duapuluh lima

2K 291 9
                                    

Happy Reading🌻

~~

Hari ini adalah hari jumat, hari dimana pembagian rapot kenaikan kelas diadakan di SMA Merdeka yang diawali rapat orangtua bersama guru jam delapan pagi.

dan saat ini jam sudah menunjukkan pukul delapan kurang tujuhbelas menit tetapi gadis bernama Rose masih saja berpelukan dengan guling dibawah lembut dan hangatnya bed cover bergambar kelinci merah mudanya.

gedoran keras dipintu kamar tidak membuat Rose bergerak sedikitpun. bundanya yang sudah dari satu jam yang lalu mengetuk pintu kamar yang terkunci itu. sudah lebih dari duapuluh kali juga bundanya menelpon ponsel Rose, namun tetap tidak ada perubahan.

tok! tok! tok!

bunda yang tadi masih berdiri didepan pintu kamar Rose buru-buru turun kelantai satu dan membukakan pintu utama. terlihat Jungkook dengan senyumannya memperlihatkan gigi kelincinya.

"pagi tante, Rose ada?" sapa Jungkook.

"ih dibilangin panggilnya bunda aja. ayo sini masuk, Rose masih tidur masa." bunda mempersilahkan Jungkook untuk masuk dan duduk disofa ruang tamu.

"loh kok masih tidur, tan- eh bun."

"pintunya dikunci dan diketuk gak bangun bangun." bunda sedikit membereskan sedikit kekacauan yang ada dimeja tamu. "mau bantu bunda buat bangunin Rose gak?" lanjut bunda.

Jungkook langsung mengangguk menyetujui, lumayan juga bisa liat muka bangun tidurnya Rose, pikirnya.

setelah menutup sedikit pintu utama, bunda berjalan terlebih dahulu menaiki tangga diikuti oleh Jungkook dibelakangnya.

"tumben banget Rose susah dibangunin, mana harusnya bunda udah disekolah hadirin rapat." Jungkook terkekeh mendengar bunda mengomel karena anak gadis satu satunya itu.

tujuan Jungkook memutuskan untuk kerumah rose adalah karena saat ia sampai disekolah bersama mamahnya, Rose tidak terlihat oleh Jungkook. saat bertanya pada Mina dan yang lainpun Jungkook tidak menemukan jawaban. mereka menjawab dengan gelengan dan berucap bahwa pesan juga telfon yang mereka kirim kepada Rose juga tidak ada balasan. membuat Jungkook khawatir.

setelah beberapa menit Jungkook membantu bunda mengetuk pintu dengan keras juga sembari menelpon ponsel Rose, akhirnya si gadis kebo ini membukakan pintunya sembari mengucek ngucek matanya dengan tangan. piyama berwarna broken white bergambar pelangi yang dipakai Rose terlihat kusut.

"hei bangun." Jungkook bersuara yang membuat Rose menghentikan kegiatannya mengucek mata. mengangkat kepalanya dan matanya membola lucu. terlihat sangat kaget dan langsung menutup pintu kamar dengan keras.

"ih kok kamu ada disini sih!" teriak Rose dari dalam kamar. Jungkook terkekeh menanggapinya.

"sekarang mending cepet mandi, siap siap. liat jam berapa sekarang." mendengar ucapan Jungkook dari luar kamar sontak membuat Rose melihat jam dinding tepat di samping pintu kamarnya.

matanya membola dan tangannya reflek memukul dahinya. buru buru ia mengambil handuk yang ada digantungan dan langsung masuk kamar mandi.









"aku iri tau." Rose menolehkan kepalanya, menatap Jungkook yang sedang menatapnya juga dengan menumpukan sikunya dimeja dan diletakkannya dagunya diatas tangan.

"iri kenapa, terus iri sama siapa?"

"aku iri sama kamu, udah cantik pinter lagi. jadi makin sayang." ucap Jungkook masih dengan posisi yang sama.

"kamu iri karena aku cantik, emang kamu mau jadi cantik?" tanya Rose sedikit kaget dan heran bersamaan.

Jungkook menghela napas, "ya enggaklah. maksudnya aku iri karena kamu pinter. ranking kamu jauh banget sama aku." Jungkook menarik ujung bibirnya kebawah, membuat Rose gemas sendiri melihatnya. coba kalau Mingyu atau June yang liat, mereka tidak akan segan segan melemparkan apa saja yang ada didepannya.

"mangkanya, aku bilang belajar ya belajar." Rose lanjut memakan seblak yang tadi ia beli dikantin.

"kan aku ketos, Rose."

"ihh apaan sih gak ada nyambung nyambungnya tau!" Rose gemas plus kesal sekarang, Jungkook masih keukeuh dengan alasannya yang tidak masuk akal itu.

"kamu tuh masih harus perbaikin nilai sama sikap kamu, jung. emang iya organisasi itu nambah nilai, tapi kalau nilai sama sikapnya dibawah rata-rata ya guru juga gak bisa bantu kamu lah." lanjut Rose yang sekarang beralih fokus pada jungkook. selanjutnya hanya anggukan Jungkook sebagai tanggapan dan kembali fokus menatap Rose. yang ditatap mah sibuk aja makan.

"Rose."

"hm." Rose mengangkat kepalanya saat tidak ada jawaban dari Jungkook. menatap dan mengangkat satu alisnya.

"kenapa?"

"I love you." Rose memiringkan kepalanya, menatap Jungkook heran. terlihat dan bisa Rose rasakan juga bahwa Jungkook seperti sedang galau. galauin apa sih? kan pacarnya aja udah ada didepan matanya.

"yeah, I love me too." jawab Rose acuh yang sebenarnya ingin mencairkan suasana yang tiba tiba canggung.

"ish aku gak di love you too-in."

Rose otomatis terbahak mendengar jawaban Jungkook. terlihat Jungkook mengubah posisinya dan membuang muka, menatap kearah lain enggan menatap Rose.

mode ngambek boongan biar dibujuk.

dasar bayik gede.






.
.
.
.
redrrosies🥀

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang