38

509 11 1
                                    

Teman-teman Rifky dan Dara sudah berkumpul di rumah Dara. Pagi-pagi sekali mereka sudah membuat penghuni rumah terbangun dari tidur cantiknya.

Dengan segala tingkah konyol mereka membuat Dara menghela nafasnya kasar berulang kali. Untung saja teman, coba kalo bukan sudah dipastikan Dara sudah menendang mereka satu-satu.

Mereka berangkat ke bandara tepat pukul delapan. Selama perjalanan ke bandara, keributan kecil disebabkan Yoga dan Dino yang merebutkan ciki.

"Heh lo ngambil ciki gue ya?" tuduh Dino.

"Heh mana ada, orang dari tadi gue diem," tampik Yoga.

"Ga mungkin, soalnya cuma lo yang dari tadi minta ciki gue,"

"Heh kalo pun gue yang ngambil, pasti udah gue abisin dari tadi,"

"Kalo bukan lo siapa lagi?"

"Astagfirullah kalian berdua berantem mulu dari tadi ga capek apa? Kita aja yang dengerin capek," ucap Rifky.

"Siapa suruh dengerin," ucapp Dino dan Yoga bersamaan.

"Eh buset, dasar upil kadal lo berdua mau gue turunin disini hah! Dari tadi berantem kek anak kecil," pekik Dara, jengah dengan kelakuan teman-temannya.

Dino dan Yoga langsung diam seribu bahasa. Takut kalo nanti diturunin ditengah jalan, kan ga jadi liburan ke Bali.

***

Beberapa jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di Bandara di Bali. Mereka menaiki mobil yang sudah disewa orang tua Rifky selama di Bali.

Sampainya di penginapan, mereka menuju ke kamar masing masing. Dara, Arin dan Mella satu kamar, ga mungkin jugakan mereka satu kamar dengan pasangan masing-masing.

Setelah membereskan barang bawaannya Dara berniat berkeliling sekitar penginapan. Mella dan Arin memilih tidur, mengistirahatkan tubuh mereka.

Di kamar lain, Rifky sedang dibuat geram dengan tingkah Dino dan Yoga yang tidak henti-hentinya bertengkar.

"Heh itu kolor gue, balikin!" teriakan Yoga menggema di kamar.

"Sumpah, masa kolor lo warnanya pink," tawa Dino.

"Heh terserah guelah, kolor-kolor gue kenapa lo yang repot," Yoga mengejar Dino, yang masih mentertawakannya.

"Terserah lo berdua, gue mau keluar nyari angin," ucap Rifky, kemudian keluar.

Rifky yang baru keluar dari kamarnya, melihat Dara yang juga baru keluar dari kamarnya. Rifky mengikuti Dara, ia ingin tahu kemana Dara akan pergi.

Hingga Dara duduk dibawah pohon yang rindang. Dara menikmati suasana penginapan dengan takjub. Meski cuaca sedang panas terik, namun udaranya masih terasa sejuk. Pepohonan hijau sekeliling penginapan menambah suasana asri.

"Lagi ngapain?" tiba tiba suara Rifky mengejutkan Dara.

"Loh kamu disini? Ga istirahat?" tanya Dara.

"Gimana mau istirahat duo kadal ribut mulu, dan kenapa kamu ga istirahat juga, ga capek emang?" tanya Rifky balik.

"Engga, aku pengen liat-liat pemandangan disini, adem bikin betah suasananya,"

"Nanti sore kita jalan jalan ke pantai, liat sunset,"

"Beneran?"

"Iya, yaudah yuk balik le kamar,"

Akhirnya Dara dan Rifky kembali ke kamar masing-masing.

***

Di kamar Rifky, Rifky sedang membicarakan rencananya dengan teman-temannya, kecuali Dara. Mengingat dua hari lagi adalah aniv Rifky dan Dara yang ke 5 tahun. Rifky ingin membuat kejutan yang takkan terlupakan oleh Dara.

Orang tuanya dan orang tua Dara pun sudah tahu rencana Rifky. Rifky meminta bantuan Dino dan Yoga untuk membuat acaranya, sedangkan Arin dan Mella akan bertugas mengalihkan perhatian Dara. Mengajak Dara berbelanja dipusat perbelanjaan terkenal di Bali.

Mereka semua setuju dengan rencana Rifky. Dan mereka akan melaksanakan tugas masing-masing lusa.

***
-TBC-

Te Mea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang