XXIX. Relationship Best Friends

313 21 0
                                    

Happy reading guys. Salam cinta dari penulis

Ninda_Rayanti

***

Xochiquetzal, Dinar, Jinan, Bora dan Aleah menatap Cashya dan Allova tak percaya. Mereka begitu menyesal tidak ada di samping Cashya disaat-saat terberat hidup Cashya, usai Cashya bercerita.

"Nggak papa kok, guys. Lagian kematian itu rencana Tuhan, pada saat itu kalian juga kesalkan sama aku karena terkesan aku melupakan kalian. Walaupun saat itu adalah saat-saat terberatku, aku bersyukur Aai dan Baba memberi amanah aku harus menikah sama Mas Zeka. Ya, perbedaan usia kami memang jauh tapi aku begitu mencintainya apalagi aku pernah hampir kehilangan dia." Cashya menerawang masalalu.

Jinan berbisik. "Iya, tahu kok. Walaupun Om Zeka sama Om Gera udah berumur, tapi masih tetep macho kok buat kita yang ngelihatnya. Tipe-tipe sugar Daddy gitu."

Mereka tertawa termasuk Cashya dan Allova, namun Allova tak lama menatap Cashya pelan. "Shya, kayanya kamu harus cerita deh siapa Amar dan Indah sebenernya. Biar nggak ada yang salah paham, aku tahu kamu juga sebenarnya terkekang. Biar mereka juga tahu apa yang sebetulnya terjadi."

Dinar, Xochiquetzal, Aleah, Jinan dan Bora mengerutkan kening bingung. Dalam hati mereka bertanya apakah ada sesuatu lagi?

"Tapi aku udah janji untuk menyembunyikan kematian Indah."

Mereka berlima kaget, bersamaan mereka berteriak. "Jadi Indah meninggal? Kapan dan kenapa?"

"Udah nggak ada kesempatan kamu buat mundur lagi, Shya." Allova bicara.

Cashya menghela napas, mengatur suaranya. "Oke, aku akan cerita. Tapi tolong ini cuma klarifikasi dari aku, jangan di sebar ya kejadian yang sebenarnya. Cukup kalau kalian ditanya mengenai kematian Indah, bilang aja karena salah sasaran tembakan."

Semuanya mengangguk, lalu Cashya mulai bercerita ketika awal Amar mulai pergi dari hidupnya. Merambah ke pertemuan awal Zeka dan Cashya yang tak sengaja di sebuah acara fashion week di Barcelona dan mempertemukannya dengan Amar pula yang ternyata terpesona dengan Zeka. Setelahnya rencana jahat Amar dan Indah yang membuat Zeka maupun Cashya tahu jika mereka adalah penyuka sesama jenis, klimaksnya pada saat asisten rumah tangga Amar dan Zeka menjadi saksi di persidangan betapa keji perbuatan Amar menembak satu persatu ayah, ibunya, lalu Indah dan yang terakhir dirinya yang dilindungi Zeka.

Mereka menutup mulut tak menyangka, terlalu banyak tabir kehidupan Cashya yang mulanya tenang tapi sekarang bagai badai ombak disertai angin kencang.

Baik Allova, Aleah, Xochiquetzal, Jinan, Bora dan Dinar menyentuh tangan Cashya untuk menguatkan. Selayaknya mereka berucap pada Cashya secara tersirat, bahwa mereka ada di sini untuk Cashya.

"Alur kehidupan Allova juga nggak kalah beratnya, Lova mau sharing?" Tawar Cashya.

Yang lainnya mengangguk, Xochiquetzal berucap. "Iya cerita aja. Mulai detik ini, semenjak Cashya bawa kamu di reuni kecil-kecilan kita. Kamu udah jadi bagian dari peer group ini juga, ya kan guys?"

Semuanya berteriak iya, membuat pengunjung yang lain menoleh ke arah mereka bertujuh dengan pandangan bingung. Sementara mereka telah menahan tawa.

Dari jauh Zeka dan Gera bisa melihat pancaran kebahagiaan di wajah istri mereka, mereka berharap Cashya dan Allova akan terus berada dalam kondisi seperti itu.

Allova akhirnya bercerita, dari awal keluarga orangtuanya hancur karena hadirnya orang ketiga. Lalu ia yang memutuskan untuk pindah ke Jakarta meninggalkan sang Ibu yang memilih menetap di Bandung karena Allova kuliah.

Istri Muda Where stories live. Discover now