✨33 | Home

717 84 8
                                    

Jimin terbangun ketika ia merasakan sebuah kecupan mendarat di rahangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jimin terbangun ketika ia merasakan sebuah kecupan mendarat di rahangnya.

Ia membuka mata dan mendapati wanita yang begitu familiar di matanya. Ia menatap manik kelabu wanita itu dan beralih ke surainya yang panjang berwarna karamel terkulai menyapu dada bidangnya yang polos.

Jimin sontak terperanjat kaget dari tempatnya, ia menoleh ke kanan-kiri. Ini tempat asing. Kemudian melihat tubuh polosnya tertutup selimut, dadanya berdetak hebat ketika melihat wanita di hadapannya ini juga berpenampilan naked sepertinya. Mata biru Jimin menangkap beberapa kissmark yang tersebar di leher, pundak, serta dada wanita itu.

Kepala Jimin menggeleng, ia buru-buru turun dari ranjang dan memakai celananya. "Kenapa saya ada di sini? Kenapa saya sama kamu di sini?!"

Luna mengubah posisinya menjadi duduk, ia ikut turun memakai pakaiannya yang tergeletak di lantai.

Sementara Jimin membeku di tempatnya. "Jawab, sialan," umpatnya kesal. Ia menoleh ke jam dinding yang menunjukkan pukul enam pagi.

Tidak. Tidak. Tidak mungkin,'kan ia tidur dengan Luna? Kembaran istrinya sendiri?! 

Luna berjalan tenang menghampiri Jimin, tangannya menyapu dada Jimin yang kini sudah terbalut kemeja hingga rahang tajam laki-laki itu. "Kenapa? Jelas-jelas kamu yang bawa aku ke sini tadi malam," jawab Luna lembut. Telapak tangannya melewati dada Jimin yang naik-turun menuju pinggang ramping laki-laki itu kemudian merapatkan tubuh mereka. "aku... bisa jadi istri yang lebih baik dari Lisa.. bahkan aku bisa kasih kamu keturunan sebanyak yang kamu mau, sayang."

Jimin masih terdiam menahan emosinya. Dan Luna melanjutkan, "Last night, you look so good riding me for hours, Jimin. you're really hot."

"Bastard!" Jimin mendorong tubuh Luna kasar. Ia memandang wanita itu jijik. "Sampai kapanpun saya nggak akan mau bersanding sama wanita kayak kamu!"

"Kalau kamu cinta sama Lisa, kenapa nggak bisa cinta sama aku juga? Bukankah wajah kita sama? Malahan aku merasa jauh lebih baik dari istri gak bergunamu itu."

Jimin sontak mencengkram bahu Luna kuat-kuat, matanya merah padam serta rahangnya mengeras. Ia mendorong tubuh Luna hingga terduduk di ranjang. "Jaga mulutmu. Jangan sampai saya manggil kamu dengan sebutan yang tidak pantas."

Luna membawa tangannya menyentuh tangan Jimin yang kini mencengkram bahunya, sebisa mungkin ia tahan rasa sakit itu. Sudut bibir Luna naik, "Sebutan apa?"

"Bitch," jawab Jimin langsung.

Luna tergelak, ia mengusap tengkuk Jimin lembut. "Suami macam apa yang tidur dengan saudara kembar istrinya sendiri?"

PLAK!

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Luna membuat wanita itu tersungkur di ranjang. Luna memegangi pipinya yang terasa nyeri.  Sepersekon Jimin menindih tubuhnya dan mencengkram sebelah tangan Luna.

Married With Mr. Park ✔Where stories live. Discover now