35

548 12 0
                                    

Mella menghubungi Arin yang ada di kelas untuk mengambilkan hoodie Rifky. Dara masih setia dengan posisinya, menempel di dinding. Sesekali meremas perutnya yang terasa sakit. Rifky kasihan dengan Dara.

"Sakit banget yang?" tanya Rifky hati-hati, takut menyinggung perasaan Dara yang lagi sensi. Tahukan seberapa ganasnya cewe kalo lagi PMS, raja hutan aja kalah ganasnya.

"Ya sakitlah," tiba-tiba Dara menarik rambut Rifky.

"Aduh-duh, sakit yang," pekik Rifky tertahan. Farhan, Yoga dan Dino menahan tawanya, takut nanti Dara beralih menyerang mereka.

"Itu tau kalo sakit kenapa nanya!" pekik Dara.

Dari arah luar kantin Arin berlari secepat mungkin. Menerobos beberapa sisawa siswi yang menghalangi jalannya.

"Nih," Arin menyerahkan jaket pada Dara. Dara langsung menggunakan jaket tersebut menutupi rok nya.

Dara kemudian pergi ke kamar mandi ditemani Arin dan Mella. Setelah sepuluh menit didalam kamar mandi Dara keluar dengan wajah yang semakin pucat.

"Lo mending ke UKS aja deh Dar, pucet banget muka lo," usul Arin.

"Iya bener kata Arin, nanti biar kita yang ijinin," timpal Mella.

"Yaudah gue ke UKS,"

Arin dan Mella mengantar Dara ke UKS. Sampainya di UKS Mella dan Arin meninggalkan Dara untuk istirahat.

***

Dara terbangun dari tidurnya, entah sudahberapa lama ia tertidur. Ia melihat jam di layar hpnya, ternyata lima belas menit lagi bel pulang berbunyi.

Rasa sakitnya sedikit mereda, Dara duduk ditepian ranjang. Ingin kembali ke kelas, namun tanggung juga bentar lagi pulang. Dara menghubungi Rifky untuk membawakan tas nya ke UKS nanti saat sudah pulang.

Tak usah menunggu lama pesannya dibalas oleh Rifky. Dara tersenyum melihat wallpaper hpnya, foto dirinya dengan Rifky. Ia merasa bersalah karena tadi sempat menarik rambut Rifky sangat kencang. Meski begitu Dara tahu Rifky tak akan bisa marah padanya.

Tiba-tiba pintu UKS dibuka menampilkan sosok Rifky dengan membawa tasnya.

"Bukannya belum bel pulang ya?" heran Dara.

"Jam kosong, tadi aku kesini mau nemenin kamu tapi kamu tidur jadi ya aku balik lagi," jawab Rifky.

"Masih sakit?" tanya Rifky.

"Udah mendingan, maaf ya tadi aku narik rambut kamu, pasti sakit banget ya," Dara mengelus rambut Rifky.

"Iya ga papa kok, udah biasa juga kamu gituin,"

"Dasar, ada tugas lagi?"

"Ga ada sih, cuma tadi ada catatan dikit, yaudah ayo pulang,"

"Bentar, aku pake sepatu dulu,"

Mereka pun pulang. Sampainya di rumah, Dara segera ke kamar mandi menganti seragam lalu mencucinya. Selesai mencuci Dara ke dapur mengambil beberapa minuman serta camilan untuknya dan Rifky nanti.

***

"Katanya cuma dikit, tapi ini banyak banget loh yang," rajuk Dara.

"Cuma tiga lembar sayang, udah jangan ngeluh terus kapan selesainya coba," Rifky mengecup pipi Dara.

Orang tua Dara hanya menggeleng melihat tingkah Dara yang manja pada Rifky. Orang tua Dara senang melihat putrinya bahagia dengan pilihannya sendiri. Mereka berharap Dara dan Rifky bisa sampai kejenjang pernikahan.

Hingga makan malam, Dara dan Rifky baru menyelesaikan tugas mereka. Dara mengajak Rifky makan malam bersama. Jarang-jarang Rifky makan malam bersama di rumah Dara, bukan karena tidak boleh namun karena orang tua Dara yang jarang di rumah.

Dara yang sudah selesai makan lebih dulu, membereskan buku-buku serta bungkus ciki. Kemudian disusul Rifky yang ikut membantunya. Membawa bukunya ke kamar.

Setelah selesai Dara dan Rifky duduk di balkon. Menikmati dinginnya angin malam dan bintang-bintang yang bertaburan di langit malam.

"Hari senin kita udah ujian, gak berasa ya kita udah mau kelas dua belas," gumam Dara.

"Iya perasaan baru kemaren kita daftar jadi murid baru," ucap Rifky sambil menarik Dara dalam pelukannya.

"Kamu ada niatan buat kuliah diluar negeri ngga?"

"Ada, tapi gak terlalu pengen juga,"

"Kenapa gitu?"

"Aku gak mau jauh dari kamu,"

"Huuu, seumpama kamu dapet beasiswa gimana?"

"Aku bakal bawa kamu,"

"Dih ngapain coba,"

"Biar bisa deket terus sama kamu,"

"Udah ah, aku mau tidur. Kamu nginep atau pulang?"

"Aku pulang aja, good nigth sayang," Rifky mengecup kening Dara lumayan lama, kemudian pulang ke rumah.

***
-Tbc-

Te Mea!On viuen les histories. Descobreix ara