudah mempertimbangkan semuanya dengan masak.
"Masuklah," perintah Allie, "Duduk!"
Vita menuruti perintah Allie dan duduk di depan detektif itu.
