XXXV. The Conspiration

265 15 0
                                    

Happy reading guys. Salam cinta dari penulis

Ninda_Rayanti

***

Taufan kembali memberikan sebuah map pada Zeka, map lusuh yang sama yang Zeka lihat di dalam video. Zeka kembali menerima map itu, membukanya segera dan menemukan sebuah flashdisk disertai surat.

Zeka membuka suratnya terlebih dahulu, tulisan tangan terlihat penuh di sana.

Zeka menoleh, menatap Cashya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zeka menoleh, menatap Cashya. "Bisa pinjam sebentar laptop kamu, Shya?"

Tanpa membantah, Cashya mengangguk saat ia ingin bangkit. Zeka menahan dirinya. "Bibi."

Bibi yang memang menguping di pinggiran sana segera muncul. "Iya Pak."

"Tolong ambilkan laptop Cashya di kamar." Zeka meminta tolong.

Tanpa banyak berbicara, Bibi segera menuju kamar Zeka dan Cashya dan mengambilkan laptop dengan tas laptop motif Hello Kitty milik Cashya.

Saat Bibi kembali dengan membawa tas laptop Cashya, pipi Cashya tentu saja merona begitu merah. Sambil mengalihkan diri Cashya merutukki diri, kenapa memperbolehkan Zeka meminjam laptopnya yang terlihat seperti laptop anak kemarin sore.

Bibi menyerahkan tas laptop itu pada Cashya, Cashya menerimanya dan berbisik pada Bibi. "Bi, kenapa tas laptopnya nggak di tinggal aja sih?"

"Saya nggak berani, Non. Itukan punyanya Non Cashya, lagian Non Cashyakan memang dari dulu suka Hello Kitty." Bibi membalas.

Pipi Cashya semakin merona merah, sementara Zeka tersenyum mendengar perdebatan kecil antara Cashya dan Bibi. Tak mau mengulur waktu, pada akhirnya Cashya memberikan tas laptopnya pada Zeka.

Setelah menerima tas laptop Cashya, Zeka membuka tas itu. Terlihat laptop Cashya yang begitu feminin terlihat dengan warna rose gold dan hiasan stiker bunga-bunga dibeberapa bagian. Zeka membuka laptop Cashya, yang langsung disambut dengan wallpaper foto pernikahan mereka di rumah sakit waktu itu. Zeka seketika menghangat, rupanya Cashya sangat memaknai momen itu.

Dengan menghela napas, Zeka menancapkan flashdisk itu ke laptop Cashya yang ternyata berisi video dan audio. Zeka memutar urut dari atas.

Di video pertama tentang pelantikkan seorang kepala divisi keuangan pada periode terbaru di perusahaan Auriga Corp, seseorang itu bernama Handsman Beneviva. Zeka tidak mengenalnya, namun ia tahu sekarang jika orang itulah yang membawa kabur dana perusahaan.

Cashya ikut melihatnya, rasanya Cashya familiar dengan orang itu. Tidak asing bagi Cashya pula saat mendengar namanya, Handsman Beneviva.

Video kedua di putar, kali ini terdengar suara minta tolong lagi dari Tjokro.

"Tolong, bebaskan saya. Bertahun-tahun saya telah menebus dosa saya dengan menjadi budak di keluarga Beneviva, saya tidak sanggup lagi.

Istri Muda Where stories live. Discover now