29

575 20 0
                                    

Kini Dara sedang ada di rumah Risti, lebih tepanya kamar Risti.

"Lo ada masalah apa,ampe gak mau pulang?" tanya Risti.

"Gue sebel sama Rifky," jawab Dara.

"Emang kenapa? Kayaknya lo berdua jarang berantem deh?"

"Tadi pulang sekolah, aku liat Rifky pelukan sama cewe lain,"

"Hah seriusan?"

"Tigarius malah, tadi sih udah ketemu sama Rifky. Tapi dia malah marah marah yaudah aku pergi lagi,"

"Marah-marah? Gara gara lo gak pulang? Jelaslah Rifky marah-marah dia khawatir sama lo,"

"Bukan kak, dia marah marah gara gara capek nyariin aku. Aku tau kok kalo aku ini cuma jadi beban buat mereka, bisanya cuma nyusahin,"

"Kok lo ngomong gitu sih?"

"Rifky sendiri yang bilang gitu, udah ah aku mau tidur. Besok aku ijin gak masuk dan ya jangan bilang siapapun kalo aku disini. Bilangin juga bang Farhan, jangan omong-omong," Dara membaringkan tubuhnya dan memunggungi Risti.

***

Pagi ini Dara ikut sarapan dengan Risti dan mamanya. Papanya Risti sudah resmi bercerai dengan mama Risti. Sebenarnya Dara merasa tidak enak dengan mama Risti, karena sudah merepotkan.

"Lo beneran gak masuk Dar?" tanya Risti.

"Iya kak," jawab Dara.

"Kamu lagi sakit Dara, kok gak masuk?" tanya mama Risti.

"Hehe...iya tante tapi cuma kecapean mungkin," jawab Dara.

"Duh tante harus ke kantor hari ini, kamu gak papa di rumah sendiri?" tanya mama Risti lagi.

"Gak papa kok tante, udah biasa sendiri aku," canda Dara.

"Yaudah tante sama Risti berangkat dulu ya," pamit mama Risti.

"Iya tante, hati hati," Dara mencium tangan mama Risti.

Setelah kepergian Risti dan mamanya, Dara menuju ke kamar Risti. Mengistirahatkan badannya. Tadi waktu ditanya mama Risti, Dara tak sepenuhnya berbohong. Ia merasa kaki kakinya pegel, mungkin gara-gara perjalanan  kemaren.

Di sekolah Rifky sedang menunggu Risti. Karena semalam ia mendapat pesan dari Farhan bila Dara menginap di rumah Risti. Risti yang baru sampai langsung dihadang oleh Rifky.

"Kak, Dara nginep di rumah lo?" tanya Rifky to the point.

"Kok lo bisa tau?" tanya balik Risti.

"Bang Farhan yang bilang, dia gimana? Baik baik aja kan?"

"Baik baik aja sih, cuma hatinya yang gak baik baik aja, oh ya Dara gak masuk hari ini,"

"Dara sakit? Sakit apa?"

"Sakit hati sama lo, plus dia kecapekan. Yaudah gue ke kelas dulu," Risti pergi dari hadapan Rifky.

Rifky bertekat nanti pulang sekolah menghampiri Dara, untuk meminta maaf. Rifky tau dia salah sudah melampiaskan amarahnya pada Dara. Ia menyesal telah melakukan itu.

***

Pulang sekolah Rifky ikut ke rumah Risti, untuk menjemput kekasihnya itu. Risti dan Farhan sudah menceritakan semuanya. Rifky benar-benar menyesal telah membentak Dara, dan untuk masalah ia memeluk cewe lain itu Rifky mempunyai alasan.

Sampai di rumah Risti, Rifky melihat Dara sedang berbaring di sofa depan televisi.

"Eh...udah pulang kak, maaf aku tiduran disini abis bosen di kamar," ucap Dara sambil menatap Risti. Dara belum sadar bila ada Rifky di belakang Risti.

"Tuh dicariin, gue mau ke kamar dulu," Risti langsung meninggalkan Dara dan Rifky.

Rifky duduk disamping Dara, Dara menggeser duduknya sedikit menjauh dari Rifky. Suasana semakin hening, hingga Rifky memulai pembicaraan.

"Aku minta maaf, aku tau aku salah udah bentak kamu semalam," ucap Rifky lirih.

"Hmm," gumam Dara.

"Pulang ya, bunda nyariin kamu,"

"Nanti,"

"Ayo dong pulang, aku janji bakal jelasin semuanya ke kamu. Tapi kamu pulang dulu,"

"Beneran?"

"Iya aku janji,"

"Yaudah iya aku mau pulang, tapi...."

"Tapi apa?"

Bug bug bug

Tiba tiba Dara memukuli Rifky. Meski Dara tau tenaganya tak seberapa.

"Aku kesel sama kamu ih," Dara masih memukuli Rifky. Sedangkan Rifky, tersenyum geli melihat kelakuan Dara.  Rifky menarik Dara dalam pelukannya.

***
Tbc....

Te Mea!Where stories live. Discover now