3

3.1K 131 29
                                    

Malam ini Rifky, Dara dan teman temannya berkumpul di kafe biasanya mereka kumpul. Tempatnya sangat cocok untuk dijadikan tempat nongkrong.

Dara dan Rifky datang lebih dulu, dari pada teman temannya. Sebenarnya Dara tak ingin ikut ngumpul, karena paksaan Rifky akhirnya Dara mau ikut.

Lumayan lama mereka menunggu, namun temannya belum ada yang datang juga. Hp Rifky bergetar pertanda ada pesan masuk dari Dino, yang isinya Doni dan yang lain tidak jadi ikut berkumpul.

Mengetahui hal itu Dara kesal, sudah menunggu cukup lama namun akhirnya sia sia. Rifky yang mengetahui perubahan mood Dara, mengajak Dara jalan jalan mumpung malam minggu. Malamnya orang pacaran.

Rifky memberhentikan motornya di salah satu taman yang ramai dipenuhi oleh muda mudi. Entah berpacaran atau hanya berlalu lalang sendirian.

Rifky mengajak Dara melihat sekerumunan orang. Dan ternyata ada beberapa pengamen jalanan yang melakukan konser kecil kecilan. Dara nampak antusias melihanya, apalagi ada seorang anak kecil,mungkin sekitar 5 tahunan umurnya ikut bernyanyi.

Rifky tersenyum senang melihat Dara sudah tak kesal lagi. Mudah sekali bagi Rifky mengubah mood Dara. Hanya dengan melihat pengamen Dara kembali ceria.

Malam semakin larut, Rifky mengajak Dara pulang karena besok Rifky berencana mengajak Dara jogging.

***

Pagi ini Rifky sudah berada dirumah Dara, lebih tepatnya di kamar Dara. Membangunkan Dara di hari libur memang lebih sulit daripada membangunkan di hari hari sekolah.

"Hei ... Bangun katanya mau ikut jogging, kok belum bangun sih?" ucap Rifky sambil mengelus pipi cubby Dara.

"Hmmm ... Masih pagi banget, ngantuk ih...." gumam Dara.

"Yaudah kalo masih ngantuk, aku jogging sendiri ya." ucap Rifky sambil mengecup pipi Dara.

"Gak boleh, nanti kalo kamu di bawa tante tante gimana? Mau ikut aku, bentar ganti baju dulu. Tungguin!" pekik Dara.

Rifky hanya terkekeh melihat kelakuan Dara ini. Bukan tanpa alasan Dara tidak membiarkan Rifky jogging sendiri, pasalnya dulu pernah Rifky jogging sendirian lalu digodain sama tante tante yang lagi jogging sama anaknya.

Untung saja Dara datang. Kadang Dara sendiri heran dengan aura Rifky, sampai tante tante pun tergoda.

***

"Hah ... Hah ... Capek, bentar aku mau duduk dulu." ucap Dara, mengatur pernafsannya.
"Dih baru juga bentar, masa udah capek sih?" Rifky ikut duduk di sebelah Dara.

"Bentar apanya, biasanya cuma sampe perempatan udah, lah ini sampi sini capek tau." Dara memukul pelan lengan Rifky.

Rifky hanya terkekeh mendengar ucapan Dara.

"Yaudah, mau mampir beli bubur gak?" tanya Rifky.

"Boleh ... Tapi gak pake kacang ya." jawab Dara.

Dara menunggu Rifky yang sedang memesan bubur, melihat seekor kucing kecil menuju ke arahnya.

Dara yang suka dengan kucing, mengambil anak kucing tersebut. Membawanya duduk di tempat semula.

"Duh lucunya ... Kucing siapa sih?" gemas Dara.

"Loh yang, itu kucing siapa?" tanya Rifky yang sudah kembali membawa pesanan bubur mereka.

"Gak tau, tiba tiba nyamperin aku." jawab Dara mengelus kucing tersebut.

Dara ingin membawanya pulang, namun Dara teringat bundanya yang alergi bulu kucing. Dara mengurungkan niatnya.

Dengan berat hati Dara meninggalkan kucing itu di pinggir pohon dekat tempat duduknya tadi.

***

"Yeeee ... Aku menang kamu kalah." ejek Dara pada Rifky yang kalah bermain PS.

"Mana ada, harusnya aku yang menang, kamu mah curang." ucap Rifky jengah dengan kelakuan Dara.

Jika sudah bermain PS Dara selalu menang, namun dengan cara sedikit curang. Entah itu sengaja menyenggol stick PS Rifky atau mengganggu konsentrasi Rifky.

Bermain PS seharian dengan Rifky adalah salah satu kesenangan sendiri bagi Dara. Dara yang suka bermain game bertemu dengan Rifky yang notabennya penggila game, mau main sampe pagi pun betah betah saja. Itulah salah satu kesamaan mereka.

Sampai sore Dara dan Rifky bermain game, tanpa diganggu oleh orang tua Dara. Mumpung gak ada orang tua Dara, mereka berdua bebas bermain game. Jika orang tua Dara ada, bisa dipastikan baru 2-3jam sudah dipaksa untuk berhenti.

"Yang...laper pengen makan pecel lele." rengek Dara.
Setelah berjam jam bermain ps, Dara merasa cacing cacing diperutnya sedang berdemo.

"Yaudah, kita ke warung Mang Maman." Rifky mematikan ps nya.

"Iya, udah lama kita gak kesana." ucap Dara.

Mereka berdua pun menuju ke warung Mang Maman yang lumayan dekat dengan rumah Dara. Sampainya di warung Maang Maman Rifky dan Dara bertemu dengan Risti.

"Eh sayang Rifky, ngapain kesini?" tanya Risti manja.

"Ngamen." ucap Dara ketus.

Risti memandang sinis Dara.

"Lo siapanya Rifky?" tanya Risti pada Dara. Pasalnya Risti tak mengenal Dara. Karena Dara tidak menggunakan atribut nerd nya.

"Oh gue tau lo babunya Rifky ya?" ucap Risti dengan santainya.

"Heh lo bilang apa? Dia babu gue?" ucap Rifky menahan emosinya.
"Kalo gue bilang dia tunangan gue, lo mau apa?" ucap Rifky.

"Loh gak bisa dong, aku kan pacar kamu." ucap Risti sambil menggelayut manja pada lengan Rifky.

"Heloo mbaknya mohon dikondisikan ya tangannya, maaf kalo emang saya tunangannya situ mau gimana? Situ bilang Rifky pacar situ? Gak yakin deh." ucap Dara mulai tersulut emosinya.

"Lo gak percaya, iya kan sayang aku pacar kamu?" tanya Risti pada Rifky.

"Mending lo pergi deh daripada lo makin malu disini." ucap Rifky dengan datar.

Risti mendengar ucapan Rifky menjadi kesal sekali. Lalu memilih pergi dari hadapan Rifky dan Dara.

***

Tbc....
Jangan lupa vote & comment gais, sorry masih banyak typo^_^

Te Mea!Where stories live. Discover now